SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
THE MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM
Disusun oleh :
1. Andhi Dewangga 13.1.02.08400
2. Faris Aditya R. 13.1.02.08540
3. Dhannya Yusuf 13.1.02.08619
4. Dian Oktaviani P. 14.1.02.08771
5. Ruri Novarina 14.1.02.09344
6. Lusy Ayu F. 14.1.02.09444
SEKOLAH TINGGI ILMU EKNOMI INDONESIA
SURABAYA
2016
9.1 The
Introduction of Management Information Systems
- Pengertian Sistem Informasi Manajemen :
Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan
menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi
tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen. Sistem informasi manajeman digambarkan
sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari
informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya.
- Tujuan Sistem Informasi Manajemen :
- Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam
perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan
manajemen.
- Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam
perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
- Menyediakan informasi untuk pengambilan
keputusan.
- Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) :
Sebelum
pertengahan abad ke-20, pada masa itu masihdigunakan kartu punch,
pemakaian komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal
sebagai sistem informasi akuntansi. Pada tahun 1964, komputer generasi baru
memperkenalkan prosesor baru yang menggunakan silicon chip circuitrydengan
kemampuan pemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasikomputer
tersebut, para produsen memperkenalkan konsep sistem informasi manajemen dengan
tujuan utama yaitu aplikasi komputer adalah untuk menghasilkan informasi bagi
manajemen. Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa
perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar seperti Departemen
Keuangan.
Sementara
konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keendari Massachussets
Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsepbaru yang diberi nama Sistem
Pendukung Keputusan (Decision Support Systems – DSS). DSS adalah
sistem yang menghasilkan informasi yang ditujukan pada masalah tertentu yang
harus dipecahkan atau keputusan yang harus dibuat oleh manajer.
9.2 An Management
Inormations Systems Model
model sistem informasi manajemen
Definisi model sistem informasi
manajemen dapat digambarkan pada gambar diatas.Database berisi data yang
disediakan oleh SIA.Selain itu,data maupun informasi dimasukkan dari lingkungan
.Isi databse digunakan oleh perangkat lunak yang menghasilkan laporan periodik
dan laporan khusus,serta model matematika yang mensimulasikan beragam aspek
operasi perusahaan.Output perangkat lunak digunakan oleh orang-orang dalam
perusahaan yang bertanggung jawab memecahkan masalah perusahaan.Tidak seperti
SIA,SIM tidak berkewajiban menyediakan informasi bagi lingkungan.
A. Pengantar Sistem Informasi Berbasis Komputer
Di mulai dari tugas-tugas yang
dilakukakan komputer disebut aplikasi. Istilah sistem sering juga
digunakan.Pada awalnya,satu-satunya aplikasi komputer adalah pengolahan
data.Sistem pengolahan data perusahaan terdiri dari berbagai subsistem seperti
gaji dan persediaan.Sekarang,aplikasi-aplikasi ini disebut sistem informasi
akuntasi (SIA)
Ketika perusahaan besar berhasil
menerapkan aplikasi pengolahan data mereka,berbagai tantangan baru
muncul.Komputer dikenal sebagai peralatan yang dapat menghasilkan informasi
untuk pengambilan keputusan manajemen.Pertama,ada konsep sistem informasi
manajemen,atau SIM.Kemudian muncul suatu perkembangan yang dikenal sebagai sistem
pendukung keputusan (decision support system),atau DSS.SIM dan DSS telah
mendapatkan sangat banyak perhatian dari para manajer dan spesialis informasi
selama dua puluh tahun terakhir ini.
Sekarang,dua area komputer baru
sedang berkembang,dan keduanya menerapkan komputer dengan cara yang sama sekali
berbeda.Yang pertama,otomatisasi kantor,bertujuan menggunakan komputer
dan peralatan elektronik lain untuk meningkatkan komunikasi antar pribadi.Yang
kedua bertujuan menggunakan komputer untuk meniru aspek-aspek tertentu dari
penalaran manusia yaitu kecerdasan buatan dan subsetnya,sistem pakar.
B.Tekhnologi Informasi Sebagai Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif adalah
kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit
melalui maksimisasi penerimaan dari investasi yang dilakukan.
Sekurang-kurangnya ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk
meraih keunggulan kompetitif yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan
keunikan produk.
- Sudut
Pandang Nilai Pelanggan.
- Sudut
Keunikan.
Banyak cara untuk mencapai
keunggulan kompetitif diantaranya:
Suatu perusahaan pasti ingin memiliki suatu keunggulan tersendiri
dibandingkan dengan para pesaingnya. Berbagai cara pastilah dilakukan, seperti
halnya peningkatan mutu dan kualitas barang atau jasa, peningkatan pelayanan,
penyediaan barang dan jasa yang lebih murah, dan lain-lain.
Pada bidang komputer, keunggulan
kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengaruh
terhadap pasar. Perusahaan juga tidak selamanya hanya mengandalkan pada
sumberdaya fisik, tetapi pada sumber daya konseptual yang unggul baik data dan
informasi yang dapat digunakan harus sama baiknya.Beberapa perusahaan telah
mendapatkan publikasi yang luas karena menggunakan informasi untuk mencapai
keunggulan kompetitif. Diantaranya : American Airlines dengan
sistem pemesanan penerbangan “Sabre”; American Hospital Supply
dengan jaringan EDI (Electronic Data Interchange); dan Mc Kesson Drug dengan
sistem distribusinya yang disebut Economost. Ada 3 pokok penting mengenai 3
contoh keunggulan kompetitif di atas :
- Tidak
satupun perusahaan di atas yang puas hanya mengandalkan sumber daya fisik
untuk menjadi pesaing yang tangguh.
- Tidak
ada aplikasi komputer inovatif yang memberikan keunggulan kompetitif bagi
perusahaan secara terus menerus.
- Ketiga
perusahaan tersebut memusatkan sumber daya informasi mereka pada para
pelanggannya.
Mckesson Drug with the economost system
C.Manfaat & Etika dari Sistem Informasi
Banyak sekali manfaat dari sistem
informasi, berikut adalah beberapa manfaat dari sistem informasi :
- Memberikan
informasi yang sudah terjamin kebenarannya
- Lebih
Efisien
- Meningkatkan
kemampuan dalam mengambil keputusan
- Meningkatkan
kualitas informasi
- Lebih
terjamin keamanannya
Manfaat Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi
Pengembangan sistem informasi
manajemen memerlukan sejumlah orang yang berketerampilan tinggi dan berpengalaman
lama dan memerukan partisipasi dari para manajer organisasi. SIM yang baik
adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh
artinya SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh
artina SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang
muncul dari informasi yang sangat bermanfaat.
Berikut adalah etika dari sistem informasi :
- Privasi
Merupakan hak seseorang untuk
memberikan atau tidak informasi yang akan diakses. Yang menyangkut hak
individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan oleh orang
lain yang tidak diberi izin untuk melakukannya.
Privasi dibedakan menjadi privasi
fisik dan privasi informasi Privasi fisik ialah hak seseorang untk mencegah
sseseorang yang tidak dikehendaki terhadap waktu, ruang, dan properti (hak
milik), sedangkan privasi informasi adalah hak individu untuk menentukan kapan,
bagaimana, dan apa saja informasi yang ingin dikomunikasikan dengan pihak
lain.Akurasi
Merupakan data yang diberikan harus
tepat. Akurasi terhadap informasi merupakan faktor yang harus dpenuhi oleh
sebuah sistem informasi. Ketidak akurasian informasi dapat menimbulkan hal yang
mengganggu, merugikan, dan bahkan membahayakan.
- Propertis
Merupakan suatu perlindungan terhadap
hak cipta. Perlindungan terhadap hak properti yang sedang digalakkan saat ini
yaitu dikenal dengan sebutan HAKI(hak atas kekayaan intelektual). Di Amerika
Serikat, kekayaan intelektual diatur melalui tiga mekanisme, yaitu hak cipta
(copyright), paten, dan rahasia perdagangan (trade secret).
- Akses
Merupakan akses yang diberikan
kepada semua kalangan untuk suatu kemudahan dalam pelayanan
Manfaat Strategis Untuk Sistem Informasi
Manfaat sistem informasi manajemen, dapat menolong
perusahaan untuk :
- Meningkatkan
Efisiensi Operasional
Investasi di dalam teknologi sistem
informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi
operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya
low-cost leadership. Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem
informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri
tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau
kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain
itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan
pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
- Memperkenalkan
Inovasi Dalam Bisnis
Penggunaan ATM. automated teller
machine dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi
sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh
keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.
Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya
pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan
konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem
reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan
oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah
menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan
untuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
- Membangun
Sumber-sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem informasi
memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga
mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh
perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi,
menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.
Sistem informasi memungkinkan
perusahaan untuk membuat basis informasi strategis (strategic information base)
yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing perusahaan.
Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi
yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak
usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka
untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada
konsumrunakan seen.
Fungsi dari sistem informasi tidak
lagi hanya memproses transaksi, penyedia informasi, atau alat untuk pengambilan
keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi untuk menolong end user
manajerial membangun senjata yang menggunakan teknologi sistem informasi untuk
menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat. Penggunaan yang efektif dari
sistem informasi strategis menyajikan end users manajerial dengan tantangan
manajerial yang besar.
D.Model Sistem Umum Perusahaan & Pendekatan Sistem
- Sistem
Informasi Keuangan
Sistem informasi keuangan yang
dimekanisasi telah dipergunakan seabad lebih lamanya.Mesin punched-card,yang
merupakan satu-satunya alternatif nyata bagi perusahaan besar sebelum adanya
komputer,banyak dipakai dalam fungsi keuangan.Si key driven.
Penerapan mesin-mesin ini terbatas
pada pengolahan data akuntasi,dan kebutuhan informasi manajer kurang
diperhatikan,bahkan oleh manajer keuangan.Ketika komputer muncul,komputer juga
diterapkan dengan cara yang sama.Baru pada pertengahan 1960-an dikembangkan
sistem informasi keuangan yang dapat menangani segala sesuatu diluar
tugas-tugas dasar akuntasi.
Kita telah mengetahui bahwa fungsi
keuangan berhubungan dengan arus uang yang melalui perusahaan.Pertama,perlu
diperoleh uang yang cukup untuk mendukung kegiatan manufaktur,pemasaran,dan
kegiatan lainnya.Kemudian dana ini diperlukan untuk memastikan agar dana
tersebut digunakan dengan cara yang paling efektif.
Model Sistem Informasi Keuangan
Kita menggunakan istilah sistem
informasi keuanganuntuk menjelaskan subsistem CBIS yang memberikan
informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam maupun di luar perusahaan
mngenai masalah-masalah keuangan perusahaan,informasi disajikan dalam bentuk
laporan periodik,laporan khusus,hasil dari simulasi matematika,komunikasi
elektronik dan saran dari sistem pakar.
model sistem informasi keuangan
Model sistem informasi keuangan
tampak pada gambar diatas.Seperti sistem informasi fungsional lainnya,sistem informasi
keuangan berisi subsistem input dan output.Dua dari subsistem input,sistem
informasi akuntasi dan suatu subsistem yang dikhususkan untuk mengumpulkan
intelijen,juga terdapat pada sistem fungsional lainnya.Subsistem input
ketiga,audit internal,terdiri dari auditor yang menganalisis sistem konseptual
perusahaan untuk memastikan bahwa data-data keuangan diproses secara tepat.
Tiga subsistem output mempengaruhi
arus uang perusahaan.Subsistem peramalan (forecasting) memproyeksikan
kegiatan jangka panjang perusahaan dalam lingkungan ekonomi.Subsistem manajemen
dana mengelola arus uang,menjaganya agar tetap seimbang dan positif.Subsistem
pengendalian memunginkan manajer untuk menggunakan secara efektif semua jenis
sumber daya yang tersedia.
Seperti sistem informasi fungsional lainnya,subsistem putput
berisi berbagai jwnis perangkat lunak uyang mengubah isi database menjadi
informasi.
Model Sistem Informasi Pemasaran
model sistem informasi pemasaran
Semua keputusan yang dibuat manajer
pemasaran berhubungan dengan satu atau beberapa unsur-unsur bauran.Krena alasan
tersebut,unsur-unsur itu merupakan cara yang baik untuk mengkategorikan
kegiatan MKIS.MKIS dapat dirancang sehingga mendukung keputusan yang
berhubungan dengan tiap unsur.Model ini terdiri dari kombinasi-kombinasi
subsistem-subsistem input dan output yang dihubungkan dengan database.
Subsistem Output
Tiap subsistem output menyediakan
informasi tentang subsistem itu sebagai bagian dari bauran.Subsistem produk
menyediakan informasi tentang produk perusahaan.Subsistem tempat menyediakan
informasi tentang jaringan distribusi perusahaan.Subsistem promosi menyediakan
informasi tetang kegiatan periklanan perusahaan-perusahaan dan penjualan
langsung.Subsistem harga membantu manajer membuat keputusan harga.Dan subsistem
bauran terintegrasi yang memungkinkan manajer untuk mengembangkan strategi yang
mempertimbangkan dampak gabungan dari unsur-unsur tersebut.
Tiap subsistem output terdiri dari
program-program di dalam koleksi perangkat lunak.Berbagai program ini
memungkinkan manajer untuk mendapat informasi dalam bentuk laporan periodik dan
khusus,hasil simulasi matematika,komunikasi elektronik dan saran sistem pakar.
