TUGAS SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
EXECUTIVE
INFORMATION SYSTEM
Disusun oleh :
1. Andhi Dewangga 13.1.02.08400
2. Faris Aditya R. 13.1.02.08540
3. Dhannya Yusuf 13.1.02.08619
4. Dian Oktaviani P. 14.1.02.08771
5. Ruri Novarina 14.1.02.09344
6. Lusy Ayu F. 14.1.02.09444
Sisteminfirmasimanajemen.blogspot.co.id
SEKOLAH
TINGGI ILMU EKNOMI INDONESIA
SURABAYA
2016
1.
Pengertian EIS (Executive Information System).
Menurut Watson, EIS adalah system
terkomputerisasi yang menyediakan akses bagi eksekutif secara mudah ke
informasi internal dan eksternal yang relevan dengan critical success factor (factor
penentu keberhasilan).
1.1
Sejarah EIS (Executive Information System).
Executive Information System (EIS)
adalah satu jenis dari manajemen informasi sistem dimaksud untuk memudahkan dan
mendukung dalam pembuatan keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan
menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya baik secara internal dan
eksternal mengenai keterangan relevan untuk menemukan gol strategis dari
organisasi. Hal Ini biasanya dipertimbangkan sebagai satu bentuk khusus dari
satu sistem pendukung keputusan (DSS).
Penekanan dari EIS berada di atas
peraga grafis dan mudah untuk pergunakan sebagai interface pemakaian. Mereka
menawarkan laporan yang kuat. Pada umumnya, digunakan untuk menolong eksekutif
tertinggi di perusahaan yang besar dengan teliti, EIS dapat membandingkan, dan
menyoroti variable penting sehingga mereka dapat memonitor kinerja dan
mengindentifikasi kesempatan dan masalah.
Baru-baru ini, EIS telah kehilangan
ketenarannya karena dibantu oleh intelegen bisnis (dengan area sub dari
laporan, analitik dan papan peralatan digital).
Secara umum, EIS dikembangkan seperti mainframe program
berbasis computer. Tujuannya adalah untuk melindungi sekumpulan data dan untuk
menyediakan kinerja penjualan atau statistic riset pemasaran untuk membuat
keputusan, seperti halnya petugas keuangan, direktur pemasaran dan petugas
eksekutif pemimpin. Secara khusus, EIS menyediakan data yang hanya perlu untuk
mendukung keputusan level eksekutif dari pada data bagi seluruh perusahaan.
Saat ini, aplikasi EIS tidak hanya
pada hirarki perusahaan, tetapi juga dikomputer pribadi pada satu daerah
jaringan local. EIS sekarang melewati platform perangkat keras computer dan
mengintegrasikan keterangan menyimpan paada mainframe, computer pribadi dan
minicomputer. Hal ini memungkinkan karyawan dapat mempergunakan computer
pribadi mereka untuk memperoleh akses ke data perusahaan dan memutuskan data
yang relevan dalam pembuatan keputusan mereka.
1.2
Komponen EIS ( Executive Information System ).
Komponen dalam sebuah EIS dapat digolongkan menjadi
:
1. Perangkat
Keras (hardware)
2. Perangkat
Lunak (software)
3. Pengguna
Interface
4. Telekomunikasi
5. Aplikasi
6. Pabrikasi
7. Pemasaran
8. Keuangan
2.
Karekteristik EIS ( Executive Information System ).
Karakteristik EIS meliputi :
1. Dibuat
untuk individual executive users.
2. Mengekstrak,
menyaring (filter) , menyinkat dan melacak data yang penting / critical data.
3. Menyediakan
on-line status access ( akses status online), analisa trend dan drill-down itu (memungkinkan
pemakai untuk mengakses kerincian atau data pendukung yang ringkas).
4. Mengakses
dan mengintegrasikan data internal dan eksternal yang bersifat luas
5. Bersifat
user friendly, untuk menggunakannya hanya dibutuhkan sedikit ketrampilan tanpa pelatihan.
6. Digunakan
langsung oleh eksekutif tanpa perantara.
7. Menampilan
informasi grafik, tabular dan tekstual.
2.1
Kemampuan tambahan yang dimiliki oleh EIS antara lain :
1. Memberikan
dukungan dalam komunikasi elektronik (missal Email, Computer Conferencing dan
Word Processing).
2. Mempunyai
kemampuan analisa data.
3. Mempunyai
alat pengorganisasian.
2.2 Model EIS
EIS perusahaan biasanya terdiri
dari stasiun-stasiun kerja eksekutif yang terhubung melalui jaringan ke
computer pusat. Kondisi ini disajikan dalam gambar diatas. Konfigurasi stasiun
kerja terdiri dari sebuah computer pribadi dengan unit penyimpanan sekunder
yang menyimpan basis data eksekutif. Basis data ini memuat data dan informasi
yang telah diproses sebelumnya oleh kompetur pusat perusahan. Eksekutif akan
memasukkan permintaan informasi untuk mengeluarkan tampilan informasi format
awal atau untuk menjalankan pemrosesan dalam jumlah minimum. Laporan format
awal ini bertindak sebagai “dashboard” bagi eksekutif untuk memonitor
factor-faktor penting penentu keberhasilan organisasi.
Model EIS juga menunjukkan
komposisi computer pusat yang berhubungan dengaan EIS. Data dan informasi dapat
dimasukkan ke dalam basis data korporat dari sumber-sumber eksternal, dan
berita-berita serta penjelasan akan peristiwa-peristiwa terbaru akan dapat
dimasukkan oleh anggota staff dengan mempergunakan stasiun kerja mereka
masing-masing. Selain basis data korporat, EIS meliputi kotak surat elektronik
para eksekutif dan koleksi piranti lunak yang menghasilkan informasi eksekutif.
3.
Alasan Penggunaan dan Pengembangan EIS ( Executive Information System )
1. Tekanan
eksternal, yang berasal dari lingkungan di luar perusahaan dan bisa meliputi
gejolak lingkungan serta persaingan yang meningkat.
2. Tekanan
internal, yang meliputi adanya kebutuhan akan informasi baru, yang lebih baik
dan lebih tepat waktu, adanya keharusan untuk mengelola organisasi yang semakin
kompleks dan sulit untuk dijalankan serta adanya kebutuhan akan system
pelaporan yang lebih efisien.
3. Suatu
bagian yang menyediakan informasi bagi
eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan.
3.1
Keputusan Penerapan EIS ( Executive Information System )
Untuk menerapkan EIS berbasis komputer, ada 3
pertimbangan yang perlu dilakukan:
·
Perlukah kita mengembangkan EIS?
Jika jawabannya tidak, eksekutif cukup mengandalkan
sistem yang ada sekarang.
Jika jawabannya ya, maka eksekutif akan menyusun
rencana dan tujuan pengembangan dari system yang ada ( hal ini tergantung pada
masing-masing perusahaan).
·
Apakah tersedia perangkat lunak
produktivitas perorangan siap pakai (prewritten personal productivity software)
yang memenuhi kebutuhan eksekutif?
Jika ada, gunakan peralatan lunak tersebut.
Jika tidak;, maka eksekutif akan melihat seberapa
pentingnya dan apakah akan menambah efisiensi jika dilakukan penambahan
perangkat lunak.
·
Perlukah kita membeli perangkat lunak
EIS siap pakai?
Jika ya, perangkat lunak tersebut dibeli.
jika tidak staf jasa informasi perusahaan
menciptakan perangkat lunak EIS pesanan (custom EIS software). Contoh-contoh perangkat lunak EIS siap pakai
antara lain :
1. Contoh
Perangkat lunak produktivitas perseorangan siap pakai adalah S/W umum yang
dapat digunakan oleh setiap orang untuk mengembangkan aplikasi mereka sendiri.
Contoh : DBMS, paket spreadsheet elektronik, paket grafik, sistem manajemen
proyek. Perangkat lunak EIS siap pakai: khusus dirancang untuk memenuhi
kebutuhan informasi eksekutif.
2. Contoh
S/W awal EIS yang dirancang untuk mainframe adalah Pilot Executive Software,
Inc.dari Boston dan Comshore, Inc. dari Aum Arbor, Michigan. Sekarang S/W untuk
PC sudah banyak ada.
4. Faktor-faktor Penentu Keberhasilan EIS ( Executive Information System )
Para eksekutif membangun EIS atas
dasar konsep-konsep manajemen. Ada 3 konsep dalam EIS yaitu factor-faktor
penentu keberhasilan (critical success factors), management by exception dan
model mental.
·
Critical Success Factor (CSF)
Dengan EIS memungkinkan eksekutif memantau seberapa
baik perusahaan berjalan dalam hal tujuan dan factor-faktor penentu
keberhasilan. Faktor-faktor ini dalam setiap perusahaaan berbeda-beda
tergantung dari kegiatan yang dilakukan, contoh:
1. Industri
kendaraan bermotor, CSF yang diyakini : model, jaringan dealer yang efisien dan
pengendalian biaya manufaktur yang kuat.
2. Industri
asuransi jiwa, CSF yang diyakini : pengembangan personil manajemen agen,
pengendalian personil administrative dan inovasi dalam menciptakan
produk-produk asuransi.
·
Management By Exception (MBE)
Diterapkan dengan cara
membandingkan kinerja anggaran dan pelaksanaan aktualnya. Perbandingan antara
kinerja yang direncanakan dengan kinerja actual. Sehingga informasi dapat
langsung didapat dan digunakan untuk menyelesaikan setiap permasalahan. Pie
Chart menyajikan komposisi kinerja actual , table menyajikan perbandingan
aktula terhadap anggaran. Software EIS dapat secara otomatis mengidentifikasi
‘exception’ agar diperhatikan eksekutif.
·
Mental Models
Peran utama EIS adalah membuat sari
dari data dan informasi yangvolumenya besar untuk meningkatkan kegunaannya.
Pengambilan sari inidisebut penempatan informasi (information compression).
Dimanamenghasilkan suatu gambaran atau model mental dari operasi perusahaan. Model
tersebut memungkinkan seseorang membuat penilaian dan perkiraaan untuk
memahami, memutuskan tindakan yang perlu diambil danuntuk mengembalikan
pelaksanaannya.
Tahun 1973, P.N. Johnson – Lavid
menciptakan istilah model mental, yakni “memungkinkan perorangan untuk membuat
penilaian dan perkiraan, untuk memahami fenomena, untuk memutuskan tindakan
yang perlu diambil dan untuk mengendalikan pelaksanaannya dan di atas semuanya
untuk mengalami kejadian melalui pengganti (proxy).”
Rockart dan Delong mengidentifikasi 8 faktor penentu
keberhasilan EIS, yaitu :
1. Sponsor
eksekutif yang mengerti dan berkomitmen; eksekutif tingkat puncak, lebih baik
CEO, harus berfungsi sebagai sponsor eksekutif EIS dengan mendorong
penerapannya.
2. Sponsor
operasi, kalau sponsor eksekutif sibuk dapat diberikan kepada eksekutif lebih
rendah, misal wakil presiden eksekutif. Sponsor operasi bekerjasama dengan
eksekutif pemakai dan spesialis informasi untuk memastikan pekerjaan itu
terlaksana.
3. Staf
jasa informasi yang sesuai; tidak saja mengerti teknologi informasi tetapi juga
mengerti cara eksekutif menggunakan system itu.
4. Teknologi
informasi yang sesuai; H/W dan S/W tidak lebih dan tidak kurang.
5. Manajemen
data; data harus selalu mutakhir dengan mengidentifikasi tanggal dan jam
dimasukkan dalam sistem. Juga perlu analisis melalui drill-down – dengan
bertanya kepada manajer data atau keduanya.
6. Kaitan
yang jelas dengan tujuan bisnis; EIS harus berhasil memecahkan masalah-masalah
spesifik/untuk memenuhi kebutuhan yang dapat ditangani teknologi informasi.
7. Manajemen
atas penolakan organisasi. Jika seorang eksekutif menolak EIS, perlu upaya
untuk mendapatkan dukungan. Untuk itu perlu identifikasi masalah tanggal
tersebut, kemudian menerapkan EIS dengan prototyping untuk mengatasi masalah
tersebut.
8. Manajemen
atas penyebaran dan evolusi sistem; jika manajemen tingkat atas mulai menerima
informasi dari EIS, manajer tingkat bawah ingin menerima output yang sama.
4.1 Penyebab kurang berhasilnya kinerja EIS ( Executive Information System )
Tercatat 3 hal dominan yang
menyebabkan kurang berhasilnya atau menurunya kinerja EIS setelah
diimplementasikan pada suatu perusahaan.
1. Disebabkan
karena kesalahan pengertian cara kerja EIS itu sendiri yang dianggap sebagai
suatu system yang terpisah dari modul-modul teknologi informasi lain dalam
perusahaan. Modul EIS hanay melakukan peringkasan data dari system basis data
yang telah ada. Jika data pada database utama memiliki struktur yang buruk maka
informasi yang dihasilkan oleh system EIS pun tidak memiliki kualitas yang baik.
2. Disebabkan
karena tidak adanya prosedur yang baik
untuk menjaga agar data yang ada selalu up to date. Seringkali para eksekutif
mengeluh bahwa laporan EIS yang diterima sudah tidak sesuai dengan kebutuhan
pada saat itu. Jika modul EIS yang dimiliki terintegrasi dengan system basis
data, maka yang perlu dipelihara adalah keteraturan melakukan update data,
sedangkan jika system EIS tidak terintegrasi dengan system basis data maka
mekanisme yang harus dijaga adalah keteraturan melakukan interfacing antara
system basis data dengan modul EIS yang ada, baik secara manual maupun dibantu
degan program computer.
3. Disebabkan
karena modul EIS yang terlampau sederhana ( tidak banyak memiliki
fasilitas-fasilitas yang dapat memberikan advance fitur) sehingga sulit
mengakomodasi kebutuhan masing-masing eksekutif yang kadangkala berbeda satu
sama lain dan dapat berubah – ubah sewaktu-waktu.
4.2
Trend EIS di Masa Depan
1. Penggunaan
EIS pada perusahaan besar menjadi umum.
2. Software
EIS dengan harga lebih murah makin dibutuhkan.
3. SIM
dan DSS masa depan akan menjadi seperti EIS saat ini.
4. Dibandingkan
aplikasi lain lebih banyak usaha yang dilakukan agar user menerima EIS. Kita
akan melihat perangkat lunak SIM dan DSS kelas baru yang berisi banyak feature
EIS, dirancang untuk manajer pada tingkat yang lebih rendah.
5. Eksekutif
akan mempertahankan komputer secara perspektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar