Rabu, 25 Mei 2016

bab 11

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Marketing Information Systems






Disusun oleh:
Andhi Dewangga                    13.1.02.08400
Faris Aditya R                          13.1.02.08540
Dhani Yusup                           13.1.02.08619
Dian Oktaviani P                    14.1.02.08771
Ruri Novarina                         14.1.02.09344
Lusy Ayu F                             14.1.02.09444


Sisteminfirmasimanajemen.blogspot.co.id

SM 7
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
 SURABAYA

2016
SISTEM INFORMASI PEMASARAN

11.1    STRUKTUR ORGANISASI FUNGSIONAL
Organisasi Fungsional adalah organisasi yang susunannya berdasarkan atas fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut Dalam organisasi ini seorang tenaga pengajar tidak hanya bertanggung jawab kepada satu atasan saja. Pada organisasi ini pemimpin berhak memerintahkan semua para tenaga pengajar/para karyawannya, selama masih dalam hubungan pekerjaan. Sehingga seorang pekerja dapat saja diperintah oleh lebih dari satu pimpinan sesuai dengan keahliannya. 
Disini akan dibahas struktur organisasi fungsional. Struktur organisasi fungsional dibentuk berdasarkan tugas-tugas yang ada dalam organisasi.
Ciri-ciri nya adalah:
- Organisasi kecil
- Di dalam nya terdapat kelompok-kelompok kerja staff ahli
- Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
- Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
- Pengawasan dilakukan secara ketat

Kebaikan struktur organisasi ini adalah:
- Program terarah jelas dan cepat
- Anggaran personalia dan sarana tepat dan sesuai
- Pengawasan dilakukan secara ketat

Keburukan struktur organisasi ini adalah:
- Bingung dalam mengikuti prosedur administrasi
- Koordinasi sulit dilaksanakan
- Inspeksi sulit dilaksanaka






    Sistem Informasi Fungsional

Sistem Informasi Fungsional adalah Sistem Informasi yang memberikan informasi kepada kelompok / orang pada bagian tertentu dalam sebuah perusahaan

Ada beberapa jenis Sistem Informasi Fungsional yaitu :
1.     Sistem Informasi Akuntasi
–> menyediakan informasi yang merekam dan melaporkan transaksi dalam perusahaan
2.     Sistem Informasi Keuangan
–> mencakup semua transaksi keuangan dan kontrol terhadap sumber daya keuangan
3.     Sistem Informasi Manufaktur
–> mendukung perencanaan,kontrol dan pemecahan masalah yang memliki hubungan dengan barang / jasa yang dihasilkan
4.     Sistem Informasi Pemasaran
–> menyelesaikan aktifitas pemasaran
5.     Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
–> aktivitas manajemen personalia

11.2    PRINSIP-PRINSIP PEMASARAN

       Krediblitas
Orang tidak meragukan kredibilitas produk yang Anda miliki.
       Keahlian
Orang itu senang mencari ahli untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya. Orang juga akan senang jika solusi yang anda tawarkan benar-benar tepat untuknya.
       Bukti
Orang akan percaya terhadap produk anda ketika mereka mendapatkan bukti nyata dari produk anda. Contoh: produk anda benar-benar efektif, testimony, dll.
       Kejujuran
Dengan kejujuran, orang akan senang berbisnis dengan anda. Kejujuran dapat menjadi efek viral bagi bisnis anda secara alami.
       Dekat dengan pelanggan
Kedekatan anda dengan pelanggan menjadikan produk anda memiliki efek psikologis positif sehingga mereka merasa memiliki produk anda.
11.3    EVOLUSI KONSEP SISTEM INFORMASI PEMASARAN

Pada tahun 1966, Profesor Phillip Kotler dari Northwestern University menggunakan istilah pusat saraf pemasaran (marketing nerve center) untuk menggambarkan suatu unit baru di dalam pemasaran yang mengumpulkan dan mengolah informasi pemasaran. Ia mengidentifikasikan tiga jenis informasi pemasaran yang digambarkan pada gambar di bawah ini :
§ Intelijen pemasaran (marketing intelligence) informasi yang mengalir ke perusahaan dari lingkungan.
        Informasi pemasaran intern(internal marketing information) informasi yang dikumpulkan di dalam perusahaan.
        Komunikasi pemasaran (marketing communication) informasi yang mengalir keluar dari perusahaan ke lingkungan.
Kotler mengenali maksud dukungan keputusan dari pusat saraf itu:”…keputusan pemasaran yang rumit seperti menrunkan harga, merevisi wilayah penjualan, atau meningkatkan biaya iklan dapat dievaluasi sebelum dan sesudahnya melalui analisis ilmiah dari data yang tersedia.”ᶟWalau ia tidak menggunakan istilah sistem informasi pemasaran, itulah yang ada di dalam pikiran Kotler.
Kita dapat mendefinisikan sistem informasi pemasaran (marketing information system-MKIS) sebagai suatu sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk perusahaan. Dua elemen dalam definisi tersebut merupakan pokok penting. Pertama, semua sistem informasi fungsional harus bekerja sama, dan kedua, dukungan pemecahan masalah tidak terbatas pada manajer perusahaan.

    Model System Informasi Pemasaran
  • Subsistem Pemrosesan Data
    Manager pemasaran menggunakan penelitian pemasaran untuk mengumpulkan berbagai informasi. Informasi yang dikumpulkan terbagi menjadi 2 yaitu: Data primer adalah sebuah data yang dikumpulkan oleh perusahaan. Data sekunder adalah sebuah data yang didapat atau dikumpulkan oleh orang lain. Penelitian pemasaran digunakan untuk mengumpulkan data primer melalui beberapa teknik penelitian:
     
  • Survei,
    Survei adalah salah satu teknik penelitian pemsaran yang menanyakan sejumlah orang dengan pertanyaan yang sama.
o   Wawancara mendalam,
Wawancara mendalam tidak berbeda jauh dengan survey namun waktu yang digunakan wawancara lebih panjang dan lebih berpusat kepada apa yang akan konsumen lakukan.
o   Pengamatan, dan
Pengamatan merupakan teknik penelitian yang sangat detail karena peneliti mencatat nomor plat mobil atau motor dari parkiran perbelanjaan dan terkadang peneliti pun memperhatikan sampah orang untuk mempelajari produk apa yang sering di konsumsi oleh konsumen.
o   Pengujian Terkendali
Pengujian terkendali mencari suatu subyekdalam percobaan yang dirancang untuk mengukur dampak dari suatu perlakuan tertentu. .
Penelitian pemasaran digunakan untuk mengumpulkan data sekunder melalui beberapa teknik penelitian:
  Mailing Lists,
Daftar alamat surat yang tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk pita magnetic, disket, dan kartu indeks.
  Direct Mail
Suatu daftar yang memungkinkan perusahaan membuat sebuah kontrak dengan pasar sangat terpilih, biasanya dengan surat langsung.
  • Subsistem Intelejensi Pemasaran,
    Pemasaran memiliki tanggung jawab utama pada para pelanggan dan pesaing. Sistem informasi akuntansi mengumpulkan seluruh data pelanggan dan subsistem intelejensi pemasaran mengumpulkan seluruh data pesaing. Intelijen pemasaran (marketing intelligence) merupakan suatu kegiatan yang etis untuk mendapatkan suatu informasi tentang data pesaing.
  • Subsistem Produk,
    Produk merupakan suatu unsur utama di dalam marketing mix dan perusahaan pun berhak memutuskan untuk menyediakan produk untuk memenuhi kebutuhan pasar tertentu. Tugas dari manager pemasaran adalah mengembangkan suatu strategi dan taktik di dalam marketing mix dan mengintegrasikannya menjadi suatu rencana pemasaran.
    Siklus hidup produk (product life cycle) merupakan penjualan suatu produk yang dimulai dari perkenalan, perkembangan, dan penurunan. Tahap perkenalan tahap dimana untuk memperkenalkan suatu produk. Tahap perkembangan merupakan strategi untuk membuat bagaimana penjualan akan tetap berjalan. Tahap penurunan suatu tahap dimana penghapusan suatu produk yang sudah tidak dikonsumsi lagi oleh konsumen.
  • Subsistem Promosi
    Promosi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan tingkat penjualan dalam bidang pemasaran. Satu area promosi tempat komputer yaitu komunikasi wiraniaga. Para wiraniaga tersebut membawa computer portable dan digunakannya untuk:
o   Mendapatkan informasi untuk menjawab pertanyaan konsumen mengenai produk yang ingin mereka beli, harga produk tersebut, biaya pengiriman.
 Memasukkan data pesanan penjualan ke dalam entry pemesanan produk
o   Sistem memberikan kemudahan bari wiraniaga yaitu informasi mengenai calon pelanggan baru, mengenai produk yang paling mengutungkan bagi perusahaan untuk dijual, dan dapat mengetahui selera para konsumen.
  • Subsistem Harga,
    Subsistem harga hamper serupa dengan subsistem promosi dalam hal dukungan keputusan. Penentuan Harga Berdasarkan Biaya menetukan biaya – biaya yang akan dikeluarkan dan menambahkan mark-up yang diinginkan. Penentuan Harga Berdasarkan Permintaan menetapkan harga sesuai dengan nilai yang ditempatkan oleh konsumen terhadap suatu produk.
  • Subsistem Unsur Terpadu
    Subsistem unsur terpadu mendukung para manager saat unsure-unsur bauran pemasaran dikombinasikan untuk membentuk suatu strategi.




    Bagaimana Manajer Menggunakan Sytemtem Informasi Pemasaran

•         Penelitian pada perusahaan Fortune 500 memberikan gambaran yang baik mengenai cara raksasa-raksasa industri menggunakan komputer sebagai alat pemasaran.

•         Manajer pemasaran menggunakan Sistem Informasi Pemasaran untuk mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, memformulasikan bauran pemasaran, dan membuat tindak lanjut sampai sejauh mana bauran tersebut diterima oleh konsumen.
•         Para manajer lain dalam perusahaan juga menggunakan Sistem Informasi Pemasaran.

•         Kita telah mengetahui bahwa intelijen pemasaran menarik bagi perusahaan secara keseluruhan dan bahwa eksekutif terlibat dalam penentuan harga.

•         Walaupun nama sistem informasi fungsional mengimplikasikan bahwa sisetm tersebut hanya untuk menejer di area tersebut, output informasi juga dapat bernilai bagi manajer lain yang ada dalam perusahaan.




Minggu, 22 Mei 2016

bab 10

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM


Disusun oleh :
1.     Andhi Dewangga           13.1.02.08400
2.     Faris Aditya R.              13.1.02.08540
3.     Dhannya Yusuf             13.1.02.08619
4.     Dian Oktaviani P.          14.1.02.08771
5.     Ruri Novarina                14.1.02.09344
6.     Lusy Ayu F.                    14.1.02.09444

Sisteminfirmasimanajemen.blogspot.co.id

SEKOLAH TINGGI ILMU EKNOMI INDONESIA
SURABAYA
2016

1. Pengertian EIS (Executive Information System).
Menurut Watson, EIS adalah system terkomputerisasi yang menyediakan akses bagi eksekutif secara mudah ke informasi internal dan eksternal yang relevan dengan critical success factor (factor penentu keberhasilan).

1.1 Sejarah EIS (Executive Information System).
Executive Information System (EIS) adalah satu jenis dari manajemen informasi sistem dimaksud untuk memudahkan dan mendukung dalam pembuatan keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya baik secara internal dan eksternal mengenai keterangan relevan untuk menemukan gol strategis dari organisasi. Hal Ini biasanya dipertimbangkan sebagai satu bentuk khusus dari satu sistem pendukung keputusan (DSS).
Penekanan dari EIS berada di atas peraga grafis dan mudah untuk pergunakan sebagai interface pemakaian. Mereka menawarkan laporan yang kuat. Pada umumnya, digunakan untuk menolong eksekutif tertinggi di perusahaan yang besar dengan teliti, EIS dapat membandingkan, dan menyoroti variable penting sehingga mereka dapat memonitor kinerja dan mengindentifikasi kesempatan dan masalah.
Baru-baru ini, EIS telah kehilangan ketenarannya karena dibantu oleh intelegen bisnis (dengan area sub dari laporan, analitik dan papan peralatan digital).
Secara umum,  EIS dikembangkan seperti mainframe program berbasis computer. Tujuannya adalah untuk melindungi sekumpulan data dan untuk menyediakan kinerja penjualan atau statistic riset pemasaran untuk membuat keputusan, seperti halnya petugas keuangan, direktur pemasaran dan petugas eksekutif pemimpin. Secara khusus, EIS menyediakan data yang hanya perlu untuk mendukung keputusan level eksekutif dari pada data bagi seluruh perusahaan.
Saat ini, aplikasi EIS tidak hanya pada hirarki perusahaan, tetapi juga dikomputer pribadi pada satu daerah jaringan local. EIS sekarang melewati platform perangkat keras computer dan mengintegrasikan keterangan menyimpan paada mainframe, computer pribadi dan minicomputer. Hal ini memungkinkan karyawan dapat mempergunakan computer pribadi mereka untuk memperoleh akses ke data perusahaan dan memutuskan data yang relevan dalam pembuatan keputusan mereka.

1.2 Komponen EIS ( Executive Information System ).
Komponen dalam sebuah EIS dapat digolongkan menjadi :
1.      Perangkat Keras (hardware)
2.      Perangkat Lunak (software)
3.      Pengguna Interface
4.      Telekomunikasi
5.      Aplikasi
6.      Pabrikasi
7.      Pemasaran
8.      Keuangan

2. Karekteristik EIS ( Executive Information System ).
Karakteristik EIS meliputi :
1.      Dibuat untuk individual executive users.
2.      Mengekstrak, menyaring (filter) , menyinkat dan melacak data yang penting / critical data.
3.      Menyediakan on-line status access ( akses status online), analisa trend dan drill-down itu (memungkinkan pemakai untuk mengakses kerincian atau data pendukung yang ringkas).
4.      Mengakses dan mengintegrasikan data internal dan eksternal yang bersifat luas
5.      Bersifat user friendly, untuk menggunakannya hanya dibutuhkan sedikit ketrampilan tanpa       pelatihan.
6.      Digunakan langsung oleh eksekutif tanpa perantara.
7.      Menampilan informasi grafik, tabular dan tekstual.

2.1 Kemampuan tambahan yang dimiliki oleh EIS antara lain :
1.      Memberikan dukungan dalam komunikasi elektronik (missal Email, Computer Conferencing dan Word Processing).
2.      Mempunyai kemampuan analisa data.
3.      Mempunyai alat pengorganisasian.

2.2 Model EIS
EIS perusahaan biasanya terdiri dari stasiun-stasiun kerja eksekutif yang terhubung melalui jaringan ke computer pusat. Kondisi ini disajikan dalam gambar diatas. Konfigurasi stasiun kerja terdiri dari sebuah computer pribadi dengan unit penyimpanan sekunder yang menyimpan basis data eksekutif. Basis data ini memuat data dan informasi yang telah diproses sebelumnya oleh kompetur pusat perusahan. Eksekutif akan memasukkan permintaan informasi untuk mengeluarkan tampilan informasi format awal atau untuk menjalankan pemrosesan dalam jumlah minimum. Laporan format awal ini bertindak sebagai “dashboard” bagi eksekutif untuk memonitor factor-faktor penting penentu keberhasilan organisasi.
Model EIS juga menunjukkan komposisi computer pusat yang berhubungan dengaan EIS. Data dan informasi dapat dimasukkan ke dalam basis data korporat dari sumber-sumber eksternal, dan berita-berita serta penjelasan akan peristiwa-peristiwa terbaru akan dapat dimasukkan oleh anggota staff dengan mempergunakan stasiun kerja mereka masing-masing. Selain basis data korporat, EIS meliputi kotak surat elektronik para eksekutif dan koleksi piranti lunak yang menghasilkan informasi eksekutif.

3. Alasan Penggunaan dan Pengembangan EIS ( Executive Information System )
1.      Tekanan eksternal, yang berasal dari lingkungan di luar perusahaan dan bisa meliputi gejolak lingkungan serta persaingan yang meningkat.
2.      Tekanan internal, yang meliputi adanya kebutuhan akan informasi baru, yang lebih baik dan lebih tepat waktu, adanya keharusan untuk mengelola organisasi yang semakin kompleks dan sulit untuk dijalankan serta adanya kebutuhan akan system pelaporan yang lebih efisien.
3.      Suatu bagian yang  menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan.

3.1 Keputusan Penerapan EIS ( Executive Information System )
Untuk menerapkan EIS berbasis komputer, ada 3 pertimbangan yang perlu dilakukan:
·         Perlukah kita mengembangkan EIS?
Jika jawabannya tidak, eksekutif cukup mengandalkan sistem yang ada sekarang.
Jika jawabannya ya, maka eksekutif akan menyusun rencana dan tujuan pengembangan dari system yang ada ( hal ini tergantung pada masing-masing perusahaan).
·         Apakah tersedia perangkat lunak produktivitas perorangan siap pakai (prewritten personal productivity software) yang memenuhi kebutuhan eksekutif?
Jika ada, gunakan peralatan lunak tersebut.
Jika tidak;, maka eksekutif akan melihat seberapa pentingnya dan apakah akan menambah efisiensi jika dilakukan penambahan perangkat lunak.
·         Perlukah kita membeli perangkat lunak EIS siap pakai?
Jika ya, perangkat lunak tersebut dibeli.
jika tidak staf jasa informasi perusahaan menciptakan perangkat lunak EIS pesanan (custom EIS software).  Contoh-contoh perangkat lunak EIS siap pakai antara lain :
1.      Contoh Perangkat lunak produktivitas perseorangan siap pakai adalah S/W umum yang dapat digunakan oleh setiap orang untuk mengembangkan aplikasi mereka sendiri. Contoh : DBMS, paket spreadsheet elektronik, paket grafik, sistem manajemen proyek. Perangkat lunak EIS siap pakai: khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi eksekutif.
2.      Contoh S/W awal EIS yang dirancang untuk mainframe adalah Pilot Executive Software, Inc.dari Boston dan Comshore, Inc. dari Aum Arbor, Michigan. Sekarang S/W untuk PC sudah banyak ada.

4. Faktor-faktor Penentu Keberhasilan EIS ( Executive Information System )
Para eksekutif membangun EIS atas dasar konsep-konsep manajemen. Ada 3 konsep dalam EIS yaitu factor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors), management by exception dan model mental.
·         Critical Success Factor (CSF)
Dengan EIS memungkinkan eksekutif memantau seberapa baik perusahaan berjalan dalam hal tujuan dan factor-faktor penentu keberhasilan. Faktor-faktor ini dalam setiap perusahaaan berbeda-beda tergantung dari kegiatan yang dilakukan, contoh:
1.      Industri kendaraan bermotor, CSF yang diyakini : model, jaringan dealer yang efisien dan pengendalian biaya manufaktur yang kuat.
2.      Industri asuransi jiwa, CSF yang diyakini : pengembangan personil manajemen agen, pengendalian personil administrative dan inovasi dalam menciptakan produk-produk asuransi.

·         Management By Exception (MBE)
Diterapkan dengan cara membandingkan kinerja anggaran dan pelaksanaan aktualnya. Perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja actual. Sehingga informasi dapat langsung didapat dan digunakan untuk menyelesaikan setiap permasalahan. Pie Chart menyajikan komposisi kinerja actual , table menyajikan perbandingan aktula terhadap anggaran. Software EIS dapat secara otomatis mengidentifikasi ‘exception’ agar diperhatikan eksekutif.
·         Mental Models
Peran utama EIS adalah membuat sari dari data dan informasi yangvolumenya besar untuk meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari inidisebut penempatan informasi (information compression). Dimanamenghasilkan suatu gambaran atau model mental dari operasi perusahaan. Model tersebut memungkinkan seseorang membuat penilaian dan perkiraaan untuk memahami, memutuskan tindakan yang perlu diambil danuntuk mengembalikan pelaksanaannya.
Tahun 1973, P.N. Johnson – Lavid menciptakan istilah model mental, yakni “memungkinkan perorangan untuk membuat penilaian dan perkiraan, untuk memahami fenomena, untuk memutuskan tindakan yang perlu diambil dan untuk mengendalikan pelaksanaannya dan di atas semuanya untuk mengalami kejadian melalui pengganti (proxy).”
Rockart dan Delong mengidentifikasi 8 faktor penentu keberhasilan EIS, yaitu :
1.      Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen; eksekutif tingkat puncak, lebih baik CEO, harus berfungsi sebagai sponsor eksekutif EIS dengan mendorong penerapannya.
2.      Sponsor operasi, kalau sponsor eksekutif sibuk dapat diberikan kepada eksekutif lebih rendah, misal wakil presiden eksekutif. Sponsor operasi bekerjasama dengan eksekutif pemakai dan spesialis informasi untuk memastikan pekerjaan itu terlaksana.
3.      Staf jasa informasi yang sesuai; tidak saja mengerti teknologi informasi tetapi juga mengerti cara eksekutif menggunakan system itu.
4.      Teknologi informasi yang sesuai; H/W dan S/W tidak lebih dan tidak kurang.
5.      Manajemen data; data harus selalu mutakhir dengan mengidentifikasi tanggal dan jam dimasukkan dalam sistem. Juga perlu analisis melalui drill-down – dengan bertanya kepada manajer data atau keduanya.
6.      Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis; EIS harus berhasil memecahkan masalah-masalah spesifik/untuk memenuhi kebutuhan yang dapat ditangani teknologi informasi.
7.      Manajemen atas penolakan organisasi. Jika seorang eksekutif menolak EIS, perlu upaya untuk mendapatkan dukungan. Untuk itu perlu identifikasi masalah tanggal tersebut, kemudian menerapkan EIS dengan prototyping untuk mengatasi masalah tersebut.
8.      Manajemen atas penyebaran dan evolusi sistem; jika manajemen tingkat atas mulai menerima informasi dari EIS, manajer tingkat bawah ingin menerima output yang sama.

4.1 Penyebab kurang berhasilnya kinerja EIS ( Executive Information System )
Tercatat 3 hal dominan yang menyebabkan kurang berhasilnya atau menurunya kinerja EIS setelah diimplementasikan pada suatu perusahaan.
1.      Disebabkan karena kesalahan pengertian cara kerja EIS itu sendiri yang dianggap sebagai suatu system yang terpisah dari modul-modul teknologi informasi lain dalam perusahaan. Modul EIS hanay melakukan peringkasan data dari system basis data yang telah ada. Jika data pada database utama memiliki struktur yang buruk maka informasi yang dihasilkan oleh system EIS pun tidak memiliki kualitas yang baik.
2.      Disebabkan karena tidak adanya  prosedur yang baik untuk menjaga agar data yang ada selalu up to date. Seringkali para eksekutif mengeluh bahwa laporan EIS yang diterima sudah tidak sesuai dengan kebutuhan pada saat itu. Jika modul EIS yang dimiliki terintegrasi dengan system basis data, maka yang perlu dipelihara adalah keteraturan melakukan update data, sedangkan jika system EIS tidak terintegrasi dengan system basis data maka mekanisme yang harus dijaga adalah keteraturan melakukan interfacing antara system basis data dengan modul EIS yang ada, baik secara manual maupun dibantu degan program computer.
3.      Disebabkan karena modul EIS yang terlampau sederhana ( tidak banyak memiliki fasilitas-fasilitas yang dapat memberikan advance fitur) sehingga sulit mengakomodasi kebutuhan masing-masing eksekutif yang kadangkala berbeda satu sama lain dan dapat berubah – ubah sewaktu-waktu.

4.2 Trend EIS di Masa Depan
1.      Penggunaan EIS pada perusahaan besar menjadi umum.
2.      Software EIS dengan harga lebih murah makin dibutuhkan.
3.      SIM dan DSS masa depan akan menjadi seperti EIS saat ini.
4.      Dibandingkan aplikasi lain lebih banyak usaha yang dilakukan agar user menerima EIS. Kita akan melihat perangkat lunak SIM dan DSS kelas baru yang berisi banyak feature EIS, dirancang untuk manajer pada tingkat yang lebih rendah.
5.      Eksekutif akan mempertahankan komputer secara perspektif.


Rabu, 11 Mei 2016

BAB 9

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
THE MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM


Disusun oleh :
1.     Andhi Dewangga           13.1.02.08400
2.     Faris Aditya R.              13.1.02.08540
3.     Dhannya Yusuf             13.1.02.08619
4.     Dian Oktaviani P.          14.1.02.08771
5.     Ruri Novarina                14.1.02.09344
6.     Lusy Ayu F.                   14.1.02.09444


SEKOLAH TINGGI ILMU EKNOMI INDONESIA
SURABAYA
2016



9.1 The Introduction of Management Information Systems
  • Pengertian Sistem Informasi Manajemen :
Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen. Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya.
  • Tujuan Sistem Informasi  Manajemen :
  1. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
  2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
  3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
  4. Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) :
Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu masihdigunakan kartu punch, pemakaian komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi. Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesor baru yang menggunakan silicon chip circuitrydengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasikomputer tersebut, para produsen memperkenalkan konsep sistem informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi komputer adalah untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar seperti Departemen Keuangan.
Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keendari Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsepbaru yang diberi nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems – DSS). DSS adalah sistem yang menghasilkan informasi yang ditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahkan atau keputusan yang harus dibuat oleh manajer.

9.2  An Management Inormations Systems Model
Description: model sistem informasi manajemen
model sistem informasi manajemen
Definisi model sistem informasi manajemen dapat digambarkan pada gambar diatas.Database berisi data yang disediakan oleh SIA.Selain itu,data maupun informasi dimasukkan dari lingkungan .Isi databse digunakan oleh perangkat lunak yang menghasilkan laporan periodik dan laporan khusus,serta model matematika yang mensimulasikan beragam aspek operasi perusahaan.Output perangkat lunak digunakan oleh orang-orang dalam perusahaan yang bertanggung jawab memecahkan masalah perusahaan.Tidak seperti SIA,SIM tidak berkewajiban menyediakan informasi bagi lingkungan.
A. Pengantar Sistem Informasi Berbasis Komputer
Di mulai dari tugas-tugas yang dilakukakan komputer disebut aplikasi. Istilah sistem sering juga digunakan.Pada awalnya,satu-satunya aplikasi komputer adalah pengolahan data.Sistem pengolahan data perusahaan terdiri dari berbagai subsistem seperti gaji dan persediaan.Sekarang,aplikasi-aplikasi ini disebut sistem informasi akuntasi (SIA)
Ketika perusahaan besar berhasil menerapkan aplikasi pengolahan data mereka,berbagai tantangan baru muncul.Komputer dikenal sebagai peralatan yang dapat menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan manajemen.Pertama,ada konsep sistem informasi manajemen,atau SIM.Kemudian muncul suatu perkembangan yang dikenal sebagai sistem pendukung keputusan (decision support system),atau DSS.SIM dan DSS telah mendapatkan sangat banyak perhatian dari para manajer dan spesialis informasi selama dua puluh tahun terakhir ini.
Sekarang,dua area komputer baru sedang berkembang,dan keduanya menerapkan komputer dengan cara yang sama sekali berbeda.Yang pertama,otomatisasi kantor,bertujuan menggunakan komputer dan peralatan elektronik lain untuk meningkatkan komunikasi antar pribadi.Yang kedua bertujuan menggunakan komputer untuk meniru aspek-aspek tertentu dari penalaran manusia yaitu kecerdasan buatan dan subsetnya,sistem pakar.
B.Tekhnologi Informasi Sebagai Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari investasi yang dilakukan. Sekurang-kurangnya ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk meraih keunggulan kompetitif  yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan keunikan produk.
  • Sudut Pandang Nilai Pelanggan.
  • Sudut Keunikan.
Banyak cara untuk mencapai keunggulan kompetitif diantaranya:
Suatu perusahaan pasti ingin memiliki suatu keunggulan tersendiri dibandingkan dengan para pesaingnya. Berbagai cara pastilah dilakukan, seperti halnya peningkatan mutu dan kualitas barang atau jasa, peningkatan pelayanan, penyediaan barang dan jasa yang lebih murah, dan lain-lain.
Pada bidang komputer, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengaruh terhadap pasar. Perusahaan juga tidak selamanya hanya mengandalkan pada sumberdaya fisik, tetapi pada sumber daya konseptual yang unggul baik data dan informasi yang dapat digunakan harus sama baiknya.Beberapa perusahaan telah mendapatkan publikasi yang luas karena menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Diantaranya :  American Airlines  dengan sistem pemesanan penerbangan  “Sabre”;  American Hospital Supply dengan jaringan EDI (Electronic Data Interchange); dan Mc Kesson Drug dengan sistem distribusinya yang disebut Economost. Ada 3 pokok penting mengenai 3 contoh keunggulan kompetitif di atas :
  • Tidak satupun perusahaan di atas yang puas hanya mengandalkan sumber daya fisik untuk menjadi pesaing yang tangguh.
  • Tidak ada aplikasi komputer inovatif yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan secara terus menerus.
  • Ketiga perusahaan tersebut memusatkan sumber daya informasi mereka pada para pelanggannya.
Description: Mckesson Drug with the economost system
Mckesson Drug with the economost system
C.Manfaat & Etika dari Sistem Informasi
Banyak sekali manfaat dari sistem informasi, berikut adalah beberapa manfaat dari sistem informasi :
  • Memberikan informasi yang sudah terjamin kebenarannya
  • Lebih Efisien
  • Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan
  • Meningkatkan kualitas informasi
  • Lebih terjamin keamanannya
Manfaat Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi
Pengembangan sistem informasi manajemen memerlukan sejumlah orang yang berketerampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerukan partisipasi dari para manajer organisasi. SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artina SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat. 
Berikut adalah etika dari sistem informasi :
  • Privasi
Merupakan hak seseorang untuk memberikan atau  tidak informasi yang akan diakses. Yang menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan oleh orang lain yang tidak diberi izin untuk melakukannya.
Privasi dibedakan menjadi privasi fisik dan privasi informasi Privasi fisik ialah hak seseorang untk mencegah sseseorang yang tidak dikehendaki terhadap waktu, ruang, dan properti (hak milik), sedangkan privasi informasi adalah hak individu untuk menentukan kapan, bagaimana, dan apa saja informasi yang ingin dikomunikasikan dengan pihak lain.Akurasi
Merupakan data yang diberikan harus tepat. Akurasi terhadap informasi merupakan faktor yang harus dpenuhi oleh sebuah sistem informasi. Ketidak akurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu, merugikan, dan bahkan membahayakan.
  • Propertis
Merupakan suatu perlindungan terhadap hak cipta. Perlindungan terhadap hak properti yang sedang digalakkan saat ini yaitu dikenal dengan sebutan HAKI(hak atas kekayaan intelektual). Di Amerika Serikat, kekayaan intelektual diatur melalui tiga mekanisme, yaitu hak cipta (copyright), paten, dan rahasia perdagangan (trade secret).
  • Akses
Merupakan akses yang diberikan kepada semua kalangan untuk suatu kemudahan dalam pelayanan
Manfaat Strategis Untuk Sistem Informasi
Manfaat sistem informasi manajemen, dapat menolong perusahaan untuk :
  • Meningkatkan Efisiensi Operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost leadership. Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
  • Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis
Penggunaan ATM. automated teller machine dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun. Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan untuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
  • Membangun Sumber-sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis (strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumrunakan seen.
Fungsi dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia informasi, atau alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi untuk menolong end user manajerial membangun senjata yang menggunakan teknologi sistem informasi untuk menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat. Penggunaan yang efektif dari sistem informasi strategis menyajikan end users manajerial dengan tantangan manajerial yang besar.
D.Model Sistem Umum Perusahaan & Pendekatan Sistem
  • Sistem Informasi Keuangan
Sistem informasi keuangan yang dimekanisasi telah dipergunakan seabad lebih lamanya.Mesin punched-card,yang merupakan satu-satunya alternatif nyata bagi perusahaan besar sebelum adanya komputer,banyak dipakai dalam fungsi keuangan.Si key driven.
Penerapan mesin-mesin ini terbatas pada pengolahan data akuntasi,dan kebutuhan informasi manajer kurang diperhatikan,bahkan oleh manajer keuangan.Ketika komputer muncul,komputer juga diterapkan dengan cara yang sama.Baru pada pertengahan 1960-an dikembangkan sistem informasi keuangan yang dapat menangani segala sesuatu diluar tugas-tugas dasar akuntasi.
Kita telah mengetahui bahwa fungsi keuangan berhubungan dengan arus uang yang melalui perusahaan.Pertama,perlu diperoleh uang yang cukup untuk mendukung kegiatan manufaktur,pemasaran,dan kegiatan lainnya.Kemudian dana ini diperlukan untuk memastikan agar dana tersebut digunakan dengan cara yang paling efektif.
Model Sistem Informasi Keuangan
Kita menggunakan istilah sistem informasi keuanganuntuk menjelaskan subsistem CBIS yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam maupun di luar perusahaan mngenai masalah-masalah keuangan perusahaan,informasi disajikan dalam bentuk laporan periodik,laporan khusus,hasil dari simulasi matematika,komunikasi elektronik dan saran dari sistem pakar.
Description: model sistem informasi keuangan
model sistem informasi keuangan
Model sistem informasi keuangan tampak pada gambar diatas.Seperti sistem informasi fungsional lainnya,sistem informasi keuangan berisi subsistem input dan output.Dua dari subsistem input,sistem informasi akuntasi dan suatu subsistem yang dikhususkan untuk mengumpulkan intelijen,juga terdapat pada sistem fungsional lainnya.Subsistem input ketiga,audit internal,terdiri dari auditor yang menganalisis sistem konseptual perusahaan untuk memastikan bahwa data-data keuangan diproses secara tepat.
Tiga subsistem output mempengaruhi arus uang perusahaan.Subsistem peramalan (forecasting) memproyeksikan kegiatan jangka panjang perusahaan dalam lingkungan ekonomi.Subsistem manajemen dana mengelola arus uang,menjaganya agar tetap seimbang dan positif.Subsistem pengendalian memunginkan manajer untuk menggunakan secara efektif semua jenis sumber daya yang tersedia.
Seperti sistem informasi fungsional lainnya,subsistem putput berisi berbagai jwnis perangkat lunak uyang mengubah isi database menjadi informasi.
Model Sistem Informasi Pemasaran
Description: model sistem informasi pemasaran
model sistem informasi pemasaran
Semua keputusan yang dibuat manajer pemasaran berhubungan dengan satu atau beberapa unsur-unsur bauran.Krena alasan tersebut,unsur-unsur itu merupakan cara yang baik untuk mengkategorikan kegiatan MKIS.MKIS dapat dirancang sehingga mendukung keputusan yang berhubungan dengan tiap unsur.Model ini terdiri dari kombinasi-kombinasi subsistem-subsistem input dan output yang dihubungkan dengan database.
Subsistem Output
Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem itu sebagai bagian dari bauran.Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk perusahaan.Subsistem tempat menyediakan informasi tentang jaringan distribusi perusahaan.Subsistem promosi menyediakan informasi tetang kegiatan periklanan perusahaan-perusahaan dan penjualan langsung.Subsistem harga membantu manajer membuat keputusan harga.Dan subsistem bauran terintegrasi yang memungkinkan manajer untuk mengembangkan strategi yang mempertimbangkan dampak gabungan dari unsur-unsur tersebut.
Tiap subsistem output terdiri dari program-program di dalam koleksi perangkat lunak.Berbagai program ini memungkinkan manajer untuk mendapat informasi dalam bentuk laporan periodik dan khusus,hasil simulasi matematika,komunikasi elektronik dan saran sistem pakar.
Database
Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari database.Beberapa data dalam database adalah unik bagi fungsi pemasaran,tapi banyak yang berbagi dengan area fungsional lainnya.
Subsistem Input
Subsistem input yang menyediakan data bagi database didasarkan pada model Kotler.Sistem informasi akuntasi mengumpulkan daa yang menjelaskan transaksi pemasaran perusahaan.Subsistem intelijen pemasaran mengumpulkan informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran.Subsistem penelitian pemasaran melakukan penelitian khusus mengenai operasi pemasaran untuk tujuan mempelajari kebutuhan konsumen,dan meningkatkan efisiensi pemasaran.
Nah itulah pembahasan terkait mengenai Sistem Informasi manajemen.Sebenarnya masih ada model-model sistem informasi lainnya yang menjadi satu pokok pembahasan sistem informasi manajemen.Seperti Model Sistem Informasi Personalia,Model Sistem Informasi Eksekutif,Model Sistem Informasi Manufaktur,dll.Namun yang di bahas di sini hanya dua unsur saja dari Sistem Informasi Manajemen.

9.3 The Concept of Organizational Information Subsystems
Organisasi Sistem Informasi Manajemen memiliki sub-sitem informasi. Dimana sub-sistem tersebut mendukung tercapainya sasaran Sistem Informasi Manajemendan organisasi sebagian dari sub-sistem berperanhanya dalam satu kegiatan atau lapisan manajemen. Berikut alur pembentukan subsistem:
1. Factoring (Pengunsuran)
• Dalam pembentukan subsistem, pertamakali harus mengetahui konsep sebuah sistem(yang terdiri dari banyak subsistem)
• Hal tsb menuntut perancangnya untuk mempertimbangkan sistem sebagai suatu keseluruhan
• Tapi keseluruhan sistem mungkin terlalu besar untuk dianalisis secara terperinci oleh karena itu sistem dibagi atau diuraikan atas subsistem
• Batasan (boundary) dan interface disetiap sub sistem ditelaah secara cermat untuk menjamin bahwa
hubungan semua subsistem adalah keseluruhan.
• Contoh factoring yaitu:
Sebuah pengolahan informasi. Sistem yang ditelaah adalah sistem informasi. Tetaapi ada terlalu banyak detil didalam sistem untuk dipelajari Seluruhnya sekaligus secara cermat. Oleh karena itu digunakan Pengunsuran (Factoring) menjadisub sistem seperti:
a. Sistem informasi dibagi atas subsistem, yaitu:
-Penjualan;
-Personalia dan DaftarGaji;
-Persediaanbarang
b. Setiap subsistem dibagi atas subsubsistem lagi,
yaitu:
- penyesuaian file daftar gaji personalia
- laporan-laporanpersonalia
- daftar gaji harian
- daftar gaji bulanan
- lap. Daftar gaji untuk manajemen
c. Bila tugasnya (perancang) adalah: merancang dan memprogram sistem baru, maka subsistem daftar gaji harian dapat diunsurkan menjadi modul-modul pengolahan seperti:
- edit masukan
- perhitungan pembayaran kotor
- perhitungan pemotongan & pembayaranbersih
- pencatatan daftar gaji
- penyiapan pengendalian Audit

2. Simplifikasi (Penyederhanaan)
• Setiap subsistem berintegrasi dengan yang lainnya dengan sebuah interface disebut jalinan antar personil yang berbeda pekerjaan dan bagian
• Interface berpotensi untuk berkomunikasi antar subsistem dan setiap interface mengandung sebuah jalur komunikasi.
• Oleh karena sistem terdiri dari sangat banyak subsistem, maka ada simplifikasi interface dan komunikasi antar sistem (subsistem-subsistem).
• Contoh: Rumus banyaknya jalinan= 1/2n(n-1)
dimana n = banyaknya sub sistem dalam sebuah sistem. Misalkan saja 4 subsistem dalam sebuah sistem, maka banyaknya jalinan = ½*4*(4-1) = 6
• Cluster (gugus)
- tentukan subsistem berintegrasi dengan yang lainnya. Kemudian dibuatkan jalur interface dalam gugus database.
- jalur interface dari gugus database sebuah subsistem ke gugus database subsistem lainnya.
- Sebuahdatabase mengadakan interface dengan program komunikasi data ini melalui interface DBMS
Jadi penggugusan subsistem hanya untuk simplifikasi atau menyederhan akan polainterface (program-
program mengakses atau menggunakan) database antar subsistem.
3. Decoupling (pemisahan)
• Metode inidigunakan agar tidak menggunakan analisis interaksi yang tetap. Seperti: 2 subsistem yang berhubungan erat membutuhkan koordinasi yang sangatketat. Contoh: sub sistem persediaan (bahanbaku) dan sub sistem produksi.
• Bahan baku tiba dipabrik langsung diproduksi. Penyerahan bahan baku harus diatur waktunya dengan tepat. Gunanya untuk:
- menghindari penundaan dalam produksi
- terlalu cepatnya datang bahan baku
- tempat penyimpanan dan tenaga pengolahan Hal ini membuat operasi produksi (intiusaha) yang dijalankan tidak bebas atau nyaman.
• Sub sistem bahan baku dan sub sistem produksi harus dipisahkan agar sistem dapat beroperasi lebih nyaman, karena:
- Sistem(masing-masingsubsistem) dapat mengkomunikasikan lewat jalur interface untuk menyeimbangkan perbedaan tingkat masukan dan keluaran.
- Adanya sub sistem bahan baku sebagai penyangga data (data buffer) bila terjadi proses produksi yang harus dikerjakan dadakan karena tingginya tingkat permintaan.
- Proses bahan baku / kualitas bahan baku dapat dikoordinir dikendalikan dengan cost relatif jauh lebih rendah dan kondisi / ciri-ciri sesuai yang kita inginkan.
4. Pengendalian dalam sistem Umpan Balik
• Keluaran dari sebuah sistem kadang-kadang tidak sesuai dengan keluaran yang semestinya (standar),
hal ini membutuhkan pengendalian melalui sistem umpan balik untuk mencari gangguan-gangguan yang menghambat, sehingga terjadi hal seperti itu.
• Agar sistem umpan balik itu dapat berjalan baik maka sistem harus memiliki standar keterukuran keluaran, sensor yang dapat menangkap kondisi setiap keluaran, alat yang dapat membandingkan keluaran yang terjadi dengan keluaran standar, serta alat yang bergerak mengoreksi masukan. Oleh karena sistem keorganisasian mempunyai sifat terbuka, berbagai kemungkinan gangguan bisa terjadi dan tidak terduga. Mengingat hal itu manajer harus mampu dan siap menghadapi segala kemungkinan
gangguan dalam hal inilah berlaku “hukum variasi kebutuhan pengendalian”.
5. Pengendalian Sistem (Control System)
• Feedback Control System (pengendalianumpanbalik)
• Feed Forward Control System (pengendalianumpanmaju)
• Preventive Control System (pengendalianpencegahan).
6. Feedback Control System (pengendalianumpanbalik) Merupakan proses mengukur keluaran dari sistem yang dibandingkan dengan suatu standar tertentu. Bilamana ada perbedaan-perbedaan atau penyimpangan-penyimpangan akan dikoreksi untuk memperbaik imasukan sistem.
7. Preventive Control System (sistempengendalianpencegahan)
• Mengendalikan sistem dimuka sebelum proses dimulai dengan mencegah hal-hal yang merugikan untuk masuk kedalam sistem.
• Contoh: sistem pengendalian intern (internal control), dimana penerapan kebijaksanaan2, metode2, danprosedur2didalamsistempengendalianintern dimaksudkan untuk mencegah hal-hal yang tidak baik yang mengganggumasukan, proses dan hasil dari sistem supaya sistem dapat beroperasi seperti yang diharapkan. SIM merupakan upaya organisasi pertama yang tujuan utamanya adalah menyediakan informasi bagi manajemen. Ternyata dalam praktiknya SIM pada suatu organisasi menyediakan juga informasi bagi orang-orang selain para manajer. Sistem informasi mulai akan memasuki daerah yang sudah tersegmentasi, yang disebut sebagai sub-sub sistem SIM yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Sebagai contoh pada tataran organisasi pemerintah pusat sudah mengimplementasikan beberapa aplikasi sistem informasi antara lain:
1. Sistem akuntansi keuangan negara (SKAN).
2. Sistem akuntansi barang milik negara (SABMN).
3. Sistem akuntansi keuangan daerah (SAKD).
4. Sistem Informasi Kependudukan.
5. Sistem Informasi Kepegawaian.