Rabu, 11 Mei 2016

BAB 9

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
THE MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM


Disusun oleh :
1.     Andhi Dewangga           13.1.02.08400
2.     Faris Aditya R.              13.1.02.08540
3.     Dhannya Yusuf             13.1.02.08619
4.     Dian Oktaviani P.          14.1.02.08771
5.     Ruri Novarina                14.1.02.09344
6.     Lusy Ayu F.                   14.1.02.09444


SEKOLAH TINGGI ILMU EKNOMI INDONESIA
SURABAYA
2016



9.1 The Introduction of Management Information Systems
  • Pengertian Sistem Informasi Manajemen :
Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen. Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya.
  • Tujuan Sistem Informasi  Manajemen :
  1. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
  2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
  3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
  4. Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) :
Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu masihdigunakan kartu punch, pemakaian komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi. Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesor baru yang menggunakan silicon chip circuitrydengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasikomputer tersebut, para produsen memperkenalkan konsep sistem informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi komputer adalah untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar seperti Departemen Keuangan.
Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keendari Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsepbaru yang diberi nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems – DSS). DSS adalah sistem yang menghasilkan informasi yang ditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahkan atau keputusan yang harus dibuat oleh manajer.

9.2  An Management Inormations Systems Model
Description: model sistem informasi manajemen
model sistem informasi manajemen
Definisi model sistem informasi manajemen dapat digambarkan pada gambar diatas.Database berisi data yang disediakan oleh SIA.Selain itu,data maupun informasi dimasukkan dari lingkungan .Isi databse digunakan oleh perangkat lunak yang menghasilkan laporan periodik dan laporan khusus,serta model matematika yang mensimulasikan beragam aspek operasi perusahaan.Output perangkat lunak digunakan oleh orang-orang dalam perusahaan yang bertanggung jawab memecahkan masalah perusahaan.Tidak seperti SIA,SIM tidak berkewajiban menyediakan informasi bagi lingkungan.
A. Pengantar Sistem Informasi Berbasis Komputer
Di mulai dari tugas-tugas yang dilakukakan komputer disebut aplikasi. Istilah sistem sering juga digunakan.Pada awalnya,satu-satunya aplikasi komputer adalah pengolahan data.Sistem pengolahan data perusahaan terdiri dari berbagai subsistem seperti gaji dan persediaan.Sekarang,aplikasi-aplikasi ini disebut sistem informasi akuntasi (SIA)
Ketika perusahaan besar berhasil menerapkan aplikasi pengolahan data mereka,berbagai tantangan baru muncul.Komputer dikenal sebagai peralatan yang dapat menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan manajemen.Pertama,ada konsep sistem informasi manajemen,atau SIM.Kemudian muncul suatu perkembangan yang dikenal sebagai sistem pendukung keputusan (decision support system),atau DSS.SIM dan DSS telah mendapatkan sangat banyak perhatian dari para manajer dan spesialis informasi selama dua puluh tahun terakhir ini.
Sekarang,dua area komputer baru sedang berkembang,dan keduanya menerapkan komputer dengan cara yang sama sekali berbeda.Yang pertama,otomatisasi kantor,bertujuan menggunakan komputer dan peralatan elektronik lain untuk meningkatkan komunikasi antar pribadi.Yang kedua bertujuan menggunakan komputer untuk meniru aspek-aspek tertentu dari penalaran manusia yaitu kecerdasan buatan dan subsetnya,sistem pakar.
B.Tekhnologi Informasi Sebagai Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari investasi yang dilakukan. Sekurang-kurangnya ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk meraih keunggulan kompetitif  yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan keunikan produk.
  • Sudut Pandang Nilai Pelanggan.
  • Sudut Keunikan.
Banyak cara untuk mencapai keunggulan kompetitif diantaranya:
Suatu perusahaan pasti ingin memiliki suatu keunggulan tersendiri dibandingkan dengan para pesaingnya. Berbagai cara pastilah dilakukan, seperti halnya peningkatan mutu dan kualitas barang atau jasa, peningkatan pelayanan, penyediaan barang dan jasa yang lebih murah, dan lain-lain.
Pada bidang komputer, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengaruh terhadap pasar. Perusahaan juga tidak selamanya hanya mengandalkan pada sumberdaya fisik, tetapi pada sumber daya konseptual yang unggul baik data dan informasi yang dapat digunakan harus sama baiknya.Beberapa perusahaan telah mendapatkan publikasi yang luas karena menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Diantaranya :  American Airlines  dengan sistem pemesanan penerbangan  “Sabre”;  American Hospital Supply dengan jaringan EDI (Electronic Data Interchange); dan Mc Kesson Drug dengan sistem distribusinya yang disebut Economost. Ada 3 pokok penting mengenai 3 contoh keunggulan kompetitif di atas :
  • Tidak satupun perusahaan di atas yang puas hanya mengandalkan sumber daya fisik untuk menjadi pesaing yang tangguh.
  • Tidak ada aplikasi komputer inovatif yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan secara terus menerus.
  • Ketiga perusahaan tersebut memusatkan sumber daya informasi mereka pada para pelanggannya.
Description: Mckesson Drug with the economost system
Mckesson Drug with the economost system
C.Manfaat & Etika dari Sistem Informasi
Banyak sekali manfaat dari sistem informasi, berikut adalah beberapa manfaat dari sistem informasi :
  • Memberikan informasi yang sudah terjamin kebenarannya
  • Lebih Efisien
  • Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan
  • Meningkatkan kualitas informasi
  • Lebih terjamin keamanannya
Manfaat Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi
Pengembangan sistem informasi manajemen memerlukan sejumlah orang yang berketerampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerukan partisipasi dari para manajer organisasi. SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artina SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat. 
Berikut adalah etika dari sistem informasi :
  • Privasi
Merupakan hak seseorang untuk memberikan atau  tidak informasi yang akan diakses. Yang menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan oleh orang lain yang tidak diberi izin untuk melakukannya.
Privasi dibedakan menjadi privasi fisik dan privasi informasi Privasi fisik ialah hak seseorang untk mencegah sseseorang yang tidak dikehendaki terhadap waktu, ruang, dan properti (hak milik), sedangkan privasi informasi adalah hak individu untuk menentukan kapan, bagaimana, dan apa saja informasi yang ingin dikomunikasikan dengan pihak lain.Akurasi
Merupakan data yang diberikan harus tepat. Akurasi terhadap informasi merupakan faktor yang harus dpenuhi oleh sebuah sistem informasi. Ketidak akurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu, merugikan, dan bahkan membahayakan.
  • Propertis
Merupakan suatu perlindungan terhadap hak cipta. Perlindungan terhadap hak properti yang sedang digalakkan saat ini yaitu dikenal dengan sebutan HAKI(hak atas kekayaan intelektual). Di Amerika Serikat, kekayaan intelektual diatur melalui tiga mekanisme, yaitu hak cipta (copyright), paten, dan rahasia perdagangan (trade secret).
  • Akses
Merupakan akses yang diberikan kepada semua kalangan untuk suatu kemudahan dalam pelayanan
Manfaat Strategis Untuk Sistem Informasi
Manfaat sistem informasi manajemen, dapat menolong perusahaan untuk :
  • Meningkatkan Efisiensi Operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost leadership. Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
  • Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis
Penggunaan ATM. automated teller machine dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun. Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan untuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
  • Membangun Sumber-sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis (strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumrunakan seen.
Fungsi dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia informasi, atau alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi untuk menolong end user manajerial membangun senjata yang menggunakan teknologi sistem informasi untuk menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat. Penggunaan yang efektif dari sistem informasi strategis menyajikan end users manajerial dengan tantangan manajerial yang besar.
D.Model Sistem Umum Perusahaan & Pendekatan Sistem
  • Sistem Informasi Keuangan
Sistem informasi keuangan yang dimekanisasi telah dipergunakan seabad lebih lamanya.Mesin punched-card,yang merupakan satu-satunya alternatif nyata bagi perusahaan besar sebelum adanya komputer,banyak dipakai dalam fungsi keuangan.Si key driven.
Penerapan mesin-mesin ini terbatas pada pengolahan data akuntasi,dan kebutuhan informasi manajer kurang diperhatikan,bahkan oleh manajer keuangan.Ketika komputer muncul,komputer juga diterapkan dengan cara yang sama.Baru pada pertengahan 1960-an dikembangkan sistem informasi keuangan yang dapat menangani segala sesuatu diluar tugas-tugas dasar akuntasi.
Kita telah mengetahui bahwa fungsi keuangan berhubungan dengan arus uang yang melalui perusahaan.Pertama,perlu diperoleh uang yang cukup untuk mendukung kegiatan manufaktur,pemasaran,dan kegiatan lainnya.Kemudian dana ini diperlukan untuk memastikan agar dana tersebut digunakan dengan cara yang paling efektif.
Model Sistem Informasi Keuangan
Kita menggunakan istilah sistem informasi keuanganuntuk menjelaskan subsistem CBIS yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam maupun di luar perusahaan mngenai masalah-masalah keuangan perusahaan,informasi disajikan dalam bentuk laporan periodik,laporan khusus,hasil dari simulasi matematika,komunikasi elektronik dan saran dari sistem pakar.
Description: model sistem informasi keuangan
model sistem informasi keuangan
Model sistem informasi keuangan tampak pada gambar diatas.Seperti sistem informasi fungsional lainnya,sistem informasi keuangan berisi subsistem input dan output.Dua dari subsistem input,sistem informasi akuntasi dan suatu subsistem yang dikhususkan untuk mengumpulkan intelijen,juga terdapat pada sistem fungsional lainnya.Subsistem input ketiga,audit internal,terdiri dari auditor yang menganalisis sistem konseptual perusahaan untuk memastikan bahwa data-data keuangan diproses secara tepat.
Tiga subsistem output mempengaruhi arus uang perusahaan.Subsistem peramalan (forecasting) memproyeksikan kegiatan jangka panjang perusahaan dalam lingkungan ekonomi.Subsistem manajemen dana mengelola arus uang,menjaganya agar tetap seimbang dan positif.Subsistem pengendalian memunginkan manajer untuk menggunakan secara efektif semua jenis sumber daya yang tersedia.
Seperti sistem informasi fungsional lainnya,subsistem putput berisi berbagai jwnis perangkat lunak uyang mengubah isi database menjadi informasi.
Model Sistem Informasi Pemasaran
Description: model sistem informasi pemasaran
model sistem informasi pemasaran
Semua keputusan yang dibuat manajer pemasaran berhubungan dengan satu atau beberapa unsur-unsur bauran.Krena alasan tersebut,unsur-unsur itu merupakan cara yang baik untuk mengkategorikan kegiatan MKIS.MKIS dapat dirancang sehingga mendukung keputusan yang berhubungan dengan tiap unsur.Model ini terdiri dari kombinasi-kombinasi subsistem-subsistem input dan output yang dihubungkan dengan database.
Subsistem Output
Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem itu sebagai bagian dari bauran.Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk perusahaan.Subsistem tempat menyediakan informasi tentang jaringan distribusi perusahaan.Subsistem promosi menyediakan informasi tetang kegiatan periklanan perusahaan-perusahaan dan penjualan langsung.Subsistem harga membantu manajer membuat keputusan harga.Dan subsistem bauran terintegrasi yang memungkinkan manajer untuk mengembangkan strategi yang mempertimbangkan dampak gabungan dari unsur-unsur tersebut.
Tiap subsistem output terdiri dari program-program di dalam koleksi perangkat lunak.Berbagai program ini memungkinkan manajer untuk mendapat informasi dalam bentuk laporan periodik dan khusus,hasil simulasi matematika,komunikasi elektronik dan saran sistem pakar.
Database
Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari database.Beberapa data dalam database adalah unik bagi fungsi pemasaran,tapi banyak yang berbagi dengan area fungsional lainnya.
Subsistem Input
Subsistem input yang menyediakan data bagi database didasarkan pada model Kotler.Sistem informasi akuntasi mengumpulkan daa yang menjelaskan transaksi pemasaran perusahaan.Subsistem intelijen pemasaran mengumpulkan informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran.Subsistem penelitian pemasaran melakukan penelitian khusus mengenai operasi pemasaran untuk tujuan mempelajari kebutuhan konsumen,dan meningkatkan efisiensi pemasaran.
Nah itulah pembahasan terkait mengenai Sistem Informasi manajemen.Sebenarnya masih ada model-model sistem informasi lainnya yang menjadi satu pokok pembahasan sistem informasi manajemen.Seperti Model Sistem Informasi Personalia,Model Sistem Informasi Eksekutif,Model Sistem Informasi Manufaktur,dll.Namun yang di bahas di sini hanya dua unsur saja dari Sistem Informasi Manajemen.

9.3 The Concept of Organizational Information Subsystems
Organisasi Sistem Informasi Manajemen memiliki sub-sitem informasi. Dimana sub-sistem tersebut mendukung tercapainya sasaran Sistem Informasi Manajemendan organisasi sebagian dari sub-sistem berperanhanya dalam satu kegiatan atau lapisan manajemen. Berikut alur pembentukan subsistem:
1. Factoring (Pengunsuran)
• Dalam pembentukan subsistem, pertamakali harus mengetahui konsep sebuah sistem(yang terdiri dari banyak subsistem)
• Hal tsb menuntut perancangnya untuk mempertimbangkan sistem sebagai suatu keseluruhan
• Tapi keseluruhan sistem mungkin terlalu besar untuk dianalisis secara terperinci oleh karena itu sistem dibagi atau diuraikan atas subsistem
• Batasan (boundary) dan interface disetiap sub sistem ditelaah secara cermat untuk menjamin bahwa
hubungan semua subsistem adalah keseluruhan.
• Contoh factoring yaitu:
Sebuah pengolahan informasi. Sistem yang ditelaah adalah sistem informasi. Tetaapi ada terlalu banyak detil didalam sistem untuk dipelajari Seluruhnya sekaligus secara cermat. Oleh karena itu digunakan Pengunsuran (Factoring) menjadisub sistem seperti:
a. Sistem informasi dibagi atas subsistem, yaitu:
-Penjualan;
-Personalia dan DaftarGaji;
-Persediaanbarang
b. Setiap subsistem dibagi atas subsubsistem lagi,
yaitu:
- penyesuaian file daftar gaji personalia
- laporan-laporanpersonalia
- daftar gaji harian
- daftar gaji bulanan
- lap. Daftar gaji untuk manajemen
c. Bila tugasnya (perancang) adalah: merancang dan memprogram sistem baru, maka subsistem daftar gaji harian dapat diunsurkan menjadi modul-modul pengolahan seperti:
- edit masukan
- perhitungan pembayaran kotor
- perhitungan pemotongan & pembayaranbersih
- pencatatan daftar gaji
- penyiapan pengendalian Audit

2. Simplifikasi (Penyederhanaan)
• Setiap subsistem berintegrasi dengan yang lainnya dengan sebuah interface disebut jalinan antar personil yang berbeda pekerjaan dan bagian
• Interface berpotensi untuk berkomunikasi antar subsistem dan setiap interface mengandung sebuah jalur komunikasi.
• Oleh karena sistem terdiri dari sangat banyak subsistem, maka ada simplifikasi interface dan komunikasi antar sistem (subsistem-subsistem).
• Contoh: Rumus banyaknya jalinan= 1/2n(n-1)
dimana n = banyaknya sub sistem dalam sebuah sistem. Misalkan saja 4 subsistem dalam sebuah sistem, maka banyaknya jalinan = ½*4*(4-1) = 6
• Cluster (gugus)
- tentukan subsistem berintegrasi dengan yang lainnya. Kemudian dibuatkan jalur interface dalam gugus database.
- jalur interface dari gugus database sebuah subsistem ke gugus database subsistem lainnya.
- Sebuahdatabase mengadakan interface dengan program komunikasi data ini melalui interface DBMS
Jadi penggugusan subsistem hanya untuk simplifikasi atau menyederhan akan polainterface (program-
program mengakses atau menggunakan) database antar subsistem.
