SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
ENTERPRISE
e-BUSINESS SYSTEMS
Disusun oleh :
1. Andhi Dewangga 13.1.02.08400
2. Faris Aditya R. 13.1.02.08540
3. Dhannya Yusuf 13.1.02.08619
4. Dian Oktaviani P. 14.1.02.08771
5. Ruri Novarina 14.1.02.09344
6. Lusy Ayu F. 14.1.02.09444
Sisteminformasimanajemen.blogspot.co.id
SEKOLAH TINGGI ILMU EKNOMI INDONESIA
SURABAYA
2016
6.1 Model sistem umum
Model sistem umum pada perusahaan
adalah dimana penyerdahanaan objek, yang terdiri dari berbagai jenis model yang
digunakan oleh perusahaan beserta kegunaan model itu sendiri yang mempengaruhi
juga di perusahaan agar mempermudah pengertian, komunikasi, dan memperkirakan masa
depan. Yang biasa digunakan oleh perusahaan adalah model sistem informasi fisik
dan konseptual. Dan pada pendekatan sistem adalah sebagai perwujudan manajer
dalam pengambilan keputusan dan memecahkan masalah pada perusahan tersebut. Bentuknya
dapat berupa model fisik (maket, bentuk prototipe), model citra (gambar
rancangan, citra computer). Terdapat empat jenis model diantaranya :
- Model Fisik adalah penggambaran entitas
dalam bentuk tiga dimensi. Model fisik berukuran lebih kecil dari aslinya
dan biasanya yang digunakan dalam dunia bisnis berupa prototype model
baru. Contohnya investor pusat perbelanjaan dan pembuat mobil dapat
membuat sejumlah perubahan dengan lebih murah melalui rancangan model
fisik mereka dibandingkan dengan produk akhir.
- Model Naratif adalah penggambarkan entitas
secara lisan atau tulisan. Semua komunikasi bisnis adalah model naratif,
sehingga model naratif merupakan model yang paling popular dan paling
sering digunakan oleh pihak manajemen.
- Model Grafik adalah model yang mewakili
entitasnya dengan menggunakan garis, simbol & bentuk dengan sedikit
penjelasan naratif. Misalnya laporan keuangan ditambah dengan grafik
berwarna untuk meperjelas, flowchart, DFD dalam pembuatan database.
- Model Matematis adalah model yang disajikan
dengan rumus matematika atau persamaan. Misalkan dalam perhitungan BEP
(Break even point) menggunakan rumus BEP = TFC / P – C. keterangannya (BEP
: Break Event Point, TFC : Total Fixed Cost, P : Price, C : Cost). Model
ini seringkali digunakan manajemen untuk kegiatan bisnis, atau untuk
prediksi, analisis dll. Karena model ini merupakan model dengan ketelitian
tinggi.
Terdapat tiga kegunaan model diantaranya :
- Mempermudah
Pengertian, Suatu model pasti lebih sederhana daripada entitasnya.
2.
Mempermudah
Komunikasi, Suatu model digunakan karena pada umumnya setelah pemecahan masalah
manajer.
- Memperkirakan
Masa Depan, Khususnya dalam model matematika, model ini dapat
memperkirakan apa yang akan terjadi di masa depan,namun tidak seratus
persen akurat.
- Konsep
Dasar Model Sistem Umum Perusahaan
Konsep Dasar Model menggunakan
Sistem Konseptual, yakni sebagai system terbuka dapat mengendalikan operasinya
sendiri,sebagian tidak. Pengendalian dicapai dengan menggunakan lingkaran umpan
balik (feedback), yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari system
ke mekanisme-mekanisme pengendalian dan dari mekanisme pengendalian
kembali ke system. Mekanisme pengendalian adalah sejenis alat yang menggunakan
sinyal-sinyal umpan balik untuk mengevaluasi kinerja system.
Contoh dari mekanisme pengendalian
adalah manajemen perusahaan,yang menggunakan dimensi Informasi:
- Relevansi,
informasi yangharus berkaitan langsung dengan masalah yang di hadapi.
- Akurasi,
semakin tinggi persentasi ketelitian disitu juga nilai yang akan di
dapatsemakin baik
- Kelengkapan,
informasi yang menyajikan gambaran secara lengkap dari suatu masalah yang
sangat dibutuhkan.
·
Penggunaan Model Sistem Umum
Model system umum adalah pendekatan
yang dilakukan berdasarkan penggunaan komputer dalam bisnis, mencakup hal semua
sistem informasi di segala jenis organisasi, dan sarana yang di gunakan.
Model system umum terdiri dari
system fisik dan sistem konseptual.
- System fisik, System fisik merupakan system
yang terbuka yang berhubungan dengan lingkunganya, sering diibaratkan
perusahaan mengubah sumberdaya (input) menjadi produk (output).
- System konseptual, System konseptual adalah
sebagian sistem terbuka yang dapat mengendalikan operasinya sendiri.
System lingkaran tersebut dibedakan
menjadi 2 jenis yakni system
lingkaran terbuka dan system lingkaran tertutup.
1.
Sistem
Lingkaran Terbuka
adalah suatu sistem tanpa lingkaran umpan balik atau mekanisme pengendalian.
Perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan sistem terbuka, tetapi umpan balik
dan mekanise pengendaliannya tidak bekerja sebagaimana mestinya. Hasilnya adalah kehancuran sistem
(kebangkrutan).
2.
Sistem
Lingkaran Tertutup
adalah suatu sistem yang memiliki lingkaran umpan balik dan mekanisme
pengendalian. Sistem tersebut dapat mengendalikan output-nya dengan membuat
penyesuaian-penyesuaian pada input-nya.
6.2
SIKLUS HIDUP SISTEM (System LifeCycle-SLC)
System Life
Cycle (SLC) adalah proses evolusi yang diikuti oleh pelaksanaan system
informasi dasar-dasar atau subsistem. Telah ada pendekatan implementasi
tradisional sepanjang era komputer, dan ada perjanjian umum antara ahli-ahli
komputer sehubungan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan.
Berbagai metodologi SLC telah dikembangkan untuk memandu proses yang
terlibat termasuk model air terjun (asli metode SLC), pengembangan aplikasi
cepat (RAD), pengembangan aplikasi bersama (JAD), maka air mancur model dan
spiral model.Umumnya, beberapa model digabungkan ke dalam beberapa jenis
hibrida metodologi.
Beberapa SLC
terdapat dalam perusahaan yang menggunakan komputer, mungkin ada seratus atau
lebih. Pada kenyataannya SLC adalah sarana yang digunakan oleh manajemen untuk
melaksanakan rencana strategis.
System Life Cycle terdiri dari lima
fase yaitu :
1. Fase
Perencanaan
Fase ini
dimulai dengan mendefinisikan masalah dan dilanjutkan dengan sistem penunjukan
objektif dan paksaan. Di sini sistem analis memimpin studi yang mungkin terjadi
dan mengemukakan pelaksanaannya pada manajer.
2. Fase
Analisis
Fase ini
mempunyai tugas penting yaitu menunjukkan kebutuhan pemakai informasi dan
menentukan tingkat penampilan sistem yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan
tersebut. Fase ini meliputi penetapan jangkauan proyek, mengenal resiko,
mengatur rangkaian tugas, dan menyediakan dasar untuk kontrol. Berfokus pada desain tingkat tinggi seperti desain,
program apa yang diperlukan dan bagaimana mereka akan berinteraksi, desain
tingkat rendah (bagaimana setiap program akan bekerja), desain interface
(antarmuka apa saja yang akan terlihat seperti) dan data desain (data yang akan
diperlukan). Any glitch dalam tahap desain dapat menjadi sangat mahal
untuk memecahkan di kemudian tahap pengembangan perangkat lunak. Banyak
perawatan dilakukan selama tahap ini.
3. Fase
Desain
Fase Desain
ini meliputi penentuan pemrosesan dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang
baru, dan pemilihan konfigurasi terbaik dari hardware yang menyediakan desain.
Desain system adalah ketentuan mengenal proses dan data yang dibutuhkan oleh
sistem yang baru. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur
perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural.
4. Fase
Pelaksanaan / Implementasi
Fase ini
melibatkan beberapa spesialis informasi tambahan yang mengubah desain dari
bentuk kertas menjadi satu dalam hardware, software, dan data. Pelaksanaan
adalah penambahan dan penggabungan antara sumber-sumber secara fisik dan
konseptual yang menghasilkan pekerjaan sistem. Berbagai
bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti C, C ++, Pascal, Java digunakan untuk
coding. Sehubungan dengan jenis aplikasi, hak bahasa pemrograman yang dipilih.
5. Fase
Pemakaian / Penggunaan
Selama fase
penggunaan, audit memimpin pelaksanaannya untuk menjamin bahwa sistem
benar-benar dikerjakan, dan pemeliharaannya pun dilakukan sehingga sistem dapat
menyediakan kebutuhan yang diinginkan.
Pada fase 1-3 adalah siklus hidup
pengembangan system. Tahap 4 adalah tahap penggunaan (implementasi) yang
berlangsung hingga tiba waktunya untuk merancang system itu kembali jika
diperlukan. Proses merancang kembali akan mengakibatkan berulangnya siklus
hidup sistem secara keseluruhan.
Tahap-Tahap Siklus Hidup
Dari kelima
fase di atas, empat tahap pertama adalah perencanaan, analisis, rancangan dan
penerapan. Tahap-tahap ini secara bersama-sama dinamakan siklus hidup
pengembangan sistem (system development lifecycle-SDLC). Tahap kelima
adalah tahap penggunaannya, yg berlangsung sampai sudah waktunya untuk
merancang sistem itu kembali. Proses merancang kembali mengakibatkan siklus itu
akan diulangi lagi.
Pengelolaan Siklus Hidup
1. Saat
sistem memiliki nilai strategis atau mempengaruhi seluruh organisasi, direktur
utama atau eksekutif mungkin memutuskan untuk mengawasi proyek pengembangannya.
2. Ketika
lingkup sistem menyempit dan fokusnya lebih operasional, kepemimpinan akan
dipegang oleh eksekutif tingkat yang lebih rendah seperti wakil direktur utama,
direktur bagian administrasi dan CIO.
3. Komite
yang memberikan petunjuk, pengarahan dan pengendalian yang berkesinambungan
disebut komite pengarah
6.3 Pengertian
Perdagangan Elektronik (E-Commerce)
Perdagangan
elektronik yang biasa disebut e-commerce, adalah penggunaan jaringan komunikasi
dan komputer untuk melaksanakan proses bisnis. Beberapa orang mendefinisikan
perdagangan elektronik (e-commerce) dengan sempit, yaitu
transaksi-transaksi yang hanya melintasi batas perusahaan saja yang dapat
diklasifikasikan sebagai e-commerce.
Diartikan secara luas, yaitu bahwa e-commerce
dapat memfasilitasi operasi internal maupun eksternal perusahaan. Dalam
definisi luas, akan menggunakan akses jaringan, sistem berbasis komputer,
dan antar muka sebuah browser WEB akan memenuhi persyaratan sebagai
perdagangan elektronik.
E-commerce merujuk pada semua bentuk transaksi komersial yang menyangkut
organisasi dan individu yang didasarkan pada pemrosesan dan transmisi data yang
didigitalisasikan, termasuk teks, suara dan gambar.Perdagangan melalui jaringan
elektronik sebagai penggunaan komputer untuk memudahkan semua operasi
perusahaan. Banyak operasi itu bersifat internal ; dilakukan dalam perusahaan
oleh bidang fungsional keuangan, manufaktur, pemasaran, SDM dan jasa informasi
Sasaran
e-commerce adalah menciptakan lingkungan komersial yang baru dalam segala
bentuknya di abad elektronik. Secara garis besar, e-commerce saat ini
diterapkan untuk melaksanakan aktifitas ekonomibusiness-to-business, danbusiness-to-consumer.
Perdagangan
elektronik dibedakan menjadi 2 jenis e-commerce:
1.
Business-to-Cunsumer (B2C)
Perdagangan melalui jaringan elektronik yang berkenaan dengan transaksi
antara sebuah perusahaan dengan pemakai akhir dari produk. Strategi Business to
Customer (B2C) melalui Jaringan Elektronik
:
-
Produk Digital, Produk dan jasa
tertentu dapat dikirim kepada konsumen langsung melalui internet. Contoh produk
digital seperti lagu, film, perangkat lunak. Produk dan jasa dapat langsung
dikonsumsi setelah didownload.
-
Produk Fisik, Produk dan jasa
tertentu yang tidak dapat langsung dikonsumsi melalui internet, tetapi harus
dikirimkan kepada konsumen.
-
Virtual kontra Penjualan Hybrid,
Penjual Virtual adalah penjualan yang dilakukan oleh perusahaan yang tidak
memiliki toko secara fisik. Penjual Hybrid adalah penjualan yang dilakukan
perusahaan yang memiliki toko secara fisik dan juga memiki halaman Web untuk
melakukan penjualan.
2.
Business-to-Business (B2B)
Perdagangan melalui jaringan elektronik yang berkenaan dengan transaksi
antara perusahaan-perusahaan yang tidak melibatkan pemakai akhir.
-
Melibatkan orang yang relatif
sedikit
- Orang-orang yang terlibat sangat
terlatih dalam penggunaan sistem informasi dan mengenal proses bisnis
Model-Model
E-Commerce di Indonesia
1. Iklan Baris, merupakan salah satu
bentuk e-commerce yang tergolong sederhana, bisa dianggap sebagai evolusi dari
iklan baris yang biasanya ditemui di koran-koran ke dalam dunia online. Contoh
iklan baris : Tokobagus, Berniaga, dan FJB-Kaskus.
2. Retail, merupakan jenis e-commerce
yang dimana semua proses jual-beli dilakukan melalui sistem yang sudah
diterapkan oleh situs retail yang bersangkutan. Contoh retail :
Berrybenzka, Zalora, dan Lazada.
3. Marketplace, bisa dianggap sebagai
penyedia jasa mall online, namun yang berjualan bukan penyedia website,
melainkan anggota-anggota yang mendaftar untuk berjualan di website marketplace
yang bersangkutan. Marketplace umumnya menyediakan lapisan keamanan tambahan untuk
setiap transaksi yang terjadi, seperti sistem pembayaran escrow atau lebih umum
dikenal sebagai rekening bersama.
Manfaat
dari perdagangan melalui jaringan elektronik, yaitu :
Dari
segi pengelompokkan manfaatnya, dapat dilihat dari :
1. Keuntungan
bagi perusahaan
-
Perluasan jaringan mitra bisnis. Pada
perdagangan tradisional, sangatlah sulit suatu perusahaan, menemukan letak
geografis mitra bisnisnya yang berada di negara lain ataupun benua lain.
-
Efisien. Terbilang sangat efisien,
karena setiap perusahaan tidak memerlukan peralatan untuk menjalankan bisnis
ini, dan hanya butuh internet semata.
-
Memperpendek Jarak.
Perusahaan-perusahaan dapat lebih mendekatkan diri dengan konsumen.
2. Keuntungan
Bagi Konsumen
-
Efektif. Konsumen dapat memperoleh
informasi tentang produk atau jasa yang dibutuhkan dan bertransaksi dengan cara
cepat dan murah.
-
Aman secara fisik. Konsumen tidak
perlu mendatangi toko tempat perusahaan menjajakan barangnya dan ini
memungkinkan konsumen dapat bertransaksi dengan aman.
-
Fleksibel. Konsumen dapat melakukan
transaksi dari berbagai lokasi, baik dari rumah, kantor, warnet atau tempat
lainnya.
3. Keuntungan Bagi Masyarakat Umum
-
Mengurangi Polusi dan Pencemaran
Lingkungan.
Dengan
adanya e-commerce yang dapat dilakukan dimana saja, customer tidak perlu
melakukan perjalanan ke toko-toko.
-
Membuka Peluang Kerja Baru.
Era
e-commerce akan membuka peluang-peluang kerja baru bagi mereka yang tidak buta
teknologi. Muncul pekerjaan baru seperti pemrogram komputer, perancangan web,
ahli dibidang basis data, analisis sistem, ahli dibidang jaringan komputer, dan
sebagainya.
-
Menguntungkan Dunia Akademis.
Berubahnya
pola hidup masyarakat dengan hadirnya e-commerce, kalangan akademisi akan
semakin diperkaya dengan kajian-kajian psikologis, antropologis, sosial-budaya,
dan sebagiannya yang berkaitan dengan cara dan pola hidup yang berkaitan dengan
dunia maya.
-
Meningkatkan Kualitas Sumber daya
Manusia
E-commerce,
seperti juga teknologi komputer pada umumnya, hanya bisa dilakukan oleh
orang-orang yang tidak gagap teknologi, sehingga pada gilirannya akan
merangsang orang-orang untuk mempelajari teknologi komputer demi kepentingan
mereka sendiri.
Kendala perdagangan melalui jaringan elektronik :
-
Biaya tinggi
Maksudnya
ialah untuk melakukan atau membuka perdagangan secara online itu sangat
membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
-
Masalah keamanan
Yang
di maksud adalah dalam e-commerce masalah keamannya masih banyak yang di
ragukan, banyak juga pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab menyalah gunakan
system seperti ini, seperti :
·
Hukum yang kurang berkembang dalam
bidang e-commerce ini.
-
Perangkat lunak yang tidak tersedia
Perangkat
lunak yang belum mapan atau tidak tersedia, maksudnya ialah masih banyak
aplikasi-aplikasi yang kurang mendukung dalam menjalankan pada e-commerce.
-
Tidak semua perusahaan ikut dalam
keramaian perdagangan melalui jaringan elektronik.
Aplikasi
bisnis
Beberapa
aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:
·
E-mail dan Messaging
·
Content Management Systems
·
Dokumen, spreadsheet, database
·
Akunting dan sistem keuangan
·
Informasi pengiriman dan pemesanan
·
Pelaporan informasi dari klien dan
enterprise
·
Sistem pembayaran domestik dan
internasional
·
Newsgroup
·
On-line Shopping
·
Conferencing
·
Online Banking/internet Banking
·
Product Digital/Non Digital
·
Online SEO
Strategi
Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik
1.
Sistem Antar Organisasi
Sistem Antar Organisasi (IOS) ialah
suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi
sebagai satu sistem tunggal; yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Adapun manfaat tersebut, yaitu:
1. Efisiensi
komparatif ;
dengan bergabung dalam IOS, para mitra dagang dapat menyediakan barang dan jasa
mereka dengan biaya yang lebih murah daripada pesaing mereka.
- Efisiensi internal, terdiri dari perbaikan-perbaikan
dalam operasi itu sendiri sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan
data lebih cepat, menganalisis lebih cepat dan membuat keputusan lebih cepat.
- Efisiensi antar-organisasi, mencakup perbaikan-perbaikan yang diperoleh melalui kerja sama dengan
perusahaan lain.
2. Kekuatan tawar
menawar ;
kemampuan suatu perusahaan untuk menyelesaikan perselisihan dengan pemasok dan
pelanggannya yang menguntungkan dirinya.Kepuasan itu berasal dari 3 metode dasar
:
-
Keistimewaan produk yang unik.
pemesanan
lebih mudah, pengiriman yang lebih cepat, waktu respon atas permintaan
informasi yang lebih cepat
-
Penurunan biaya yang berhubungan
dengan pencarian.
mengurangi biaya belanja dalam mencari pemasok, dapat
mengidentifikasi produk alternative dengan mendapatkan harga yang terendah.
-
Peningkatan biaya peralihan.
perusahaan
ingin jika pelanggan beralih ke pesaing maka biaya peralihannya menjadi mahal.
Ketergantungan produk satu dengan yang lainnya sangat tinggi.
2.
Pertukaran data Elektronik / Electronic Data Interchange (EDI)
Beberapa aktifikas komersial sebenarnya telah lama dilakukan melalui
jaringan. Namun tingkat operasionalnya terbatas pada transaski business-to-business
dan melakukannya melalui jaringan virtual yang sifatnya pribadi dan mahal. Elektronic
Data Interchange (EDI) misalnya, telah diimplementasikan beberapa dekade yang
lalu untuk melakukan transaksi busines-to-business skala besar.
Elektronic Data Interchange (EDI) adalah transmisi data dalam bentuk yang
terstruktur dan dapat dibaca mesin secara langsung dari komputer ke komputer
diantara beberapa perusahaan.
Tingkat penerapan EDI :
1. Pemakai tingkat 1, hanya 1 atau 2 set
transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah mitra dagang yang terbatas.
2. Pemakai tingkat 2, banyak set
transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah besar mitra dagang.
3. Pemakai tingkat 3, bukan cuma set
transaksi yang ditransmisikanke banyak mitra dagang, tetapi aplikasi komputer
perusahaan disesuaikan dengan pendekatan EDI.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
keputusan EDI dan mengidentifikasi apakah perusahaan akan proaktif atau reaktif
:
1.
Tekanan pesaing.
Jika perusahaan berada dalam posisi yang lebih buruk akan dibandingkan para
pesaingnya atau jika industri/asosiasi perdagangan memberikan tekanan yang
kuat, perusahaan akan menetapkan EDI secara reaktif.
- Kekuasaan yang dilaksanakan.
Jika suatu perusahaan dapat melaksanakan kekuasaan atas anggota IOS yang
lain, perusahaan akan bersikap proaktif dalam menerapkan EDI.
3. Kebutuhan intern
Jika perusahaan melihat bahwa partisipasi dalam IOS merupakan cara untuk
meningkatkan operasinya sendiri, perusahaan akan menerapkan EDI secara
proaktif.
- Dukungan manajemen puncak.
Tanpa memandang apakah perusahaan bertindak secara proaktif dan reaktif,
dukungan manajemen puncak selalu mempengaruhi keputusan.
Pendekatan yang
diambil akan menentukan cara perusahaan melaksanakan penerapannya. Penelitian
Premkumar dan Ramamurthy menyimpulkan bahwa perusahaan proaktif cenderung :
A.
Melakukan
perencanaan proyek EDI yang lebih baik.
B.
Membangun hubungan yang lebih baik dengan banyak
mitra dagang.
C.
Melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam
mengintegrasikan EDI keberbagai aplikasi lain.
Faktor kunci sukses
dalam e-commerce
Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak
hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang
handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi
bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus,
beberapa faktor yang termasuk:
- Menyediakan harga kompetitif
- Menyediakan jasa pembelian yang tanggap,
cepat, dan ramah.
- Menyediakan informasi barang dan jasa yang
lengkap dan jelas.
- Menyediakan banyak bonus seperti kupon,
penawaran istimewa, dan diskon.
- Memberikan perhatian khusus seperti usulan
pembelian.
- Menyediakan rasa komunitas untuk
berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
- Mempermudah kegiatan perdagangan.
6.4 Mengembangkan
Sistem Bisnis
Ketika
pendekatan sistem untuk penyelesaian masalah diterapkan untuk pengembangan
solusi sistem informasi terhadap masalah bisnis, maka hal ini disebut
pengembangan sistem informasi (information systems development) atau
pengembangan aplikasi ( application development). Bagian ini akan menunjukkan bagaimana
pendekatan sistem dapat digunakan untuk mengembangkan untuk mengembangkan
aplikasi dan sistem e-business yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan,
karyawan, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan terhadap perusahaan
(stakeholder).
Pendekatan
Sistem
Pendekatan
sistem (system approach) untuk penyelesaian masalah menggunakan orientasi
sistem untuk merumuskan masalah dan peluang serta mengembangkan solusi.
Menganalisis masalah dan memformulasikan solusi melibatkan aktivitas yang
saling berhubungan di bawah ini :
1. Kenali dan rumuskan masalah atau peluang
dengan menggunakan pemikiran sistem
2. Kembangkan dan evaluasi alternatif solusi
sistem.
3. Pilih solusi sistem yang memenuhi
persyaratan anda.
4. Desain solusi sistem yang dipilih.
5. Implementasikan dan evaluasi kesuksessan
sistem yang telah didesain.
Siklus
Pengembangan Sistem
Menggunakan
pendekatan sistem untuk mengembangkan solusi sistem informasi dapat dipandang
sebagai proses multilangkah yang disebut siklus pengembangan sistem informasi
(information systems development cycle), yang juga dikenal sebagai siklus hidup
pengembangan sistem (systems development life cycle - SDLC). Ada tiap langkah
dalam proses ini yang mencakup langkah :
1. Investigasi
2. Analisis
3. Desain
4. Implementasi
5. pemeliharaan
Akan
tetapi, anda harus menyadari bahwa semua aktivitas yang terlibat sangat
berhubungan satu sama lain dan saling terkait. Oleh karena itu, pada
praktiknya, beberapa aktivitas pengembangan bisa muncul pada saat bersamaan.
Jadi bagian yang berbeda dari proyek pengembangan bisa jadi pada tingkat yang
berbeda pada siklus pengembangan.