Database
Data yang digunakan oleh subsistem
output berasal dari database.Beberapa data dalam database adalah unik bagi
fungsi pemasaran,tapi banyak yang berbagi dengan area fungsional lainnya.
Subsistem Input
Subsistem input yang menyediakan
data bagi database didasarkan pada model Kotler.Sistem informasi akuntasi
mengumpulkan daa yang menjelaskan transaksi pemasaran perusahaan.Subsistem
intelijen pemasaran mengumpulkan informasi dari lingkungan perusahaan yang
berkaitan dengan operasi pemasaran.Subsistem penelitian pemasaran melakukan
penelitian khusus mengenai operasi pemasaran untuk tujuan mempelajari kebutuhan
konsumen,dan meningkatkan efisiensi pemasaran.
Nah itulah pembahasan terkait
mengenai Sistem Informasi manajemen.Sebenarnya masih ada model-model sistem
informasi lainnya yang menjadi satu pokok pembahasan sistem informasi
manajemen.Seperti Model Sistem Informasi Personalia,Model Sistem Informasi
Eksekutif,Model Sistem Informasi Manufaktur,dll.Namun yang di bahas di sini
hanya dua unsur saja dari Sistem Informasi Manajemen.
9.3 The Concept of
Organizational Information Subsystems
Organisasi Sistem
Informasi Manajemen memiliki sub-sitem informasi. Dimana sub-sistem tersebut
mendukung tercapainya sasaran Sistem Informasi Manajemendan organisasi sebagian
dari sub-sistem berperanhanya dalam satu kegiatan atau lapisan manajemen. Berikut
alur pembentukan subsistem:
1. Factoring (Pengunsuran)
• Dalam pembentukan subsistem,
pertamakali harus mengetahui konsep sebuah sistem(yang terdiri dari banyak subsistem)
• Hal tsb menuntut perancangnya
untuk mempertimbangkan sistem sebagai suatu keseluruhan
• Tapi keseluruhan sistem mungkin
terlalu besar untuk dianalisis secara terperinci oleh karena itu sistem dibagi
atau diuraikan atas subsistem
• Batasan (boundary) dan
interface disetiap sub sistem ditelaah secara cermat untuk menjamin bahwa
hubungan semua subsistem adalah
keseluruhan.
• Contoh factoring yaitu:
Sebuah pengolahan informasi.
Sistem yang ditelaah adalah sistem informasi. Tetaapi ada terlalu banyak detil
didalam sistem untuk dipelajari Seluruhnya sekaligus secara cermat. Oleh karena
itu digunakan Pengunsuran (Factoring) menjadisub sistem seperti:
a. Sistem informasi dibagi atas
subsistem, yaitu:
-Penjualan;
-Personalia dan DaftarGaji;
-Persediaanbarang
b. Setiap subsistem dibagi atas
subsubsistem lagi,
yaitu:
- penyesuaian file daftar gaji
personalia
- laporan-laporanpersonalia
- daftar gaji harian
- daftar gaji bulanan
- lap. Daftar gaji untuk
manajemen
c. Bila tugasnya (perancang)
adalah: merancang dan memprogram sistem baru, maka subsistem daftar gaji harian
dapat diunsurkan menjadi modul-modul pengolahan seperti:
- edit masukan
- perhitungan pembayaran kotor
- perhitungan pemotongan &
pembayaranbersih
- pencatatan daftar gaji
- penyiapan pengendalian Audit
2. Simplifikasi (Penyederhanaan)
• Setiap subsistem berintegrasi
dengan yang lainnya dengan sebuah interface disebut jalinan antar personil yang
berbeda pekerjaan dan bagian
• Interface berpotensi untuk
berkomunikasi antar subsistem dan setiap interface mengandung sebuah jalur
komunikasi.
• Oleh karena sistem terdiri dari
sangat banyak subsistem, maka ada simplifikasi interface dan komunikasi antar
sistem (subsistem-subsistem).
• Contoh: Rumus banyaknya
jalinan= 1/2n(n-1)
dimana n = banyaknya sub sistem
dalam sebuah sistem. Misalkan saja 4 subsistem dalam sebuah sistem, maka
banyaknya jalinan = ½*4*(4-1) = 6
• Cluster (gugus)
- tentukan subsistem berintegrasi
dengan yang lainnya. Kemudian dibuatkan jalur interface dalam gugus database.
- jalur interface dari gugus
database sebuah subsistem ke gugus database subsistem lainnya.
