SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
Manufacturing
Information Systems
Oleh:
Andhi
Dewangga 13.1.02.08400
Faris
Aditya R 13.1.02.08540
Dhani
Yusup 13.1.02.08619
Dian
Oktaviani P 14.1.02.08771
Ruri
Novarina 14.1.02.09344
Lusy
Ayu F 14.1.02.09444
Sisteminfirmasimanajemen.blogspot.co.id
SM 7
SEKOLAH
TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
SURABAYA
2016
Sistem
Informasi Manufaktur
Manufaktur dalam arti yang paling luas adalah proses
merubah bahan baku menjadi produk. Proses ini meliputi: perancangan produk,
pemilihan material dan tahap‐tahap proses dimana produk tersebut dibuat.
Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan output. Sistem ini digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.
Ruang lingkup sistem informasi manufaktur meliputi Sistem perencanaan manufaktur, Rencana produksi, Rencana tenaga kerja, Rencana kebutuhan bahan baku dan Sistem pengendalian manufaktur.
Manfaat
Sistem Informasi Manufaktur
Manfaat digunakannya sistem informasi manufaktur di
dalam perusahaan adalah sebagai berikut :
- Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat
waktu karena sistem informasi
- manufaktur menggunakan komputer sebagai alat
prosesnya.
- Perusahaan lebih cepat memperoleh informasi yang
akurat dan terpercaya.
- Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem
database
- Sistem informasi manufaktur yang berupa fisik
robotik, hasil produksi semakin cepat,
- tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang
tidak terpakai.
12.1 Model
Sistem Informasi Manufaktur
Model sistem informasi manufaktur meliputi:
1.
Input Data/Informasi
2.
Sub Sistem Input, terdiri dari :
·
Sistem informasi akuntansi
Mengumpulkan data
intern yang menjelaskan
operasi manufaktur dan
data lingkungan yang menjelaskan
transaksi perusahaan dengan
pemasok. Sebagai contoh, pegawai produksi memasukan data ke dalam
terminal dengan menggunakan kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan
keyboard. Media berbentuk dokumen dengan bar code yang dapat dibaca secara
optik atau dengan
tanda pensil yang
dapat dibaca secara
optik, dan kartu plastik dengan garis‐garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis.
Setelah dibaca data tersebut ditransmisikan kekomputer pusat untuk memperbarui
database.
·
Sub sistem industrial engineering
(IE)
Industrial
Engineering merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang mempelajari operasi manufaktur
dan membuat saran‐saran
perbaikan. Industrial engineering
terdiri dari proyek‐proyek
pengumpulan data khusus
dari dalam perusahaan
yang menetapkan berapa lama waktu
yang dibutuhkan untuk suatu produksi.
·
Sub sistem intelijen manufaktur
Subsistem intelijen
manufaktur berfungsi agar
manajemen manufaktur tetap
mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber-sumber pekerja,
material dan mesin.
3.
Sub Sistem Output
Adalah
informasi yang dihasilkan
dari hasil pengolahan
data yang dapat
dibagi menjadi 3 bagian yaitu produksi, persediaan dan
kualitas, dimana ketiganya ini tidak meninggalkan unsur biaya yang terjadi di
dalamnya.
·
Sub sistem
produksi
Adalah
segala hal yang
bersangkutan dengan proses
yang terjadi disetiap
divisi kerja ataupun departemen
yang mengukur produksi dalam hal waktu, menelusuri arus kerja dari satu langkah
ke langkah berikutnya.
·
Sub sistem
persediaan
Tingkat
persediaan perusahaan sangat
penting karena menggambarkan
investasi yang besar dimana suatu
barang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesan dari pemasok setiap
kalinya, dan tingkat
persediaan rata-rata dapat
diperkirakan dari separuh
kuantitas pesanan ditambah safety
stock. Subsistem persediaan
memberikan jumlah stok,
biaya holding, safety stock, dan lain-lain berdasarkan hasil pengolahan
data dari input, biasanya memiliki
proses pembelian (purchasing) dan penyimpanan (inventory). Dan fungsi dari sub
sistem persediaan adalah mengukur volume aktifitas produksi saat persediaan
diubah dari bahan mentah menjadi bahan jadi.
·
Sub sistem
kualitas
Adalah semua
hal yang berhubungan
dengan kualitas, baik waktu,
biaya, performa kerja, maupun
pemilihan supplier. Fungsi
dari sub sistem
kualitas adalah mengukur
kualitas material saat material
diubah. Banyak hal
lain yang bukan
unsur mutlak kualitas
namun perlu masuk dalam
unsur kualitas seperti
proses (Process Control),
Perawatan (Maintenance), dan Spesifikasi
(Specification) baik produk
jadi maupun material. Sub sistem
kualitas mempunyai pendekatan khusus untuk meningkatkan kualitas produksinya
dengan menggunakan total
quality management (TQM)
yaitu manajemen keseluruhan perusahaan sehingga
perusahaan unggul dalam
semua dimensi produk
dan jasa yang penting bagi semua pelanggan. Keyakinan
dasar yang melandasi TQM adalah :
a)
Kualitas
ditentukan oleh pelanggan dan manajemen yang digunakan.
b)
Kualitas dicapai
oleh manajemen.
c)
Kualitas adalah
seluruh tanggung jawab seluruh penghuni perusahaan
·
Sub sistem
biaya
Komponen biaya
termasuk dalam semua
subsistem yang ada.
Tujuan perusahaan manufaktur secara
umum adalah mencapai
keuntungan dari hasil
penjualan produknya. Oleh karena
itu, sebuah sistem
informasi tidak akan
pernah terlepas unsur
biaya yang terjadi di dalamnya.
Sub sistem biaya berfungsi untuk mengukur biaya yang terjadi selama proses
produksi terjadi. Unsur‐unsur pengendalian
biaya ada dua yaitu standar kerja yang baik dan sistem untuk melaporkan rincian
kegiatan saat terjadinya proses produksi yang akurat.
Sub sistem biaya
dibagi menjadi dua yaitu :
- Biaya Pemeliharaan (Biaya
penyimpanan) à biasanya
dinyatakan sebagai presentase biaya tahunan dari barang, mencakup kerusakan,
pencurian, keusangan, pajak dan asuransi.
- Biaya Pembelian à mencakup biaya‐biaya yang terjadi
saat material dipesan, waktu pembelian,
biaya telp, biaya sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian dan sebagainya.
12.2 Sub sistem intelijen manufaktur
Subsistem intelijen manufaktur berfungsi
agar manajemen manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai
sumber-sumber pekerja, material dan mesin. Sub sistem intelijen manufaktur
adalah :
1. Informasi pekerja,
manajemen manufaktur harus memperhatikan serikat pekerja
yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan. Baik dalam sistem kontrak, tak
berjangka maupun borongan.
2. Sistem formal,
manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan menyiapkan
permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya manusia. Sumber
daya manusia kemudian mengumpulkan informasi dari berbagai elemen lingkungan
dan menhubungakan kepada pihak pelamar.
3. Sistem informal, arus
informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur sebagaian besar bersifat
informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan manajer mereka.
Kegiatan-kegiatan yang
terjadi di dalam intelijen manufaktur :
• Pengumpulan (pendokumentasian) data dari
lingkungan
• Pengujian data.
• Pemeliharaan data, untuk menjamin
akurasi dan kemutakhiran data.
• Keamanan data, untuk menghindari
kerusakan serta penyalahgunaan data.
• Pengambilan data, bisa
dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan data yang lain.
12.3 BAGAIMANA MEMANAJEMEN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI
MANUFAKTUR
Sistem
informasi manufaktur digunakan baik dalam operasi sistem produksi fisik.
Informasi itu digunakan oleh eksekutif perusahaan. Manajer diarea manufaktur
dan juga manajer diarea lain. Para eksekutif termasuk wakil presiden direktur
manufaktur menerima informasi dari semua subsistem out put. Super intendent
pabrik juga menggunakan ikhtisar output yang menjelaskan seluruh operasi.
Manajer dalam pemasaran dan keuangan juga menggunakan output itu pemasar tertarik pada aspek produksi seperti biaya, kualitas dan penyediaan karena faktor-faktor tersebut mempengaruhi penjualan produk. Manajer keuangan memiliki perhatian khusus pada subsistem persediaan karena digunakan dalam menentukan investasi persediaan dan pada subsistem persediaan karena digunakan dalam menentukan investasi persediaan dan pada subsistem produksi karena digunakan untuk membuat keputusan penting mengenai konstruksi atau perluasan pabrik.
Manajer dalam pemasaran dan keuangan juga menggunakan output itu pemasar tertarik pada aspek produksi seperti biaya, kualitas dan penyediaan karena faktor-faktor tersebut mempengaruhi penjualan produk. Manajer keuangan memiliki perhatian khusus pada subsistem persediaan karena digunakan dalam menentukan investasi persediaan dan pada subsistem persediaan karena digunakan dalam menentukan investasi persediaan dan pada subsistem produksi karena digunakan untuk membuat keputusan penting mengenai konstruksi atau perluasan pabrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar