Rabu, 20 April 2016

bab 7

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DOVELOPMENT PROCESS


Disusun oleh :
1.     Andhi Dewangga           13.1.02.08400
2.     Faris Aditya R.              13.1.02.08540
3.     Dhannya Yusuf             13.1.02.08619
4.     Dian Oktaviani P.          14.1.02.08771
5.     Ruri Novarina                14.1.02.09344
6.     Lusy Ayu F.                   14.1.02.09444

Sisteminformasimanajemen.blogspot.co.id

SEKOLAH TINGGI ILMU EKNOMI INDONESIA
SURABAYA
2016



Pengembangan Bisnis/Strategi & Solusi teknologi informasi
Dalam berbisnis akan selalu diharapkan adanya perkembangan demi menunjang profit agar bertambah seterusnya. Pada era globalisasi ini dan adanya pasar bebas sangat mempengaruhi perkembangan bisnis, dalam hal ini sangat diperlukan teknologi informasi untuk menghadapi adanya globalisasi dan pasar bebas. Oleh karena itu perlu memahami lebih lanjut pengembangan bisnis dengan ditunjang teknologi informasi.

A.      Dasar Perencanaan
Dasar perencanaan adalah bagian dari daur kegiatan manajemen yang terutama berhubungan dengan pengambilan keputusan (decision making)untuk masa depan, baik jangka panjang maupun jangka pendek, sehubungan dengan pokok pertanyaan: apa, siapa, bagaimana, kapan, di mana, dan berapa, baik sehubungan dengan lembaga yang dimanajemeni maupun usaha-usahanya.
Proses perencanaan dapat dilaksanakan menyeluruh, misalnya dalam perencanaan korporat, perencanaan strategis, atau perencanaan jangka panjang. Bisa juga dilakukan per divisi atau unit bisnis stategis menjadi rencana divisi atau anak perusahaan tertentu di dalam suatu korporasi yang lebih besar. Bisa juga dilakukan per fungsi baik di dalam korporasi, di dalam divisi maupun unit bisnis individual, misalnya rencana fungsi pemasaran, rencana fungsi keuangan, rencana fungsi produksi dan distribusi, dan rencana fungsi personalia.
Unsur-unsur dari proses perencanaan, yaitu:
a.       Audit situasi
b.      Riset masa depan
c.       Asumsi-asumsi
d.      Visi
e.      Tujuan, sasaran, target
f.        Kebijakan
g.       Rencana strategi
h.      Keunggulan strategi



B.      Tantangan Implementasi
Pada bahasan ini, kita membahas mengenai  tantangan implementasi bisnis terhadap pengembangan sistem. Kata implementasi bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa implementasi bukan sekadar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.
Tantangan dalam implementasi pengembangan system informasi adalah orang-orang yang terlibat dalam pengembangan system informasi yaitu departemen operasional sebagai end-user dan IT sebagai pengembang dan tentu saja sebagai support dan manajemen sebagai leader yang membuat definisi goal yang akan dicapai.
Masalah yang dihadapi dalam implementasi tersebut biasanya adalah sebagai berikut :
1. Pengguna tidak mengetahui kemampuan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu proses bisnis yang dikerjakannya setiap hari, dan pada tahap analisa developer juga tidak mengetahui benar-benar proses bisnis yang berlangsung atau juga karena standard dari developer yang kurang dalam membuat program sehingga program yang dihasilkan adalah program yang baik dari kacamata developer bukan dari kedua belah pihak.
2. Kedua belah pihak tidak memahami asumsi dan ketergantungan yang ada dalam system dan bisnis proses, sehingga pada tahap implementasi jika ada bagian dari proses bisnis yang belum di cover oleh system dan kemudian dibuatkan fungsi baru yang ternyata menimbulkan masalah, dan penyelesaian masalah menimbulkan masalah baru seperti melakukan tambal sulam yang berakibat pada benang kusut akan membuat suatu aplikasi yang tidak dapat di andalkan.
3.  Dalam implementasi system terintegrasi, dimana pengguna tidak dapat menjadikan implementasi sebagai prioritas pertama, dimana pengguna yang sudah disibukkan dengan kegiatan operasional akan berpura-pura menyetujui, menjalankan dan mengikutinya tetapi pada kenyataannya semuanya tidak berjalan sesuai dengan harapan. Akan membutuhkan CETL yang lama jika dijadikan sebagai resource untuk aplikasi BI.
Operasional adalah departemen yang secara langsung memberikan kontribusi nilai terhadap suatu organisasi; mencetak penjualan, memberikan pelayanan kepada pelanggan dan lain sebagainya, sedangkan IT adalah departemen support untuk operasional.
Jika kedua belah pihak tidak terjalin kerjasama yang baik maka akan menciptakan kondisi deadlock, dimana user tidak dapat menjelaskan kebutuhannya, dan UAT tidak ada atau terkesan dipaksakan sehingga data pada aplikasi tidak sesuai dan tidak bisa diandalkan.
Bisnis apapun apabila ingin bertahan dan berhasil dalam jangka panjang maka perusahaan tersebut harus berhasil mengembangkan strategi yang telah direncanakan yang didukung dengan sistem informasi dan teknologi informasi dalam menghadapi lima tekanan kompetitif yang membentuk struktur persaingan dalam pasar (industri). Dalam model klasik Michael Porter tentang bisnis apapun yang ingin bertahan hidup dan berhasil harus mengembangkan dan mengimplementasikan berbagai strategi untuk secara efektif mengatasi tekanan yang ada. Tekanan tersebut diantaranya adalah :
1.       Persaingan dari para pesaing dalam industrinya.
2.       Ancaman pemain baru dalam industri dan pasarnya.
3.       Ancaman yang dihadapi karena adanya produk pengganti yang dapat mengambil pangsa pasar.
4.       Daya tawar pelanggan.
5.       Daya tawar pemasok.

C.      Pengembangan Sistem Bisnis
Sistem Informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dengan aktivitas orang/user, yang menggunakan teknologi itu, untuk mendukung operasi dan manajemen. Jadi, bisa dipastikan bahwa semua perusahaan membutuhkannya. Nah, ketika kita membicarakan perusahaan, maka kita akan berbicara juga mengenai profit. Dan manakala kita membicarakan profit, otomatis kita pasti akan juga membicarakan manajemen. Karena dengan manajemen yang baik, pastinya akan menghasilkan profit yang baik juga. Itulah peluang yang sangat besar jika kita mulai melihat Pengembangan Sistem Informasi sebagai proyek bisnis kita kelak.
Pengembangan teknologi informasi penting dalam menunjang sistem bisnis, oleh karena itu dalam mengembangkan bisnis diperlukan juga adanya perkembangan sistem informasi.  Dalam pengembangan sistem  tentunya akan membahas sub babnya berupa pendekatan sistem, siklus hidup pengembangan sistem, prototyping, dll.

D.       Implementasi Sistem Bisnis
Implementasi Sistem Informasi Untuk Mendukung Kegiatan Perusahaan -Saat ini manusia dalam kesehariannya sebagai pengguna informasi sangat bergantung pada berbagai sistem informasi, mulai dari sistem informasi manual yang sederhana dengan menggunakan saluran informal, hingga sistem informasi berbasis komputer yang rumit dan menggunakan saluran telekomunikasi canggih. Di dalam suatu perusahaan, apapun jenis dan bentuknya, sistem informasi bahkan telah memainkan peran penting dalam mendukung kegiatan operasional, mendukung pengambilan keputusan hingga mendukung perusahaan mencapai keunggulan kompetitif yang strategis.
Sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi (O’Brien, 2005).
Menurut O’Brien (2005), terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu:
·         Mendukung proses bisnis dan operasional
·         Mendukung pengambilan keputusan
·         Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif
Menurut O’Brien (2005), secara konsep aplikasi sistem informasi yang diimplementasikan dalam dunia bisnis saat ini dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara. Contohnya, beberapa jenis sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi atau manajemen. O’Brien (2005) mengklasifikasikan sistem informasi ke dalam dua kelompok besar, yaitu :
a)      Sistem Pendukung Operasi (Operations Support System)
         Sistem pendukung operasi ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu :
1)      Sistem Pengolahan Khusus atau Specialized Processing System.
2)      Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems)
3)      Sistem Pengendalian Proses (Process Control Systems)
4)      Sistem Kerjasama Perusahaan (Enterprise Collaboration Systems)

b)      Sistem Pendukung Manajemen (Management Support System)
         Sistem Pendukung Manajemen dibagi empat bagian yaitu :
1)      Sistem Informasi Manajemen (Management Information Systems)
2)      Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems)
3)      Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information Systems)
4)      Sistem Pengolahan Khusus atau Specialized Processing Systems

Menurut O’Brien (2005), selain jenis sistem informasi di atas, terdapat beberapa jenis sistem informasi lainnya, yaitu sebagai berikut:
1)          Sistem Pakar
2)          Sistem Manajemen Pengetahuan
3)          Sistem Informasi Strategis
4)          Sistem Bisnis Fungsional


bab 6

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
ENTERPRISE e-BUSINESS SYSTEMS


Disusun oleh :
1.     Andhi Dewangga           13.1.02.08400
2.     Faris Aditya R.              13.1.02.08540
3.     Dhannya Yusuf             13.1.02.08619
4.     Dian Oktaviani P.          14.1.02.08771
5.     Ruri Novarina                14.1.02.09344
6.     Lusy Ayu F.                     14.1.02.09444

Sisteminformasimanajemen.blogspot.co.id

SEKOLAH TINGGI ILMU EKNOMI INDONESIA
SURABAYA
2016


6.1 Model sistem umum
Model sistem umum pada perusahaan adalah dimana penyerdahanaan objek, yang terdiri dari berbagai jenis model yang digunakan oleh perusahaan beserta kegunaan model itu sendiri yang mempengaruhi juga di perusahaan agar mempermudah pengertian, komunikasi, dan memperkirakan masa depan. Yang biasa digunakan oleh perusahaan adalah model sistem informasi fisik dan konseptual. Dan pada pendekatan sistem adalah sebagai perwujudan manajer dalam pengambilan keputusan dan memecahkan masalah pada perusahan tersebut. Bentuknya dapat berupa model fisik (maket, bentuk prototipe), model citra (gambar rancangan, citra computer). Terdapat empat jenis model diantaranya :
  1. Model Fisik adalah penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi. Model fisik berukuran lebih kecil dari aslinya dan biasanya yang digunakan dalam dunia bisnis berupa prototype model baru. Contohnya investor pusat perbelanjaan dan pembuat mobil dapat membuat sejumlah perubahan dengan lebih murah melalui rancangan model fisik mereka dibandingkan dengan produk akhir.
  2. Model Naratif adalah penggambarkan entitas secara lisan atau tulisan. Semua komunikasi bisnis adalah model naratif, sehingga model naratif merupakan model yang paling popular dan paling sering digunakan oleh pihak manajemen.
  3. Model Grafik adalah model yang mewakili entitasnya dengan menggunakan garis, simbol & bentuk dengan sedikit penjelasan naratif. Misalnya laporan keuangan ditambah dengan grafik berwarna untuk meperjelas, flowchart, DFD dalam pembuatan database.
  4. Model Matematis adalah model yang disajikan dengan rumus matematika atau persamaan. Misalkan dalam perhitungan BEP (Break even point) menggunakan rumus BEP = TFC / P – C. keterangannya (BEP : Break Event Point, TFC : Total Fixed Cost, P : Price, C : Cost). Model ini seringkali digunakan manajemen untuk kegiatan bisnis, atau untuk prediksi, analisis dll. Karena model ini merupakan model dengan ketelitian tinggi.
Terdapat tiga kegunaan model diantaranya :
  1. Mempermudah Pengertian, Suatu model pasti lebih sederhana daripada entitasnya.
2.       Mempermudah Komunikasi, Suatu model digunakan karena pada umumnya setelah pemecahan masalah manajer.
  1. Memperkirakan Masa Depan, Khususnya dalam model matematika, model ini dapat memperkirakan apa yang akan terjadi di masa depan,namun tidak seratus persen akurat.
  • Konsep Dasar Model Sistem Umum Perusahaan
Konsep Dasar Model menggunakan Sistem Konseptual, yakni sebagai system terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri,sebagian tidak. Pengendalian dicapai dengan menggunakan lingkaran umpan balik (feedback), yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari system ke mekanisme-mekanisme pengendalian dan dari mekanisme pengendalian  kembali ke system. Mekanisme pengendalian adalah sejenis alat yang menggunakan sinyal-sinyal umpan balik untuk mengevaluasi kinerja system.
Contoh dari mekanisme pengendalian adalah manajemen perusahaan,yang menggunakan dimensi Informasi:
  1. Relevansi, informasi yangharus berkaitan langsung dengan masalah yang di hadapi.
  2. Akurasi, semakin tinggi persentasi ketelitian disitu juga nilai yang akan di dapatsemakin baik
  3. Kelengkapan, informasi yang menyajikan gambaran secara lengkap dari suatu masalah yang sangat dibutuhkan.
·         Penggunaan Model Sistem Umum
Model system umum adalah pendekatan yang dilakukan berdasarkan penggunaan komputer dalam bisnis, mencakup hal semua sistem informasi di segala jenis organisasi, dan sarana yang di gunakan.
Model system umum terdiri dari system fisik dan sistem konseptual.
  1. System fisik, System fisik merupakan system yang terbuka yang berhubungan dengan lingkunganya, sering diibaratkan perusahaan mengubah sumberdaya (input) menjadi produk (output).
  2. System konseptual, System konseptual adalah sebagian sistem terbuka yang dapat mengendalikan operasinya sendiri.
System lingkaran tersebut dibedakan menjadi 2 jenis yakni system lingkaran terbuka dan system lingkaran tertutup.
1.                  Sistem Lingkaran Terbuka adalah suatu sistem tanpa lingkaran umpan balik atau mekanisme pengendalian. Perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan sistem terbuka, tetapi umpan balik dan mekanise pengendaliannya tidak bekerja sebagaimana mestinya. Hasilnya adalah kehancuran sistem (kebangkrutan).
2.                  Sistem Lingkaran Tertutup adalah suatu sistem yang memiliki lingkaran umpan balik dan mekanisme pengendalian. Sistem tersebut dapat mengendalikan output-nya dengan membuat penyesuaian-penyesuaian pada input-nya.

6.2  SIKLUS HIDUP SISTEM (System LifeCycle-SLC)
System Life Cycle (SLC) adalah proses evolusi yang diikuti oleh pelaksanaan system informasi dasar-dasar atau subsistem. Telah ada pendekatan implementasi tradisional sepanjang era komputer, dan ada perjanjian umum antara ahli-ahli komputer sehubungan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan.
Berbagai metodologi SLC telah dikembangkan untuk memandu proses yang terlibat termasuk model air terjun (asli metode SLC), pengembangan aplikasi cepat (RAD), pengembangan aplikasi bersama (JAD), maka air mancur model dan spiral model.Umumnya, beberapa model digabungkan ke dalam beberapa jenis hibrida metodologi.
Beberapa SLC terdapat dalam perusahaan yang menggunakan komputer, mungkin ada seratus atau lebih. Pada kenyataannya SLC adalah sarana yang digunakan oleh manajemen untuk melaksanakan rencana strategis.
System Life Cycle terdiri dari lima fase yaitu :
1.         Fase Perencanaan
Fase ini dimulai dengan mendefinisikan masalah dan dilanjutkan dengan sistem penunjukan objektif dan paksaan. Di sini sistem analis memimpin studi yang mungkin terjadi dan mengemukakan pelaksanaannya pada manajer.
2.         Fase Analisis
Fase ini mempunyai tugas penting yaitu menunjukkan kebutuhan pemakai informasi dan menentukan tingkat penampilan sistem yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Fase ini meliputi penetapan jangkauan proyek, mengenal resiko, mengatur rangkaian tugas, dan menyediakan dasar untuk kontrol. Berfokus pada desain tingkat tinggi seperti desain, program apa yang diperlukan dan bagaimana mereka akan berinteraksi, desain tingkat rendah (bagaimana setiap program akan bekerja), desain interface (antarmuka apa saja yang akan terlihat seperti) dan data desain (data yang akan diperlukan). Any glitch dalam tahap desain dapat menjadi sangat mahal untuk memecahkan di kemudian tahap pengembangan perangkat lunak. Banyak perawatan dilakukan selama tahap ini.
3.         Fase Desain
Fase Desain ini meliputi penentuan pemrosesan dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru, dan pemilihan konfigurasi terbaik dari hardware yang menyediakan desain. Desain system adalah ketentuan mengenal proses dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural.
4.         Fase Pelaksanaan / Implementasi
Fase ini melibatkan beberapa spesialis informasi tambahan yang mengubah desain dari bentuk kertas menjadi satu dalam hardware, software, dan data. Pelaksanaan adalah penambahan dan penggabungan antara sumber-sumber secara fisik dan konseptual yang menghasilkan pekerjaan sistem. Berbagai bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti C, C ++, Pascal, Java digunakan untuk coding. Sehubungan dengan jenis aplikasi, hak bahasa pemrograman yang dipilih.
5.         Fase Pemakaian / Penggunaan
Selama fase penggunaan, audit memimpin pelaksanaannya untuk menjamin bahwa sistem benar-benar dikerjakan, dan pemeliharaannya pun dilakukan sehingga sistem dapat menyediakan kebutuhan yang diinginkan.
Pada fase 1-3 adalah siklus hidup pengembangan system. Tahap 4 adalah tahap penggunaan (implementasi) yang berlangsung hingga tiba waktunya untuk merancang system itu kembali jika diperlukan. Proses merancang kembali akan mengakibatkan berulangnya siklus hidup sistem secara keseluruhan.

Tahap-Tahap Siklus Hidup
Dari kelima fase di atas, empat tahap pertama adalah perencanaan, analisis, rancangan dan penerapan. Tahap-tahap ini secara bersama-sama dinamakan siklus hidup pengembangan sistem (system development lifecycle-SDLC). Tahap kelima adalah tahap penggunaannya, yg berlangsung sampai sudah waktunya untuk merancang sistem itu kembali. Proses merancang kembali mengakibatkan siklus itu akan diulangi lagi.
Pengelolaan Siklus Hidup
 1. Saat sistem memiliki nilai strategis atau mempengaruhi seluruh organisasi, direktur utama atau eksekutif mungkin memutuskan untuk mengawasi proyek pengembangannya.
 2. Ketika lingkup sistem menyempit dan fokusnya lebih operasional, kepemimpinan akan dipegang oleh eksekutif tingkat yang lebih rendah seperti wakil direktur utama, direktur bagian administrasi dan CIO.
 3. Komite yang memberikan petunjuk, pengarahan dan pengendalian yang berkesinambungan disebut komite pengarah

6.3       Pengertian Perdagangan Elektronik (E-Commerce)
Perdagangan elektronik yang biasa disebut e-commerce, adalah penggunaan jaringan komunikasi dan komputer untuk melaksanakan proses bisnis. Beberapa orang mendefinisikan perdagangan elektronik (e-commerce) dengan sempit, yaitu transaksi-transaksi yang hanya melintasi batas perusahaan saja yang dapat diklasifikasikan sebagai e-commerce. 
 Diartikan secara luas, yaitu bahwa e-commerce dapat memfasilitasi operasi internal maupun eksternal perusahaan. Dalam definisi luas, akan menggunakan akses  jaringan, sistem berbasis komputer, dan antar muka sebuah browser WEB akan memenuhi persyaratan sebagai perdagangan elektronik.
E-commerce merujuk pada semua bentuk transaksi komersial yang menyangkut organisasi dan individu yang didasarkan pada pemrosesan dan transmisi data yang didigitalisasikan, termasuk teks, suara dan gambar.Perdagangan melalui jaringan elektronik sebagai penggunaan komputer untuk memudahkan semua operasi perusahaan. Banyak operasi itu bersifat internal ; dilakukan dalam perusahaan oleh bidang fungsional keuangan, manufaktur, pemasaran, SDM dan jasa informasi
Sasaran e-commerce adalah menciptakan lingkungan komersial yang baru dalam segala bentuknya di abad elektronik. Secara garis besar, e-commerce saat ini diterapkan untuk melaksanakan aktifitas ekonomibusiness-to-business, danbusiness-to-consumer.
Perdagangan elektronik dibedakan menjadi 2 jenis e-commerce:
1.        Business-to-Cunsumer (B2C)
Perdagangan melalui jaringan elektronik yang berkenaan dengan transaksi antara sebuah perusahaan dengan pemakai akhir dari produk. Strategi Business to Customer (B2C) melalui Jaringan Elektronik  :
-          Produk Digital, Produk dan jasa tertentu dapat dikirim kepada konsumen langsung melalui internet. Contoh produk digital seperti lagu, film, perangkat lunak. Produk dan jasa dapat langsung dikonsumsi setelah didownload.
-          Produk Fisik, Produk dan jasa tertentu yang tidak dapat langsung dikonsumsi melalui internet, tetapi harus dikirimkan kepada konsumen.
-          Virtual kontra Penjualan Hybrid, Penjual Virtual adalah penjualan yang dilakukan oleh perusahaan yang tidak memiliki toko secara fisik. Penjual Hybrid adalah penjualan yang dilakukan perusahaan yang memiliki toko secara fisik dan juga memiki halaman Web untuk melakukan penjualan.

2.        Business-to-Business (B2B)
Perdagangan melalui jaringan elektronik yang berkenaan dengan transaksi antara perusahaan-perusahaan yang tidak melibatkan pemakai akhir.
-          Melibatkan  orang yang relatif sedikit
-         Orang-orang yang terlibat sangat terlatih dalam penggunaan sistem informasi dan mengenal proses bisnis

Model-Model E-Commerce di Indonesia
1.      Iklan Baris, merupakan salah satu bentuk e-commerce yang tergolong sederhana, bisa dianggap sebagai evolusi dari iklan baris yang biasanya ditemui di koran-koran ke dalam dunia online. Contoh iklan baris : Tokobagus, Berniaga, dan FJB-Kaskus.
2.      Retail, merupakan jenis e-commerce yang dimana semua proses jual-beli dilakukan melalui sistem yang sudah diterapkan oleh situs retail yang bersangkutan. Contoh retail : Berrybenzka, Zalora, dan Lazada.
3.      Marketplace, bisa dianggap sebagai penyedia jasa mall online, namun yang berjualan bukan penyedia website, melainkan anggota-anggota yang mendaftar untuk berjualan di website marketplace yang bersangkutan. Marketplace umumnya menyediakan lapisan keamanan tambahan untuk setiap transaksi yang terjadi, seperti sistem pembayaran escrow atau lebih umum dikenal sebagai rekening bersama.

Manfaat dari perdagangan melalui jaringan elektronik, yaitu :
Dari segi pengelompokkan manfaatnya, dapat dilihat dari :
1.           Keuntungan bagi perusahaan
-          Perluasan jaringan mitra bisnis. Pada perdagangan tradisional, sangatlah sulit suatu perusahaan, menemukan letak geografis mitra bisnisnya yang berada di negara lain ataupun benua lain.
-          Efisien. Terbilang sangat efisien, karena setiap perusahaan tidak memerlukan peralatan untuk menjalankan bisnis ini, dan hanya butuh internet semata.
-          Memperpendek Jarak. Perusahaan-perusahaan dapat lebih mendekatkan diri dengan konsumen.
2.           Keuntungan Bagi Konsumen
-          Efektif. Konsumen dapat memperoleh informasi tentang produk atau jasa yang dibutuhkan dan bertransaksi dengan cara cepat dan murah.
-          Aman secara fisik. Konsumen tidak perlu mendatangi toko tempat perusahaan menjajakan barangnya dan ini memungkinkan konsumen dapat bertransaksi dengan aman.
-          Fleksibel. Konsumen dapat melakukan transaksi dari berbagai lokasi, baik dari rumah, kantor, warnet atau tempat lainnya.
3.         Keuntungan Bagi Masyarakat Umum
-          Mengurangi Polusi dan Pencemaran Lingkungan.
Dengan adanya e-commerce yang dapat dilakukan dimana saja, customer tidak perlu melakukan perjalanan ke toko-toko.
-          Membuka Peluang Kerja Baru.
Era e-commerce akan membuka peluang-peluang kerja baru bagi mereka yang tidak buta teknologi. Muncul pekerjaan baru seperti pemrogram komputer, perancangan web, ahli dibidang basis data, analisis sistem, ahli dibidang jaringan komputer, dan sebagainya.
-          Menguntungkan Dunia Akademis.
Berubahnya pola hidup masyarakat dengan hadirnya e-commerce, kalangan akademisi akan semakin diperkaya dengan kajian-kajian psikologis, antropologis, sosial-budaya, dan sebagiannya yang berkaitan dengan cara dan pola hidup yang berkaitan dengan dunia maya.
-          Meningkatkan Kualitas Sumber daya Manusia
E-commerce, seperti juga teknologi komputer pada umumnya, hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang tidak gagap teknologi, sehingga pada gilirannya akan merangsang orang-orang untuk mempelajari teknologi komputer demi kepentingan mereka sendiri.

 Kendala perdagangan melalui jaringan elektronik :
-          Biaya tinggi
Maksudnya ialah untuk melakukan atau membuka perdagangan secara online itu sangat membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
-          Masalah keamanan
Yang di maksud adalah dalam e-commerce masalah keamannya masih banyak yang di ragukan, banyak juga pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab menyalah gunakan system seperti ini, seperti :
·         Penipuan dengan carapencurian identitas dan membohongi pelanggan.
·         Hukum yang kurang berkembang dalam bidang e-commerce ini.
-          Perangkat lunak yang tidak tersedia
Perangkat lunak yang belum mapan atau tidak tersedia, maksudnya ialah masih banyak aplikasi-aplikasi yang kurang mendukung dalam menjalankan pada e-commerce.
-          Tidak semua perusahaan ikut dalam keramaian perdagangan melalui jaringan elektronik.

Aplikasi bisnis
Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:
·         E-mail dan Messaging
·         Content Management Systems
·         Dokumen, spreadsheet, database
·         Akunting dan sistem keuangan
·         Informasi pengiriman dan pemesanan
·         Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
·         Sistem pembayaran domestik dan internasional
·         Newsgroup
·         On-line Shopping
·         Conferencing
·         Online Banking/internet Banking
·         Product Digital/Non Digital
·         Online SEO

Strategi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik
1.        Sistem Antar Organisasi
Sistem Antar Organisasi (IOS) ialah suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai satu sistem tunggal; yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Adapun manfaat tersebut, yaitu:
1.      Efisiensi komparatif ; dengan bergabung dalam IOS, para mitra dagang dapat menyediakan barang dan jasa mereka dengan biaya yang lebih murah daripada pesaing mereka.
-  Efisiensi internal, terdiri dari perbaikan-perbaikan dalam operasi itu sendiri sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data lebih cepat, menganalisis lebih cepat dan membuat keputusan lebih cepat.
-      Efisiensi antar-organisasi, mencakup perbaikan-perbaikan yang diperoleh melalui kerja sama dengan perusahaan lain.
2.      Kekuatan tawar menawar ; kemampuan suatu perusahaan untuk menyelesaikan perselisihan dengan pemasok dan pelanggannya yang menguntungkan dirinya.Kepuasan itu berasal dari 3 metode dasar :
-          Keistimewaan produk yang unik.
pemesanan lebih mudah, pengiriman yang lebih cepat, waktu respon atas permintaan informasi yang lebih cepat
-          Penurunan biaya yang berhubungan dengan pencarian.
mengurangi biaya belanja dalam mencari pemasok, dapat mengidentifikasi produk alternative dengan mendapatkan harga yang terendah.
-          Peningkatan biaya peralihan.
perusahaan ingin jika pelanggan beralih ke pesaing maka biaya peralihannya menjadi mahal. Ketergantungan produk satu dengan yang lainnya sangat tinggi.

2.        Pertukaran data Elektronik / Electronic Data Interchange (EDI)
Beberapa aktifikas komersial sebenarnya telah lama dilakukan melalui jaringan. Namun tingkat operasionalnya terbatas pada transaski business-to-business dan melakukannya melalui jaringan virtual yang sifatnya pribadi dan mahal. Elektronic Data Interchange (EDI) misalnya, telah diimplementasikan beberapa dekade yang lalu untuk melakukan transaksi busines-to-business skala besar.
Elektronic Data Interchange (EDI) adalah transmisi data dalam bentuk yang terstruktur dan dapat dibaca mesin secara langsung dari komputer ke komputer diantara beberapa perusahaan.
Tingkat penerapan EDI :
1.      Pemakai tingkat 1, hanya 1 atau 2 set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah mitra dagang yang terbatas.
2.      Pemakai tingkat 2, banyak set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah besar mitra dagang.
3.      Pemakai tingkat 3, bukan cuma set transaksi yang ditransmisikanke banyak mitra dagang, tetapi aplikasi komputer perusahaan disesuaikan dengan pendekatan EDI.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan EDI dan mengidentifikasi apakah perusahaan akan proaktif atau reaktif :
1.      Tekanan pesaing.
Jika perusahaan berada dalam posisi yang lebih buruk akan dibandingkan para pesaingnya atau jika industri/asosiasi perdagangan memberikan tekanan yang kuat, perusahaan akan menetapkan EDI secara reaktif.
  1. Kekuasaan yang dilaksanakan.
Jika suatu perusahaan dapat melaksanakan kekuasaan atas anggota IOS yang lain, perusahaan akan bersikap proaktif dalam menerapkan EDI.
3.      Kebutuhan intern
Jika perusahaan melihat bahwa partisipasi dalam IOS merupakan cara untuk meningkatkan operasinya sendiri, perusahaan akan menerapkan EDI secara proaktif.
  1. Dukungan manajemen puncak.
Tanpa memandang apakah perusahaan bertindak secara proaktif dan reaktif, dukungan manajemen puncak selalu mempengaruhi keputusan.
Pendekatan yang diambil akan menentukan cara perusahaan melaksanakan penerapannya. Penelitian Premkumar dan Ramamurthy menyimpulkan bahwa perusahaan proaktif cenderung :
A.        Melakukan perencanaan proyek EDI yang lebih baik.
B.        Membangun hubungan yang lebih baik dengan banyak mitra dagang.
C.        Melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengintegrasikan EDI keberbagai aplikasi lain.

Faktor kunci sukses dalam e-commerce
Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:
  1. Menyediakan harga kompetitif
  2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
  3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
  4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
  5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
  6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
  7. Mempermudah kegiatan perdagangan.
6.4       Mengembangkan Sistem Bisnis
Ketika pendekatan sistem untuk penyelesaian masalah diterapkan untuk pengembangan solusi sistem informasi terhadap masalah bisnis, maka hal ini disebut pengembangan sistem informasi (information systems development) atau pengembangan aplikasi ( application development). Bagian ini akan menunjukkan bagaimana pendekatan sistem dapat digunakan untuk mengembangkan untuk mengembangkan aplikasi dan sistem e-business yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan, karyawan, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan terhadap perusahaan (stakeholder).
Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem (system approach) untuk penyelesaian masalah menggunakan orientasi sistem untuk merumuskan masalah dan peluang serta mengembangkan solusi. Menganalisis masalah dan memformulasikan solusi melibatkan aktivitas yang saling berhubungan di bawah ini :
1.      Kenali dan rumuskan masalah atau peluang dengan menggunakan pemikiran sistem
2.      Kembangkan dan evaluasi alternatif solusi sistem.
3.      Pilih solusi sistem yang memenuhi persyaratan anda.
4.      Desain solusi sistem yang dipilih.
5.      Implementasikan dan evaluasi kesuksessan sistem yang telah didesain.

Siklus Pengembangan Sistem
Menggunakan pendekatan sistem untuk mengembangkan solusi sistem informasi dapat dipandang sebagai proses multilangkah yang disebut siklus pengembangan sistem informasi (information systems development cycle), yang juga dikenal sebagai siklus hidup pengembangan sistem (systems development life cycle - SDLC). Ada tiap langkah dalam proses ini yang mencakup langkah :
1.      Investigasi
2.      Analisis
3.      Desain
4.      Implementasi
5.      pemeliharaan
Akan tetapi, anda harus menyadari bahwa semua aktivitas yang terlibat sangat berhubungan satu sama lain dan saling terkait. Oleh karena itu, pada praktiknya, beberapa aktivitas pengembangan bisa muncul pada saat bersamaan. Jadi bagian yang berbeda dari proyek pengembangan bisa jadi pada tingkat yang berbeda pada siklus pengembangan.