- Sebuahdatabase mengadakan
interface dengan program komunikasi data ini melalui interface DBMS
Jadi penggugusan subsistem hanya
untuk simplifikasi atau menyederhan akan polainterface (program-
program mengakses atau menggunakan)
database antar subsistem.
3. Decoupling (pemisahan)
• Metode inidigunakan agar tidak
menggunakan analisis interaksi yang tetap. Seperti: 2 subsistem yang
berhubungan erat membutuhkan koordinasi yang sangatketat. Contoh: sub sistem
persediaan (bahanbaku) dan sub sistem produksi.
• Bahan baku tiba dipabrik
langsung diproduksi. Penyerahan bahan baku harus diatur waktunya dengan tepat.
Gunanya untuk:
- menghindari penundaan dalam
produksi
- terlalu cepatnya datang bahan
baku
- tempat penyimpanan dan tenaga
pengolahan Hal ini membuat operasi produksi (intiusaha) yang dijalankan tidak
bebas atau nyaman.
• Sub sistem bahan baku dan sub
sistem produksi harus dipisahkan agar sistem dapat beroperasi lebih nyaman,
karena:
- Sistem(masing-masingsubsistem)
dapat mengkomunikasikan lewat jalur interface untuk menyeimbangkan perbedaan tingkat
masukan dan keluaran.
- Adanya sub sistem bahan baku
sebagai penyangga data (data buffer) bila terjadi proses produksi yang harus
dikerjakan dadakan karena tingginya tingkat permintaan.
- Proses bahan baku / kualitas
bahan baku dapat dikoordinir dikendalikan dengan cost relatif jauh lebih rendah
dan kondisi / ciri-ciri sesuai yang kita inginkan.
4. Pengendalian dalam sistem
Umpan Balik
• Keluaran dari sebuah sistem
kadang-kadang tidak sesuai dengan keluaran yang semestinya (standar),
hal ini membutuhkan pengendalian
melalui sistem umpan balik untuk mencari gangguan-gangguan yang menghambat,
sehingga terjadi hal seperti itu.
• Agar sistem umpan balik itu
dapat berjalan baik maka sistem harus memiliki standar keterukuran keluaran,
sensor yang dapat menangkap kondisi setiap keluaran, alat yang dapat
membandingkan keluaran yang terjadi dengan keluaran standar, serta alat yang
bergerak mengoreksi masukan. Oleh karena sistem keorganisasian mempunyai sifat terbuka,
berbagai kemungkinan gangguan bisa terjadi dan tidak terduga. Mengingat hal itu
manajer harus mampu dan siap menghadapi segala kemungkinan
gangguan dalam hal inilah berlaku
“hukum variasi kebutuhan pengendalian”.
5. Pengendalian Sistem (Control
System)
• Feedback Control System
(pengendalianumpanbalik)
• Feed Forward Control System (pengendalianumpanmaju)
• Preventive Control System (pengendalianpencegahan).
6. Feedback Control System
(pengendalianumpanbalik) Merupakan proses mengukur keluaran dari sistem yang
dibandingkan dengan suatu standar tertentu. Bilamana ada perbedaan-perbedaan
atau penyimpangan-penyimpangan akan dikoreksi untuk memperbaik imasukan sistem.
7. Preventive Control System (sistempengendalianpencegahan)
• Mengendalikan sistem dimuka
sebelum proses dimulai dengan mencegah hal-hal yang merugikan untuk masuk
kedalam sistem.
• Contoh: sistem pengendalian
intern (internal control), dimana penerapan kebijaksanaan2, metode2, danprosedur2didalamsistempengendalianintern
dimaksudkan untuk mencegah hal-hal yang tidak baik yang mengganggumasukan, proses
dan hasil dari sistem supaya sistem dapat beroperasi seperti yang diharapkan. SIM
merupakan upaya organisasi pertama yang tujuan utamanya adalah menyediakan
informasi bagi manajemen. Ternyata dalam praktiknya SIM pada suatu organisasi
menyediakan juga informasi bagi orang-orang selain para manajer. Sistem
informasi mulai akan memasuki daerah yang sudah tersegmentasi, yang disebut
sebagai sub-sub sistem SIM yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan
penggunanya. Sebagai contoh pada tataran organisasi pemerintah pusat sudah mengimplementasikan
beberapa aplikasi sistem informasi antara lain:
1. Sistem akuntansi keuangan
negara (SKAN).
2. Sistem akuntansi barang milik
negara (SABMN).
3. Sistem akuntansi keuangan
daerah (SAKD).
4. Sistem Informasi Kependudukan.
5. Sistem Informasi Kepegawaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar