SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
DOVELOPMENT PROCESS
Disusun oleh :
1. Andhi Dewangga 13.1.02.08400
2. Faris Aditya R. 13.1.02.08540
3. Dhannya Yusuf 13.1.02.08619
4. Dian Oktaviani P. 14.1.02.08771
5. Ruri Novarina 14.1.02.09344
6. Lusy Ayu F. 14.1.02.09444
Sisteminformasimanajemen.blogspot.co.id
SEKOLAH TINGGI ILMU EKNOMI INDONESIA
SURABAYA
2016
Pengembangan Bisnis/Strategi &
Solusi teknologi informasi
Dalam berbisnis akan selalu diharapkan adanya perkembangan demi menunjang
profit agar bertambah seterusnya. Pada era globalisasi ini dan adanya pasar
bebas sangat mempengaruhi perkembangan bisnis, dalam hal ini sangat diperlukan
teknologi informasi untuk menghadapi adanya globalisasi dan pasar bebas. Oleh
karena itu perlu memahami lebih lanjut pengembangan bisnis dengan ditunjang
teknologi informasi.
A.
Dasar
Perencanaan
Dasar perencanaan adalah bagian dari
daur kegiatan manajemen yang terutama berhubungan dengan pengambilan keputusan
(decision making)untuk masa depan, baik jangka panjang maupun jangka
pendek, sehubungan dengan pokok pertanyaan: apa, siapa, bagaimana, kapan, di
mana, dan berapa, baik sehubungan dengan lembaga yang dimanajemeni maupun
usaha-usahanya.
Proses perencanaan dapat
dilaksanakan menyeluruh, misalnya dalam perencanaan korporat, perencanaan
strategis, atau perencanaan jangka panjang. Bisa juga dilakukan per divisi atau
unit bisnis stategis menjadi rencana divisi atau anak perusahaan tertentu di
dalam suatu korporasi yang lebih besar. Bisa juga dilakukan per fungsi baik di
dalam korporasi, di dalam divisi maupun unit bisnis individual, misalnya
rencana fungsi pemasaran, rencana fungsi keuangan, rencana fungsi produksi dan
distribusi, dan rencana fungsi personalia.
Unsur-unsur
dari proses perencanaan, yaitu:
a.
Audit situasi
b.
Riset masa depan
c.
Asumsi-asumsi
d.
Visi
e.
Tujuan, sasaran, target
f.
Kebijakan
g.
Rencana strategi
h.
Keunggulan strategi
B.
Tantangan Implementasi
Pada
bahasan ini, kita membahas mengenai
tantangan implementasi bisnis terhadap pengembangan sistem. Kata
implementasi bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme
suatu sistem. Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa implementasi bukan
sekadar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara
sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan
kegiatan.
Tantangan dalam implementasi
pengembangan system informasi adalah orang-orang yang terlibat dalam
pengembangan system informasi yaitu departemen operasional sebagai end-user dan
IT sebagai pengembang dan tentu saja sebagai support dan manajemen sebagai
leader yang membuat definisi goal yang akan dicapai.
Masalah yang dihadapi dalam implementasi tersebut
biasanya adalah sebagai berikut :
1. Pengguna
tidak mengetahui kemampuan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu proses
bisnis yang dikerjakannya setiap hari, dan pada tahap analisa developer juga
tidak mengetahui benar-benar proses bisnis yang berlangsung atau juga karena
standard dari developer yang kurang dalam membuat program sehingga program yang
dihasilkan adalah program yang baik dari kacamata developer bukan dari kedua
belah pihak.
2. Kedua
belah pihak tidak memahami asumsi dan ketergantungan yang ada dalam system dan
bisnis proses, sehingga pada tahap implementasi jika ada bagian dari proses
bisnis yang belum di cover oleh system dan kemudian dibuatkan fungsi baru yang
ternyata menimbulkan masalah, dan penyelesaian masalah menimbulkan masalah baru
seperti melakukan tambal sulam yang berakibat pada benang kusut akan membuat
suatu aplikasi yang tidak dapat di andalkan.
3. Dalam implementasi system terintegrasi, dimana
pengguna tidak dapat menjadikan implementasi sebagai prioritas pertama, dimana
pengguna yang sudah disibukkan dengan kegiatan operasional akan berpura-pura
menyetujui, menjalankan dan mengikutinya tetapi pada kenyataannya semuanya
tidak berjalan sesuai dengan harapan. Akan membutuhkan CETL yang lama jika
dijadikan sebagai resource untuk aplikasi BI.
Operasional
adalah departemen yang secara langsung memberikan kontribusi nilai terhadap
suatu organisasi; mencetak penjualan, memberikan pelayanan kepada pelanggan dan
lain sebagainya, sedangkan IT adalah departemen support untuk operasional.
Jika kedua belah pihak tidak terjalin kerjasama yang
baik maka akan menciptakan kondisi deadlock, dimana user tidak dapat
menjelaskan kebutuhannya, dan UAT tidak ada atau terkesan dipaksakan sehingga
data pada aplikasi tidak sesuai dan tidak bisa diandalkan.
Bisnis apapun apabila ingin bertahan
dan berhasil dalam jangka panjang maka perusahaan tersebut harus berhasil
mengembangkan strategi yang telah direncanakan yang didukung dengan sistem
informasi dan teknologi informasi dalam menghadapi lima tekanan kompetitif yang
membentuk struktur persaingan dalam pasar (industri). Dalam model klasik
Michael Porter tentang bisnis apapun yang ingin bertahan hidup dan berhasil
harus mengembangkan dan mengimplementasikan berbagai strategi untuk secara
efektif mengatasi tekanan yang ada. Tekanan tersebut diantaranya adalah :
1. Persaingan dari
para pesaing dalam industrinya.
2. Ancaman pemain
baru dalam industri dan pasarnya.
3. Ancaman yang
dihadapi karena adanya produk pengganti yang dapat mengambil pangsa pasar.
4. Daya tawar
pelanggan.
5. Daya tawar
pemasok.
C.
Pengembangan
Sistem Bisnis
Sistem Informasi adalah kombinasi
dari teknologi informasi dengan aktivitas orang/user, yang menggunakan
teknologi itu, untuk mendukung operasi dan manajemen. Jadi, bisa dipastikan
bahwa semua perusahaan membutuhkannya. Nah, ketika kita membicarakan
perusahaan, maka kita akan berbicara juga mengenai profit. Dan manakala kita
membicarakan profit, otomatis kita pasti akan juga membicarakan manajemen.
Karena dengan manajemen yang baik, pastinya akan menghasilkan profit yang baik
juga. Itulah peluang yang sangat besar jika kita mulai melihat Pengembangan
Sistem Informasi sebagai proyek bisnis kita kelak.
Pengembangan teknologi informasi
penting dalam menunjang sistem bisnis, oleh karena itu dalam mengembangkan
bisnis diperlukan juga adanya perkembangan sistem informasi. Dalam pengembangan sistem tentunya akan membahas sub babnya berupa
pendekatan sistem, siklus hidup pengembangan sistem, prototyping, dll.
D.
Implementasi Sistem Bisnis
Implementasi Sistem Informasi Untuk
Mendukung Kegiatan Perusahaan -Saat ini manusia dalam kesehariannya sebagai
pengguna informasi sangat bergantung pada berbagai sistem informasi, mulai dari
sistem informasi manual yang sederhana dengan menggunakan saluran informal,
hingga sistem informasi berbasis komputer yang rumit dan menggunakan saluran
telekomunikasi canggih. Di dalam suatu perusahaan, apapun jenis dan bentuknya,
sistem informasi bahkan telah memainkan peran penting dalam mendukung kegiatan
operasional, mendukung pengambilan keputusan hingga mendukung perusahaan
mencapai keunggulan kompetitif yang strategis.
Sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi (O’Brien, 2005).
Sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi (O’Brien, 2005).
Menurut O’Brien (2005), terdapat 3
peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu:
·
Mendukung
proses bisnis dan operasional
·
Mendukung
pengambilan keputusan
·
Mendukung
strategi untuk keunggulan kompetitif
Menurut O’Brien (2005), secara
konsep aplikasi sistem informasi yang diimplementasikan dalam dunia bisnis saat
ini dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara. Contohnya, beberapa jenis
sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi atau
manajemen. O’Brien (2005) mengklasifikasikan sistem informasi ke dalam dua
kelompok besar, yaitu :
a) Sistem
Pendukung Operasi (Operations Support System)
Sistem
pendukung operasi ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu :
1) Sistem Pengolahan Khusus atau Specialized Processing System.
1) Sistem Pengolahan Khusus atau Specialized Processing System.
2)
Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems)
3)
Sistem Pengendalian Proses (Process Control Systems)
4)
Sistem Kerjasama Perusahaan (Enterprise Collaboration Systems)
b) Sistem
Pendukung Manajemen (Management Support System)
Sistem Pendukung Manajemen dibagi
empat bagian yaitu :
1) Sistem Informasi Manajemen (Management Information Systems)
1) Sistem Informasi Manajemen (Management Information Systems)
2)
Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems)
3)
Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information Systems)
4)
Sistem Pengolahan Khusus atau Specialized Processing Systems
Menurut
O’Brien (2005), selain jenis sistem informasi di atas, terdapat beberapa jenis
sistem informasi lainnya, yaitu sebagai berikut:
1)
Sistem Pakar
2)
Sistem
Manajemen Pengetahuan
3)
Sistem
Informasi Strategis
4)
Sistem
Bisnis Fungsional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar