SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
HUMAN
RESOURCE INFORMATION SYSTEMS
Disusun
oleh:
Andhi
Dewangga 13.1.02.08400
Faris
Aditya R 13.1.02.08540
Dhany
Yusup 13.1.02.08619
Dian
Oktaviani P 14.1.02.08771
Ruri
Novarina 14.1.02.09344
Lusy
Ayu F 14.1.02.09444
Sisteminfirmasimanajemen.blogspot.co.id
SM
7
SEKOLAH
TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
SURABAYA
Sistem
Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM) pada dasarnya merupakan suatu prosedur
sistematik tentang pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan dan perolehan kembali
berbagai data atau informasi yang sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan
(organisasi) atau para pemakai guna memperlancar kegiatan pengoprasian
perusahaan.
Bagi
beberapa orang, informasi adalah sesuatu yang mereka tidak ketahui atau miliki
dan dapat digunakan dalam solusi satu permasalahan. Data sering dapat menjadi
dasar yang lebih yang mengacu pada angka-angka, orang atau sesuatu. Dalam pengertian
ini, data menjadi informasi ketika diakses oleh orang yang memerlukannya dan
dapat menggunakannya dalam solusi permaslahan. Ketika data dan informasi
diorganisir, sistematis Dan terpadu, kita mengacu padanya sebaga suatu system
informasi. Tehnologi computer memungkinkan organisasi mengkombinasikan data dan
informasinya dalam lokasi-lokasi pusat secara efisien yang dinamakan database.
Dan kemudian membuatnya tersedia untuk penggunaan oleh orang lain tanpa melihat
lokasinya. Ketika database ini mengandung data dan informasi untuk mengatur
sumber daya manusia, kita menamakannya system informasi sumber daya manusia.
Sumber
Daya Manusia (SDM) dalam konteks bisnis, adalah orang yang bekerja dalam
organisasi yang sering pula disebut karyawan. Sumber Daya Manusia merupakan
aset yang paling berharga dalam perusahaan, tanpa manusia maka sumber daya
perusahaan tidak akan dapat mengahasilkan laba atau menambah nilainya sendiri.
Manajemen Sumber Daya Manusia didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan
adalah manusia, bukan mesin, dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.
Manajemen Sumber Daya Manusia berkaitan dengan kebijakan dan praktek-praktek
yang perlu dilaksanakan oleh manajer, mengenai aspek-aspek Sumber Daya Manusia
dari Manajemen Kerja.
Pengertian
sistem informasi sumber daya manusia yang diungkapkan oleh Raymond McLeod, Jr
yang telah diterjemahkan oleh Hendra Teguh (2004 : 475) dalam buku Sistem
Informasi Manajemen sebagai berikut : Sistem Informasi sumber daya manusia
adalah sistem yang menunjang manajemen untuk mempermudah dalam proses
pengambilan keputusan yang meliputi aktivitas merencanakan, menerima,
menempatkan, melatih dan mengembangkan serta memelihara atau merawat sumber
daya manusia atau anggota perusahaan.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi sumber dayamanusia merupakan
suatu proses sistematik yang memiliki kemampuan lebih dari sekedar laporan
komputer mengenai informasi pegawai, menganalisa, memelihara dan mengendalikan
informasi keseluruhan mengenai sumber daya manusia agar dapatdipakai oleh semua
pihak yang membutuhkan.
Karakteristik
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Menurut
Henry Simamora (1997 : 90-91) dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia
mengungkapkan bahwa : Sebuah sistem informasi sumber daya manusia haruslah
dirancang untuk menyediakan informasi yang :
1.
Tepat waktu,
2.
Akurat,
3.
Ringkas,
4.
Relevan,
5.
Lengkap.
Karakteristik Sistem Informasi
Sumber Daya Manusia tersebut diatas diuraikan secara singkat sebagai berikut :
1.
Tepat Waktu, Informasi yang disajikan kepada pemakai harus dilakukandengan baik
atau benar dan harus up to date, serta diterapkan pada waktuyang layak dan
tepat waktu.
2.
Akurat, Informasi yang dibutuhkan oleh pemakai harus memenuhi tingkatakurasi
atau ketepatan yang tinggi, bebas dari pengertian yang menyesatkan,kesalahan
material dan dapat diandalkan oleh pemakainya.
3.
Ringkas, Manajer dapat menyerap banyak informasi yang dibutuhkan dalam situasi
tertentu.
4.
Relevan, Manajer haruslah mendapatkan hanya informasi yang dibutuhkan dalam
situasi tertentu.
5.
Lengkap, Manajer harus mendapatkan informasi yang lengkap dan tidak
terpotong-potong.
Sumber Sistem Informasi Sumber
Daya Manusia
Membentuk
sistem informasi sumber daya manusia yang komprehensif, memerlukan informasi
yang diperoleh dari berbagai sumber. Formulir-formulir khusus dan kuisioner ±
kuisioner dapat dibuat untuk mengumpulkan informasi bagi keperluan Sistem
Informasi Sumber Daya Manusia, diungkapkan oleh Henry Simamora (1997 :94) di
dalam bukunya Manajemen Sumber Daya
Manusia sebagai berikut :
Sumber-sumber
informasi dari Sistem Informasi Sumber Daya Manusia adalah
sebagai
berikut :
1. Blangko-blangko lamaran
Blangko lamaran harus dirancang
sebagai guna mengumpulkan informasi yang dibutuh-kan untuk Sistem Informasi
Sumber Daya Manusia. Informasi ini mencakup tingkat pendidikan, keahlian, dan
data biografis lainnya yang relevan. Setelah si calon diseleksi, diminta
menyelesaikan blanko kedua yang meminta informasi yang lebih rinci untuk
keperluan Sistem Informasi Sumber DayaManusia.
2.
Evaluasi-evaluasi penting
Informasi penting harus
dimutahirkan secara periodik meliputi keahlian ± Keahlian dan bakat karyawan,
tingkat kinerja saat ini dan potensipertumbuhannya. Organisasi memerlukan
informasi yang sahih untuk membuatkeputusan-keputusan perencanaan jangka
panjang me-nyangkut individu-individu yang memiliki potensi promosi.
3.
Maklumat-maklumat perubahan personalia
Organisasi telah mengembangkan blanko
sederhana yang disebut maklumat perubahan personalia (personal change notice),
dimana penyedia dimintamelengkapi dan mengirimkan ke bagian sumber daya
manusia.
4.
Tindakan-tindakan pendisiplinan
Informasi yang bersangkut paut
tindakan disipliner formal juga diperlukan dalam Sistem Informasi Sumber Daya
Manusia. Beberapa organisasi menggunakan formulir khusus untuk me-laporkan
informasi ini kepada bagian sumber daya manusia.
5.
Daftar gaji
Sistem Informasi Sumber Daya
Manusia kadang-kadang berisi riwayat gajisetiap karyawan, termasuk gaji dasar,
persentase kenaikan setiap tahun dan setiap bonus serta penghargaan khusus yang
telah diberikan. Informasi ini dapat menjadi bagian dari data yang disediakan melalui
formulir evaluasi kerja.
Komponen Sistem Informasi Sumber
Daya Manusia
Komponen-komponen
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia yang dikemukakan oleh Henry Simamora dalam
bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia adalah :
a.Fungsi
Masukan,
b.Fungsi
Pemrosesan,
c.Fungsi
Keluaran.
Tujuan Sistem Informasi Sumber
Daya Manusia
Sistem
informasi sumber daya manusia mempunyai dua tujuan utama dalam organisasi.
Tujuan utama sistem informasi sumber daya manusia, adalah untuk meningkatkan
efisiensi, di mana data karyawan dan aktivitas sumber daya manusia digabungkan
menjadi satu. Banyak aktivitas sumber daya manusia lebih efisien dan lebih
sedikit pekerjaan tulis menulis dengan adanya otomatisasi, dan tersedianya
informasi yang lebih baik.
Tujuan
kedua sistem informasi sumber daya manusia adalah supaya lebih strategis dan
berhubungan dengan peresncanaan sumber daya manusia. Dengan mempunyai data yang
mudah diakses akan membuat perencanaan sumber daya manusia dan pembuatan
keputusan manajerial didasarkan lebih banyak pada informasi dari pada
mengandalkan persepsi dan institusi manajerial
Kegunaan Sistem Informasi Sumber
Daya Manusia
Sistem
informasi sumber daya manusia mempunyai kegunaan mendasar yaitu otomatis dari
sistem penggajian dan aktivitas tunjangan. Dengan sistem informasi sumber daya
manusia, catatan waktu karyawan dimasukan ke dalam sistem, dan pengurangan yang
sensuai karyawan lainnya akan tercermin dalam cek gaji akhir. Sebagai hasil
dari pengembangan Dan penerapan sistem informasi sumber daya manusia dalam
banyak organisasi, beberapa fungsi penggajian telah dialihkan dari bagian
akuntansi ke bagian sumber daya manusia. diatas aktivitas dasar ini, banyak
aktivitas sumber daya manusia lainnya dapat diuntungkan dengan penggunaan
sistem informasi sumber daya manusia.
14.1 FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber
Daya Manusia (SDM) yang mengakui bahwa personil sebagai sumber daya yang
berharga. SDM dapat merupakan suatu departemen atau divisi di dalam area
fungsional, atau SDM dapat memiliki status fungsional yang sama seperti
pemasaran, manufaktur, keuangan dan SI. Kita menggunakan istilah direktur SDM
untuk menjelaskan orang yang bertanggung jawab atas SDM. Direktur SDM dapat
menjadi seorang anggota komite eksekutif.
Kegiatan
Umum SDM
SDM
mendukung area fungsional lain dengan membantu mendapatkan personil baru,
mempersiapkan personil untuk melakukan tugasnya, dan menangani semua pencatatan
yang berhubungan dengan pegawai dan mantan pegawai. Dalam memenuhi tanggung
jawabnya, SDM melaksanakan empat kegiatan utama :
1.
Perekrutan dan Penerimaan (recruiting and hiring) SDM membantu membawa pegawai baru ke dalam
perusahaan dengan memasang iklan lowongan kerja di koran, memberitahukan posisi
yang diminta kepada agen kerja swasta maupun pemerintah, melakukan wawancara
pemilihan di kampus dan di fasilitas perusahaan, dan mengurus ujian bagi
pegawai. SDM selalu mengikuti perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah
yang mempengaruhi praktek kepegawaian dan menasehati manajemen untuk menentukan
kebijakan yang sesuai.
2.
Pendidikan dan Pelatihan Selama periode
kepegawaian, SDM dapat mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan yang
diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.
Contohnya, anggota staf SDM dapat membantu analis sistem dalam melatih pemakai
selama tahap penerapan dari siklus hidup sistem.
3.
Manajemen Data SDM menyimpan database
yang berhubungan dengan pegawai, dan memproses data tersebut untuk memenuhi
kebutuhan informasi pemakai.
4.
Penghentian dan Administrasi Tunjangan
Selama seseorang dipekerjakan oleh perusahaan mereka menerima paket
tunjangan seperti rumah sakit, asuransi dokter gigi, dan pembagian keuntungan
yang semakin sulit administrasinya. Ketika pegawai berhenti kerja, SDM memproses
kertas kerja yang diperlukan dan kadang melakukan wawancara keluar. Salah satu
tujuan wawancara ini untuk belajar bagaimana perusahaan dapat memberikan
pelayanan yang lebih baik bagi pegawainya di masa dating. Setelah penghentian,
SDM mengurus program pensiun perusahaan bagi mantan pegawai yang berhak.
Saat
pegawai bekerja untuk perusahaan, mereka tidak dikelola oleh SDM, tetapi oleh
manajer area tempat mereka bekerja. SDM karena itu melaksanakan fungsi
pendukung, memudahkan arus sumber daya personil melalui perusahaan.
Komponen-komponen
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia yang dikemukakan oleh Henry Simamora dalam
bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia adalah :
a.Fungsi
Masukan,
b.Fungsi
Pemrosesan,
c.Fungsi
Keluaran.
Secara singkat komponen fungsional
utama dalam Sistem Informasi Sumber Daya Manusia tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut :
a.
Fungsi Masukan
Yaitu memberikan kemampuan untuk
memasukan informasi personalia kedalam Sistem Sumber Daya Manusia, fungsi ini
mengumpulkan data sepertisiapa yang mengumpulkan data, kapan, dan bagaimana
data diproses. Masukan-masukan dari Sistem Informasi Sumber Daya Manusia serupa
dengan system manual, informasi karyawan, kebijakan-kebijakan dan prosedur sumber
daya manusia dan informasi yang berkaitan dengan personalia lainnya harus
dimasukan ke dalam sistem agar dapat digunakan. Informasi ini biasanya
dimasukan dari dokumen-dokumen (seperti formulir lamaran) ke dalam komputer
pribadi yang dihubungkan dengan komputer besar (mainframe computer). Informasi
dapat diketik, dibaca secara digital atau dipindah (scanned) dari
dokumen-dokumen dimasukan kedalam sistem dari komputer-komputerlainnya atau
diambil dari mesin-mesin lainnya yang dihubungkan dengankomputer (misalnya
mesin absensi yang dihubungkan langsung dengan komputer).
b.Fungsi
Pemrosesan
Sistem data dimasukan ke dalam
sistem informasi, fungsi pemeliharaan databaru (data maintenance function) akan
memperbaharui dan menambahkan data baru ke dalam basis data yang ada. Dalam
sistem yang tidak terkomputerisasi, karyawan melakukan hal ini dengan tangan,
mereka mengarsipkan dokumen dokumen kertas dan membuat masukan-masukan data ke
dalam arsip ± arsip. Sistem yang terkomputerisasi melakukan fungsi ini secara
akurat dan cepat.
c.Fungsi
Keluaran
Merupakan fungsi yang paling
terlihat dari sebuah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia.Untuk menghasilkan
fungsi keluaran yang bernilai bagi pemakai-pemakai komputer, Sistem Informasi
Sumber Daya Manusia harus memproses keluaran tersebut, membuat
kalkulasi-kalkulasi yang diperlukan dan setelah itu memformat persentasinya
dengan cara yang dapat dimengerti oleh para pemakai. Sistem yang tidak
terkomputerisasi melakukan hal ini secara manual, menyusun statistik-statistik
dan mengetik laporan-laporan. Sistem yang terkomputerisasi melakukan hal ini
dengan menggunakan program-program yang canggih.
Untuk
menunjang kesuksesan perusahaan diperlukan pengintegrasian fungsi SDM melalui
praktek - praktek SDM dalam strategi bisnis perusahaan. Pemilihan dan penerapan
strategi bisnis yang tepat sangat ditentukan oleh kualitas SDM yang berperan
penting dalam kegiatan operasional perusahaan, merencanakan dan melaksanakan
strategi bisnis yang ditetapkan. Pengintegrasian fungsi SDM dalam perencanaan
strategi bisnis ini dimaksudkan untuk memberdayakan SDM yang dimiliki dalam
pengelolaan berbagai unit kerja dalam organisasi agar proses pengelolaan
sumber-sumber daya tersebut dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Fungsi
sumber daya manusia (SDM) adalah untuk meningkatkan produktivitas (achievement
performance) dalam menunjang perusahaan lebih kompetitif. Dalam hubungan ini,
pengukuran produktivitas hanya dibatasi secara sempit pada peran sumberdaya
manusia, yang secara bisnis disebut sebagai pekerja (work force). Dengan kata
lain produktivitas pada fungsi SDM tidak memperhitungkan faktor lainnya,
seperti cost, quality, flexibility dan delivery.
Dalam
memahami fungsi SDM perusahaan, sesungguhnya perhatian tidak hanya tertuju pada
tujuan para pekerja tetapi juga tujuan dari perusahaan. Ini berarti, di satu
pihak, fungsi sumberdaya pekerja (SDM) yang dimiliki individu secara efisien
dan efektif harus dikaitkan dengan ekspektasi para pekerja yang dinilai sebagai
upah dan di pihak lain, tujuan perusahaan untuk mengoptimalkan profit yang
diinginkan. Dengan kata lain dua tujuan (worker vs firm) harus terjadi secara
simultan. Bagaimana membuat hubungan yang ideal antara tujuan sumberdaya
manusia dalam pengelolaan SDM dengan tujuan perusahaan (organisasi) secara
bersamaan menjadi tugas pokok dan fungsi SDM di dalam suatu perusahaan. Dengan
demikian, tujuan fungsi SDM dalam hal ini adalah bagaimana terjadinya
produktivitas bagi setiap individu di dalam perusahaan, agar nilai produktivitas
ini memberikan dampak langsung bagi peningkatan profit perusahaan.
14.2 EVOLUSI SYSTEM INFORMASI
SUMBER DAYA MANUSIA
Sistem
personalia awal menempatakan data pegawai dalam map yang ditampatkan pada
departemen personalia. Saat departemen memperoleh mesin Punched Card, file
dipindahkan ke departemen pengolahan data dan dikonversikan ke bentuk punched
Card. Saat komputer menggantikan mesin Punched Card , data pegawai
dikonversikan ke pita dan piringan magnetik.
Sampai
akhir-akhir ini, manajemen kurang memberikan perhatian pada data personil
dibandingkan dengan perhatian yang diberikan pada data yang menjelaskan uang
dan arus material. Rangsangan untuk menaikkan status data personil diberikan
oleh peraturan pemerintah seperti EEO ( Equal Employment Opportunity ), OSHA (
Occupational Safety and Health
Administration ), dan AAP ( Affirmative Action Program ), yang
diberlakukan selama tahun 1960-an dan 1970-an. Perusahaan diharuskan untuk
menyediakan statistik bagi pemerintahan nasional yang menunjukkan sampai sejauh
mana praktek personalia perusahaan sesuai dengan undang-undang itu. Perusahaan
segera mengerti bahwa mereka tidak dapat mengejar persyaratan pelaporan yang
meningkat tanpa bantuan sistem berbasis komputer.
Manajemen
puncak perusahaan mulai mengalokasikan sumber daya tambahan bagi pengembangan
sistem personalia berorientasi informasi (Information Oriented Personel
System). Sistem baru dikembangkan oleh spesialis informasi dari jasa informasi,
bekerja sama dengan pemakai di bagian dumber daya manusia.
Manajemen
puncak perusahaan mulai meangalokasikan sumber daya tambahan bagi pengembangan
sistem informasi berorientasi informasi. Sistem baru dikembangkan oleh
spesialis informasi dan jasa informasi, bekerjasama dengan pemakai di bagian
sumber daya manusia. Pengolahan dilakukan di komputer berskala besar yang
ditempatkan di SI.
Saat
komputer mikro muncul, SDM mulai memasangnya dalam areanya. Beberapa digunakan
secara berdiri sendiri, beberapa dibuat jaringan untuk membentuk LAN, dan
beberapa dihubungkan dengan fasilitas komputer sentral perusahaan. Beberapa
organisasi SDM bahkan memasang komputer mini bahkan mainframe mereka sendiri.
14.3 MODEL SYSTEM INFORMASI SUMBER
DAYA MANUSIA
Dalam membuat model sistem
informasi sumber daya manusia,umumnya menggunakan format yang sama dari
subsistem input,database dan subsistem output yang telah digunakan berbagai
area fungsional lain.Subsistem input merupakan kombinasi standar dari
pengolahan data,penelitian dan intelijen.Dalam banyak perusahaan database
ditempatkan pada penyimpanan komputer.Hanya 5,7% dari perusahaan HRSP
melaporkan penggunaan database nonkomputer.Subsistem output mencerminkan arus
sumber daya personil melalui perusahaan.Berbagai komponen input,penyimpanan dan
output membentuk model HRIS.
Suatu
hal dari sistem informasi sumber daya manusia yang membedakannya dari sistem
informasi fungsional lainnya adalah beragamnya aplikasi yang dimungkinkan.
Dalam membuat model sistem informasi sumber daya manusia, kita menggunakan
format umum yang sama dari subsistem input, database dan subsistem output yang
telah digunakan berbagai area fungsional lain. Subsistem input merupakan
kombinasi standar dari pengolahan data, penelitian, dan intelijen. Dalam banyak
perusahaan database ditempatkan pada
penyimpanan komputer.
Subsistem Input
1.
Sistem
Informasi Akutansi
Data
yang ditangani oleh HRIS merupakan campuran elemen-elemen dara personil dan
data akuntansi.
a.
Elemen data personil, relatif lebih permanen dan bersifat nonkeuangan. Elemen
data personil ini diciptakan oleh SDM pada waktu penerimaan dan diperbaharui
selama pegawai bekerja pada perusahaan. Data yang serupa juga disimpan untuk
pegawai yang pensiun.
b.
Elemen data akuntansi, terutama bersifat keuangan dan cenderung lebih dinamis
dibandingkan data personil.
SIA
menyediakan data akuntansi bagi HRIS sehingga database berisi gambaran yang
lengkap dari sumber daya personil-keuangan dan nonkeuangan.
2.
Subsistem
Penelitian Sumber Daya Manusia
Subsistem
penelitian sumber daya manusia mengumpulkan data melalui proyek penelitian
khusus, contohnya :
a. Penelitian suksesi, dilakukan untuk
mengidentifikasi orang-orang dalam perusahaan yang merupakan calon bagi posisi
yang akan tersedia.
b. Analisis dan evaluasi jabatan,
mempelajari setiap jabatan dalam suatu area untuk menentukan lingkup dan
mengidentifikasikan pengetahuan dan keahlian yang diperlukan.
c. Penelitian keluhan, membuat tindak lanjut
atas keluhan yang disampaikan pegawai untuk berbagai alasan.
3.
Subsistem
Intelejen Sumber Daya Manusia
Subsistem
intelejen sumber daya manusia mengumpulkan data yang berhubungan dengan sumber
daya manusia dari lingkungan perusahaan.
a.
Intelejen pemerintah. Pemerintah menyediakan data dan informasi yang membantu
perusahaan mengikuti berbagai peraturan ketenagakerjaan.
b.
Intelejen pemasok. Pemasok mencakup perusahaan seperti perusahaan asuransi,
yang memberikan tunjangan pegawai, dan lembaga penempatan lulusan universitas
serta agen tenaga kerja, yang berfungsi sebagai sumber pegawai baru. Para
pemasok ini menyediakan data dan informasi yang memungkinkan perusahaan
melaksanakan fungsi perekrutan dan penerimaan.
c.
Intelejen serikat pekerja. Serikat pekerja memberikan data dan informasi yang
digunakan dalam mengatur kontrak kerja antara serikat pekerja dan perusahaan.
d.
Intelejen masyarakat global. Masyarakat global menyediakan informasi yang
menjelaskan sumber daya lokal seperti perumahan, pendidikan dan rekreasi.
Informasi ini digunakan untuk merekrut pegawai dalam skala lokal, nasional dan
internasional, dan untuk mengintegrasikan pegawai yang ada ke dalam komunitas
lokalnya.
e.
Intelejen masyarakat keuangan. Masyarakat keuangan memberikan data dan
informasi ekonomi yang digunakan dalam perencanaan personil.
f.
Intelejen pesaing. Beberapa perusahaan memandang pesaing sebagai sumber pegawai
baru yang baik, dan mengumpulkan informasi mengenai praktik personalia pesaing,
dan mungkin informasi perseorangan yang berpotensi untuk direkrut.
4.
Database
HRIS
Bagi
database SDM berbasis komputer, tersedia beberapa alternatif dalam hal isi,
lokasi, manajemen, dan pemasukan data.
a. ISI
DATABASE
Database
HRIS dapat berisi data yang menjelaskan tidak hanya pegawai, tetapi juga
organisasi dan perorangan di lingkungan perusahaan. Elemen-elemen lingkungan
mempengaruhi sumber daya manusia dalam beberapa cara.
•
Data pegawai
Kebanyakan
database HRIS berisi data yang berhubungan dengan pegawai perusahaan yang ada.
Di 82,5% perusahaan HRSP yang menjawab survei 1990-91, data pegawai merupakan
satu-satunya data yang disimpan, tetapi untuk tiap pegawai dapat tersimpan
ratusan elemen data.
•
Data non pegawai
Ketika
diminta untuk menjelaskan data non-pegawai dalam database mereka, 8% responden
HRSP mengidentifikasikan data yang menjelaskan organisasi di lingkungan
perusahaan seperti agen tenaga kerja, akademi dan universitas, serikat pekerja,
dan pemerintah.
b. LOKASI
DATABASE HRIS
Dalam
perusahaan HRSP, sebagian besar database HRIS ditempatkan pada komputer sentral
perusahaan, tetapi data base yang lain berada di dalam SDM, pada divisi operasi
lain, dan di luar pusat pelayanan.
Pemasukan
data. Data dimasukkan ke dalam database dari beberapa sumber, menurut
penelitian HRSP. Non-manajer dalam SDM adalah yang paling populer (86,9% perusahaan),
diikuti oleh non-manajer di luar SDM (36,1%), manajer dalam SDM (30,8%), dan
manajer di luar SDM (7,8%). Pemasukan data dari lingkungan relatif jarang,
dilaporkan hanya oleh sekitar 24,2% perusahaan.
Subsistem Output
1.
Subsistem Perencanaan Angkatan Kerja
Perencanaan
angkatan kerja melibatkan semua kegiatan yang memungkinkan manajemen untuk
mengidentifikasikan kebutuhan pegawai di masa datang. Aplikasi perencanaan
angkatan kerja yang paling populer adalah pembuatan bagan organisasi, peramalan
gaji, dan analisis/evaluasi kerja. Sebagian besar usaha pengembangan tertuju
pada analisis/evaluasi kerja, perencanaan dan pembuatan bagan organisasi.
2.
Subsistem Perekrutan
Perusahaan
membawa pegawai baru ke dalam organisasi melalui subsistem perekrutan. Dari
segi jumlah aplikasi, ini merupakan subsistem output terkecil. Namun,
penelusuran pelamar telah diterapkan secara ekstensif, dan juga merupakan
kegiatan pengembangan yang tinggi. Penelusuran pelamar kerja sebelum mereka
dipekerjakan lebih banyak dipraktikkan daripada melakukan pencarian internal
untuk menemukan calon pekerja. Hal ini menunjukkan bahwa usaha perusahaan untuk
mengisi lowongan kerja lebih difokuskan pada lingkungan daripada pegawai yang
ada.
3.
Subsistem Manajemen Angkatan Kerja
Dalam
hal jumlah aplikasi, ini merupakan subsistem terbesar. Namun, dalam hal
persentase aplikasi yang digunakan, manajemen angkatan kerja di urutan
terakhir. Hanya dua pertiga dari perusahaan HRSP yang menggunakan aplikasi ini.
Namun, terdapat cukup usaha pengembangan yang sedang berlangsung, pada
pengendalian posisi, keahlian/kompensasi, pelatihan dan suksesi.
4,
Subsistem Kompensasi
Aplikasi
peningkatan penghargaan telah diterapkan lebih luas daripada aplikasi HRIS
lain. Semua aplikasi lain juga menikmati tingkat penerapan yang tinggi.
Kehadiran adalah satu-satunya area yang paling besar usaha pengembangannya.
5,
Subsistem Tunjangan
Berbagai
aplikasi dalam subsistem ini umumnya sangat rumit dan sukar dilaksanakan.
Defined contribution dan defined benefit memungkinkan seorang pegawai
mengakumulasi dana pensiun untuk mencapai standar hidup tertentu, ditentukan
dengan perhitungan aktuaria. Flexible benefit plans adalah inovasi terbaru yang
memungkinkan pegawai untuk menentukan sendiri tunjangan yang diinginkan dari
suatu area “menu”, yang dinamakan cafetaria style benefit plans.
6,
Subsistem Pelaporan Lingkungan
Berbagai
aplikasi ini membuat HRIS tetap berjalan, misalnya dalam hal pelaporan
kebijakan dan praktik personalia perusahaan kepada pemerintah. Berbagai aplikasi
(contoh : EEO (employment opportunity)) ditujukan untuk memenuhi tanggung jawab
perusahaan kepada pihak yang berkepentingan di luar perusahaan, bukan kepada
manajemen.
Status
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Masa Kini
HRIS relatif terlambat bergabung dalam
komputer, HRIS dapat menjadi area fungsional berpotensi terbesar dalam
menerapkan komputer untuk pemecahan masalah. HRIS ditujukan bagi fungsi
manajemen pengorganisasian, penyusunan staf dan pengarahan menurut Fayol, yang
selama ini diabaikan oleh sistem informasi lain. Mungkin jika manajemen puncak
melihat bagaimana HRIS dapat membantu dalam area ini, statusnya akan meningkat.
14.4 BAGAIMANA MANAJER MENGGUNAKAN
SYSTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
HRD
atau yang sering dipanjangkan menjadi Human Resources Department, bertanggung
jawab terhadap pengelolaan sumber daya manusia dalam sebuah organisasi. Kami
percaya bahwa pengelolaan dari sumber daya manusia yang ideal dalam organisasi
memiliki 8 aspek/pilar; dimulai dari : Seleksi dan Rekrutmen, Pelatihan dan
Pengembangan (Training and Development), Compensation and Benefit (Compensation
and Benefit), Manajemen Kinerja (Performance Management), Perencanaan Karir
(Career Planning), Hubungan Karyawan (Employee Relations), Separation
Management, dan Personnel Administration and HRIS.
Masing-masing
pilar inilah yang akan menopang kinerja fungsi HR dalam organisasi untuk dapat
menghasilkan sumber daya manusia berkualitas untuk menjawab kebutuhan bisnis
dalam organisasi.
Seleksi
dan rekrutmen bertanggung jawab untuk menjawab kebutuhan pegawai melalui
penerimaan pegawai hingga penempatan para pegawai baru tersebut di
posisi-posisi yang tepat. Kami percaya, agar dapat menjalankan fungsinya dengan
baik (menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat), maka biasanya fungsi
ini sudah memiliki success profile sebagai acuan yang membantu menyeleksi
kandidat yang sesuai. Sedangkan untuk metode seleksi, biasanya sangat
bervariasi, mulai dari psikotest, interview, skill test, referensi maupun
assessment center.
Training
dan development memiliki fungsi yang menjaga kualitas sumber daya manusia dalam
organisasi melalui berbagai aktivitas pelatihan, pendidikan dan pengembangan
sebagai upaya peningkatan kemampuan dan keterampilan kerja. Aktivitas ini dapat
dilakukan secara internal maupun eksternal. Menurut survey DDI mengenai
Leadership Forecast 2005|2006, beberapa metode pengembangan yang populer saat
ini adalah on-the-job training dan coaching disusul training.
Compensation
and Benefit berfungsi untuk menyusun strategi hingga implementasi atas seluruh
kompensasi yang diterimakan kepada pegawai yang mengacu pada kondisi pasar.
Penilaian
kinerja merupakan upaya monitoring kesenjangan antara standard kinerja yang
diharapkan dengan aktual kinerja yang ditunjukkan. Pilar performance management
bertanggung jawab untuk merancang sistem hingga implementasi penilaian kinerja
para pegawai hingga laras dengan objective yang harus dicapai oleh organisasi.
Saat ini kami melihat berbagai strategi/metode/sistem penilaian kinerja, namun
kami percaya bahwa tanpa eksekusi yang efektif maka strategi/metode/sistem yang
sudah disusun akan menjadi sia-sia. Strategi penilaian kinerja yang ideal
menurut kami harus dapat menjawab perkalian berikut ini:
Strategic
Business Focus x Cascading Accountabilities x High Quality Interactions x
Ensured Sustainability = Strategy Realized
Career
Planning bertanggung jawab atas pengelolaan, perencanaan dan jenjang karir bagi
seluruh anggota organisasi. Fungsi ini menjawab setiap pegawai memiliki jalur
karir menurut tugas, tanggung jawab, dan kompetensi yang ia miliki. Mengacu
kepada kondisi jangka panjang, karir setiap pegawai akan ditentukan oleh
kelompok kerja di mana masing-masing pegawai bekerja (vertical path), namun
dengan mempertimbangkan besarnya organisasi masing-masing, penyeberangan karir
dari setiap kelompok tidak dapat dihindarkan (cross functhin career path) atau
bahkan berpindah dari satu kelompok ke kelompok lainnya (horizontal carreer
path).
Employee
Relation Management biasanya juga berfungsi sebagai internal PR bagi setiap
kebutuhan pegawai terhadap informasi, kebijakan dan peraturan perusahaan.
Fungsi ini juga penting untuk menggali input-input dari pegawai mengenai
berbagai aspek dalam organisasi.
Separation
Management adalah fungsi yang mengelola seluruh tindakan pemutusan hubungan
kerja dalam organisasi bayak yang disebabkan karena normal separation (pensiun,
habisnya masa kontrak, atau meninggal), forced separation (indisipliner, dll),
atau early retirement (pensiun sebelum masanya).
Personnel
Administration yang biasa dikenal dengan Personalia atau Kepegawaian adalah
fungsi yang mendukung terlaksananya fungsi HR yang lain. Secara umum fungsi ini
bertanggung jawab terhadap Employee Database, Payroll dan pembayaran benefit
lainnya, pinjaman karyawan, absensi, pencatatan cuti tahunan.