3. Decoupling (pemisahan)
• Metode inidigunakan agar tidak menggunakan analisis interaksi yang tetap. Seperti: 2 subsistem yang berhubungan erat membutuhkan koordinasi yang sangatketat. Contoh: sub sistem persediaan (bahanbaku) dan sub sistem produksi.
• Bahan baku tiba dipabrik langsung diproduksi. Penyerahan bahan baku harus diatur waktunya dengan tepat. Gunanya untuk:
- menghindari penundaan dalam produksi
- terlalu cepatnya datang bahan baku
- tempat penyimpanan dan tenaga pengolahan Hal ini membuat operasi produksi (intiusaha) yang dijalankan tidak bebas atau nyaman.
• Sub sistem bahan baku dan sub sistem produksi harus dipisahkan agar sistem dapat beroperasi lebih nyaman, karena:
- Sistem(masing-masingsubsistem) dapat mengkomunikasikan lewat jalur interface untuk menyeimbangkan perbedaan tingkat masukan dan keluaran.
- Adanya sub sistem bahan baku sebagai penyangga data (data buffer) bila terjadi proses produksi yang harus dikerjakan dadakan karena tingginya tingkat permintaan.
- Proses bahan baku / kualitas bahan baku dapat dikoordinir dikendalikan dengan cost relatif jauh lebih rendah dan kondisi / ciri-ciri sesuai yang kita inginkan.
4. Pengendalian dalam sistem Umpan Balik
• Keluaran dari sebuah sistem kadang-kadang tidak sesuai dengan keluaran yang semestinya (standar),
hal ini membutuhkan pengendalian melalui sistem umpan balik untuk mencari gangguan-gangguan yang menghambat, sehingga terjadi hal seperti itu.
• Agar sistem umpan balik itu dapat berjalan baik maka sistem harus memiliki standar keterukuran keluaran, sensor yang dapat menangkap kondisi setiap keluaran, alat yang dapat membandingkan keluaran yang terjadi dengan keluaran standar, serta alat yang bergerak mengoreksi masukan. Oleh karena sistem keorganisasian mempunyai sifat terbuka, berbagai kemungkinan gangguan bisa terjadi dan tidak terduga. Mengingat hal itu manajer harus mampu dan siap menghadapi segala kemungkinan
gangguan dalam hal inilah berlaku “hukum variasi kebutuhan pengendalian”.
5. Pengendalian Sistem (Control System)
• Feedback Control System (pengendalianumpanbalik)
• Feed Forward Control System (pengendalianumpanmaju)
• Preventive Control System (pengendalianpencegahan).
6. Feedback Control System (pengendalianumpanbalik) Merupakan proses mengukur keluaran dari sistem yang dibandingkan dengan suatu standar tertentu. Bilamana ada perbedaan-perbedaan atau penyimpangan-penyimpangan akan dikoreksi untuk memperbaik imasukan sistem.
7. Preventive Control System (sistempengendalianpencegahan)
• Mengendalikan sistem dimuka sebelum proses dimulai dengan mencegah hal-hal yang merugikan untuk masuk kedalam sistem.
• Contoh: sistem pengendalian intern (internal control), dimana penerapan kebijaksanaan2, metode2, danprosedur2didalamsistempengendalianintern dimaksudkan untuk mencegah hal-hal yang tidak baik yang mengganggumasukan, proses dan hasil dari sistem supaya sistem dapat beroperasi seperti yang diharapkan. SIM merupakan upaya organisasi pertama yang tujuan utamanya adalah menyediakan informasi bagi manajemen. Ternyata dalam praktiknya SIM pada suatu organisasi menyediakan juga informasi bagi orang-orang selain para manajer. Sistem informasi mulai akan memasuki daerah yang sudah tersegmentasi, yang disebut sebagai sub-sub sistem SIM yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Sebagai contoh pada tataran organisasi pemerintah pusat sudah mengimplementasikan beberapa aplikasi sistem informasi antara lain:
1. Sistem akuntansi keuangan negara (SKAN).
2. Sistem akuntansi barang milik negara (SABMN).
3. Sistem akuntansi keuangan daerah (SAKD).
4. Sistem Informasi Kependudukan.
5. Sistem Informasi Kepegawaian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar